Angin Baratan di Akhir Tahun, Pantai Kuta Dapat Kiriman Sampah
MANGUPURA, NusaBali.com - Jika pada pertengahan tahun angin bertiup dari arah timur menuju barat, maka jelang pergantian tahun angin berbalik arah dari barat menuju timur membentuk angin baratan.
Fenomena angin baratan yang datang setiap tahun tersebut bukanlah fenomena luar biasa bagi sebagian orang, namun mungkin berbeda bagi warga di sekitaran Pantai Kuta.
Jelang pergantian tahun hingga awal tahun baru, datangnya angin baratan kerap ditandai dengan terdamparnya sampah kiriman di pesisir Pantai Kuta. Berton-ton sampah mulai sampah ranting, kayu, hingga plastik biasanya membuat kewalahan petugas kebersihan pantai di destinasi andalan Bali ini.
Terkait fenomena angin baratan pihak Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengatakan, angin baratan sesungguhnya merupakan angin yang datang dari wilayah Asia (utara) yang kemudian berbelok arah, sehingga untuk wilayah Bali munculnya dari arah barat.
“Sebenarnya yang dimaksud dengan angin baratan itu ketika kita sudah memasuki musim hujan angin akan berhembus dari arah barat untuk wilayah Bali. Namun, asal dari massa udara tersebut dari benua Asia dari utara yang kemudian berbelok sehingga datang dari arah barat,” ujar Diana Hikmah, Prakirawan Cuaca BBMKG Wilayah III Denpasar, Selasa (16/11/2021).
Diana menambahkan jika angin baratan umumnya terjadi pada musim penghujan, sehingga dikatakannya saat musim peralihan seperti saat ini angin masih bertiup tidak stabil, terkadang bertiup dari barat dan terkadang dari arah timur.
“Mungkin ketika Desember, Januari, Februari nanti biasanya sudah konsisten,” terangnya.
Terkait banyaknya sampah kiriman yang kerap datang di wilayah Pantai Kuta pada saat memasuki akhir tahun, Diana membenarkan jika hal tersebut disebabkan oleh adanya angin baratan. Angin baratan mengakibatkan arus air laut bergerak dari arah barat menuju timur termasuk membawa sampah-sampah yang berasal dari wilayah barat.
Diana pun menduga jika sampah yang biasanya muncul di Pantai Kuta di musim penghujan berasal dari wilayah sebelah barat Pantai Kuta seperti Bali bagian barat hingga Pulau Jawa bagian timur.
Sebelumnya, Koordinator Deteksi Evakuasi Sampah Laut (Desalut) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung I Made Gede Dwipayana, mengatakan sampah ranting pohon yang betebaran di Pantai Kuta saat ini merupakan sampah biasa yang kerap dijumpai setiap harinya. Sampah- sampah itu, ujarnya, terbawa ombak hingga ke bibir pantai. “Sampah itu masih sampah biasa, bukan karena angin baratan,” kata Dwipayana.
Di sisi lain, salah seorang wisatawan yang ditemui di Pantai Kuta, Ade Ariati, mengatakan kebersihan Pantai Kuta menjelang akhir tahun saat ini terlihat baik. Perempuan yang mengabiskan liburannya selama dua minggu di Pulau Dewata berharap kondisi tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Ia mengatakan sebelumnya beberapa kali mengunjungi Pantai Kuta di akhir tahun dan melihat pantai dipenuhi oleh sampah kiriman. “Tadi sini ada sampah. Sekarang sudah dibersihkan. Saya lihat kebersihan Pantai Kuta semakin baik dari sebelumnya,” ujar wisatawan asal Jakarta ini. *adi
Komentar