Pusat Pengolahan Sampah Plastik Dibangun di Sembiran
Kemarin Grand Opening, Mampu Serap 6 Ton Sampah Plastik Per Hari
SINGARAJA, NusaBali
Upaya pemerintah dalam menekan jumlah sampah plastik di Bali, khususnya Kabupaten Buleleng, mendapatkan dukungan pihak swasta.
Buktinya, sebuah Pusat Pengolahan Sampah Plastik Terpadu yang diinisiasi PT Bali Bhasma Indonesia telah dibangun di Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng. Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma di Desa Sembiran ini mampu menampung dan mengolah 5-6 ton sampah plastik per hari.
Grand opening Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma di Desa Sembiran ini telah dilakukan, Minggu (14/11) siang. Saat itu, dilakukan pula uji coba mesin pemecah sampah plastik di sana. Acara tersebut dihadiri pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, I Gede Melanderat.
Direktur Utama Bali Bhasma, Gede Eka Widarma, 36, mengatakan dibangunnya usaha pengolahan sampah plastik terpadu ini didasari atas permasalahan sampah di Bali yang belum tertangani maksimal. Padahal, Pemerintah Provinsi Bali sudah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) terkait masalah sampah. Pemkab Buleleng juga telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda).
Menurut Eka Widarma, aktivis lingkungan dan pemerintah desa saat ini juga sudah banyak bergerak untuk mengumpulkan sampah plastik. Namun, itu belum terserap maksimal di sisi usaha pengolahan sampah.
“Bali ini identik dengan pariwisata. Tentu pengolahan sampah plastik sangat penting. Selain untuk lingkungan, usaha pengolahan sampah plastik ini juga cukup menjanjikan, terlebih di masa pandemi Covid-19 begini,” jelas Eka Widarma di sela acara grand opening Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma di Desa Sembiran, Minggu kemarin.
Eka Widarma mnenyebutkan, tempat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma menyiapkan satu unit mesin pencacah sampah. Dalam 8 jam beroperasi per hari, mesin ini mampu mencacah 5-6 ton.
Menurut Eka Widarma, Bali Bhasma juga telah memastikan pangsa pasar dengan menggandeng pabrik daur ulang plastik di wilayah Surabaya, Jawa Timur. “Sebelum kami nyatakan (Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma, Red) untuk beroperasi, sampel cacahan sampah kami sudah disetujui pabrik di Surabaya. Makanya, kami optimis ke depan bisa berjalan,” papar Eka Widarma.
Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma yang baru dirintis tahun ini, kata Eka Widarma, sudah menyerap puluhan ton sampah plastik. Sampah tersebut dikumpulkan bank sampah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) wilayah Buleleng Timur serya yayasan yang ada di Buleleng, Gianyar, dan Klungkung.
“Kami berharap, Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma yang akan mengedukasi masyarakat dan pendampingan dalam pengolahan ini, dapat bersinergi dengan masyarakat,” harap tokoh asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, Kadis Lingkungan Hidup Buleleng, I Gede Melanderat, mengapresiasi partisipasi Bali Bhasma Indonesia dalam membantu mengatasi masalah sampah plastik di wilayah Buleleng. “Melihat kemampuan mesin pencacah yang bisa serap 6 ton sampah plastik per hari, tentu ini luar biasa. Kendala sampah plastik di Buleleng bisa diselesaikan di sini,” tetang Gede Melanderat dis ela acara grand opening yang digelar sejak pagi pukul 09.00 Wita hingga siang pukul 13.00 Wita tersebut.
Gede Melanderat juga mengatakan Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma di Desa Sembiran ini merupakan turunan dari upaya pemilahan sampah yang telah dilakukan bank sampah, BUMDes, maupun kelompok. Menurut Melanderat, pengepul sampah plastik di wilayah Buleleng yang sudah berizin baru 8 unit usaha. Sampah plastik yang bersumber dari 300 bank sampah di Buleleng, selama ini sebagian besar dikirim ke pengolahan sampah di Jawa.
“Tentu keberadaan Pusat Pengolahan Sampah Plastik Bali Bhasma ini menjadi harapan bersama. Kenapa penting, karena sangat mendukung pengurangan sampah plastik. Dengan pengolahan dikumpulkan sesuai jenis dan dicacah, akan memberikan nilai ekonomis,” tegas mantan Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Buleleng ini. *k23
Komentar