Musik Rebana Burdah Iringi Doa Jelang Pelebon Ida Pedanda Karang
AMLAPURA, NusaBali
Krama Muslim dari Banjar Saren Jawa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem secara khusus mendoakan arwah Ida Pedanda Gede Jelantik Karang, 97, di Geria Karang, Banjar Triwangsa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Minggu (14/11).
Pelebon Ida Pedanda Gede Jelantik Karang digelar pada Sukra Umanis Merakih, Jumat (31/12). Tradisi mendoakan acara pelebon, perkawinan, ngenteg linggih, Maulud Nabi Muhammad SAW di Desa Budakeling telah berlangsung turun temurun.
Kelian Sekaa Musik Rebana Burdah, Ahmad Yusuf, memainkan musik rebana bersama 17 pemusik. Tak hanya mendoakan di rumah duka, sekaa musik Rebana Burdah juga hadir di Setra Desa Adat Budakeling. Begitu juga jika umat Muslim memiliki upacara, krama Hindu datang mendoakan. Ahmad Yusuf menjelaskan, musik Rebana Burdah merupakan kolaborasi kebudayaan Arab dengan etnis Sasak, Lombok, NTB. Kemudian dibawa pendiri Banjar Saren Jawa, Desa Budakeling, Kyai Abdul Jalil tahun 1460.
Ahmad Yusuf mengatakan, musik Rebana Burdah ditampilkan saat ada upacara perkawinan, menyambut tamu, upacara pelebon di Desa Budakeling, ngenteg linggih, Maulud Nabi Muhammad SAW, dan sebagainya. “Alat musik rebana kami buat sendiri untuk kami wariskan,” kata Ahmad Yusuf. “Kami tak hanya hadir di geria, nanti juga hadir di Setra Desa Adat Budakeling, kami mendoakan di setra dari awal hingga prosesi upacara berakhir,” jelas Ahmad Yusuf.
Turut hadir menyaksikan doa krama muslim dari Banjar Saren Jawa yakni putra almarhum Ida Wayan Oka Adnyana, seniman Ida Ayu Karang Adnyani Dewi, Ida Made Alit, Ida Ayu Ratih Ratna Dewi, dan lainnya. “Kami terharu atas doa yang dipanjatkan krama muslim Banjar Saren Jawa. Kami memang turun temurun bersaudara dengan krama muslim di sini,” jelas Ida Wayan Oka. Sementara itu, Ida Pedanda Gede Jelantik Karang lebar di usia 97 tahun di Geria Karang Minggu (12/9) sekitar pukul 08.45 Wita. Sebelum lebar masih menggelar upacara nyurya sewana, Wraspati Pon Landep, Kamis (9/9), dan terakhir muput upacara di Banjar Pande Mas, Desa Budakeling, Buda Paing Landep, Rabu (8/9). Semasih walaka bernama Ida Made Putra Sari, dikenal sebagai veteran dan seniman tari klasik. *k16
1
Komentar