Desa Singapadu Panen Perdana Padi M70D
GIANYAR, NusaBali.com – Setelah 70 hari ditanam di areal sawah seluas 25 are, akhirnya padi yang ditanam di Desa Singapadu Kaler, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, dipanen pada Senin (15/11/2021),
Panen perdana padi jenis M70D di diharapkan menjadi awal yang baik sebagai wujud transformasi petani konvensional menuju petani ramah lingkungan.
Perbekel Desa Singapadu Kaler Made Karjana, menyatakan bahwa penanaman padi jenis M70D dilakukan pada salah satu subak dari 10 subak yang ada di desa. Dengan luas 25 hektare, demplot (demontration plot) tersebut telah digarap sejak 70 hari yang lalu. “Karena ini masih bersifat demplot, kami di desa menerapkan berbagai sistem penanaman, sebagian organik, lalu sebagian lagi semi organik dan sisanya secara konvensional menggunakan jenis varietas padi M70D sebagai eksperimen perbandingan hasil,” ujar Made Karjana, Senin (15/11/2021) sore.
Dari total 25 hektare lahan Subak Kalangan Samu, 1,5 hektare menerapkan sistem organik, lalu 1,5 hektare menerapkan sistem semi organik dan sisanya menerapkan sistem pertanian konvensional. “Hasilnya tidak jauh beda, yang menggunakan sistem organik menghasilkan 7,3 ton per hektare, lalu sistem semi organik menghasilkan 8,4 ton per hektare, dan sistem konvensional 9,8 ton per hektare,” jelas Karjana.
Ia menambahkan bahwa dengan menerapkan sistem pertanian organik, komunitas petani akan secara aktif memilah sampahnya, khususnya sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos dan diterapkan pada padi M70D tersebut. “Bayangkan jika 10 subak yang ada menerapkan sistem organik seluruhnya. Keberadaan sampah di Desa Singapadu Kaler pasti dapat teratasi,” tambahnya.
Dari total kurang lebih 1.300 KK yang ada di Desa Singapadu Kaler, Karjana mengatakan bahwa 60 persennya bergerak di sektor pertanian. Ia pun optimis dapat menjalankan pertanian terintegritas tersebut, demi memberdayakan masyarakat, serta mewujudkan kelestarian lingkungan yang ada di Desa Singapadu Kaler. “Petani tidak perlu khawatir, jika ingin bergerak menjadi petani organik atau petani ramah lingkungan dalam pengembangan padi M70D, kami di BUMDes siap membeli hasil panen yang dihasilkan oleh para petani,” terang Karjana.
Konsep atau sistem pertanian organik dinilai bukan hanya bermanfaat terhadap kelestarian lingkungan, melainkan juga memberikan manfaat kepada kesehatan tubuh manusia apabila dikonsumsi secara rutin.
Karjana berharap demplot seperti ini konsisten diadakan oleh pemerintah daerah, guna menumbuhkan semangat serta menambah wawasan para petani lokal untuk mengembangkan padi M70D yang dikenal sebagai varietas padi yang memiliki panen dengan durasi yang cepat, dan kualitas nasi yang baik. “Kalau padi pada umumnya kan baru bisa panen di hari 105, kalau jenis M70D di hari 70 sudah bisa panen. Tentu ini merupakan terobosan yang baik bagi para petani yang ada di desa,” harapnya.
Pada panen perdana ini juga dihadiri oleh Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra, unsur Forkopimcam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) Sukawati, serta Perbekel Desa Singapadu Kaler. Bupati Gianyar pun mengingatkan para petani agar mulai beralih menerapkan sistem pertanian organik guna mendukung program ketahanan pangan, serta gerakan pengelolaan sampah berbasis sumber yang sedang digaungkan. *rma
1
Komentar