Desa Adat Kuta Siagakan 40 Personel
Tangani Sampah Kiriman
Desa Adat Kuta juga menginstruksikan para pedagang untuk turut serta melakukan pembersihan sampah di pantai.
MANGUPURA, NusaBali
Sampah kiriman akibat angin baratan sudah mulai berdatangan di pesisir Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Badung. Volume sampah yang didominasi ranting pohon itu memenuhi kawasan pantai khususnya pagi hari. Guna mencegah penumpukan, Desa Adat Kuta selaku pengelola kawasan menyiagakan 40 personel plus pedagang untuk membersihkan sampah kiriman setiap harinya.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, tidak memungkiri kemunculan sampah kiriman di Pantai Kuta selama beberapa hari belakangan ini. Menurut Wasista, untuk membersihkan sampah kiriman itu, pihaknya menyediakan satu tim yang beranggotakan 40 orang. Petugas ini akan membersihkan sampah yang muncul tiap hari. Selain itu, Desa Adat Kuta juga menginstruksikan para pedagang untuk turut serta melakukan pembersihan sampah di pantai.
“Kami sudah sediakan tim ini sejak lama. Nah, saat sampah mulai muncul, tim langsung turun, begitu juga dengan para pedagang,” kata Wasista.
Menurut Wasista, tim yang disiagakan semata untuk menjaga kawasan pantai tetap bersih setiap harinya. Meski kemunculan sampah kiriman ini volumenya masih sedikit, pihaknya tetap melakukan penanganan maksimal. “Memang sudah muncul, namun saat ini belum terlalu banyak. Tim kita melakukan penanganan dan langsung mengevakuasi ke TPA. Tapi, kalau sudah banyak, nanti kita kumpulkan di dekat area setra,” paparnya.
Keterlibatan tim dari Desa Adat Kuta dan pedagang ini bagian dari upaya membantu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung. Menurut dia, pembersihan sampah di kawasan pantai tidak hanya berada di pihak Dinas LHK. Namun, peran serta masyarakat dan juga desa adat selalu pengelola kawasan menjadi sangat penting agar kawasan tetap bersih.
“Kami tidak bisa sepenuhnya menyerahkan ke dinas terkait. Tapi, kami juga harus turut andil. Masyarakat, LSM maupun pedagang. Ya, harapannya sampah kiriman tahun ini bisa diatasi dan tidak sampai membludak seperti sebelumnya,” tandas Wasista. *dar
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, tidak memungkiri kemunculan sampah kiriman di Pantai Kuta selama beberapa hari belakangan ini. Menurut Wasista, untuk membersihkan sampah kiriman itu, pihaknya menyediakan satu tim yang beranggotakan 40 orang. Petugas ini akan membersihkan sampah yang muncul tiap hari. Selain itu, Desa Adat Kuta juga menginstruksikan para pedagang untuk turut serta melakukan pembersihan sampah di pantai.
“Kami sudah sediakan tim ini sejak lama. Nah, saat sampah mulai muncul, tim langsung turun, begitu juga dengan para pedagang,” kata Wasista.
Menurut Wasista, tim yang disiagakan semata untuk menjaga kawasan pantai tetap bersih setiap harinya. Meski kemunculan sampah kiriman ini volumenya masih sedikit, pihaknya tetap melakukan penanganan maksimal. “Memang sudah muncul, namun saat ini belum terlalu banyak. Tim kita melakukan penanganan dan langsung mengevakuasi ke TPA. Tapi, kalau sudah banyak, nanti kita kumpulkan di dekat area setra,” paparnya.
Keterlibatan tim dari Desa Adat Kuta dan pedagang ini bagian dari upaya membantu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung. Menurut dia, pembersihan sampah di kawasan pantai tidak hanya berada di pihak Dinas LHK. Namun, peran serta masyarakat dan juga desa adat selalu pengelola kawasan menjadi sangat penting agar kawasan tetap bersih.
“Kami tidak bisa sepenuhnya menyerahkan ke dinas terkait. Tapi, kami juga harus turut andil. Masyarakat, LSM maupun pedagang. Ya, harapannya sampah kiriman tahun ini bisa diatasi dan tidak sampai membludak seperti sebelumnya,” tandas Wasista. *dar
1
Komentar