Pan Dodol Suguhkan Lawar Plek Khas Ketewel Gianyar
GIANYAR, NusaBali.com – Ingin mendapatkan pengalaman baru dalam menjajal dunia kuliner tradisional di Gianyar?
Lawar plek bisa menjadi salah satu jawabannya. Kuliner khas Desa Ketewel ini memiliki cara unik dalam mengolah lawar. Bukan itu saja, karena bumbunya berbeda dari lawar yang ada di Bali.
Warung Pan Dodol yang berlokasi di Jalan Raya Kwanji, Gang Walet, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar menawarkan lawar plek olahan daging ayam perpaduan kulit kambing. Wisatawan yang sedang berkunjung ke Kabupaten Gianyar tidak perlu khawatir, karena lawar plek yang disuguhkan tanpa olahan babi alias halal.
“Murni hanya menggunakan daging ayam, dan kulit kambing. Dijamin halal,” ucap Wayan Edo, 26, selaku pemilik dari Warung Pan Dodol tersebut.
Meskipun tergolong pendatang baru, Warung Pan Dodol telah berhasil menyita beberapa tokoh masyarakat, seperti mantan Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra, food vloger Nex Carlos, dan seorang builder motor terkenal di Bali yakni Kedux Garage. “Buka pada 18 Maret 2020, berawal dari kegemaran saya membuat lawar. Berkat dukungan teman-teman sekitar, saya akhirnya memutuskan untuk membuat usaha kuliner lawar plek ini,” ujar Wayan Edo.
Ia menambahkan para pengunjung tidak berasal dari masyarakat lokal saja, melainkan dari wilayah Ubud, Denpasar bahkan wisatawan domestik seperti Surabaya dan Jakarta.
Warung Pan Dodol mulai melayani kedatangan para pencinta kuliner tradisional dari pukul 17.00 Wita hingga habis terjual. Namun disarankan datang lebih awal bagi yang ingin datang berkunjung, karena tidak jarang hidangan yang disajikan sudah ludes diserbu pukul 20.00 Wita.
Suasana makan pun langsung pada pekarangan rumah pemilik, jadi menambah rasa kekeluargaan serta kenyamanan khas kuliner Bali pada umumnya.
Wayan Edo mengatakan bahwa lawar plek dibuat menggunakan daging ayam mentah, dicampur dengan irisan kulit kambing, buah nangka, kelapa, serta campuran khas bumbu bali membuat sajian tersebut menggoyang lidah bagi para penikmat kuliner tradisional dengan pengalaman yang berbeda. “Bumbu Bali yang digunakan berbeda, ini rahasia. Selain lawar plek, ada serapah kambing, kulit ayam goreng, sate ayam, dan soto,” jelasnya.
Tidak perlu khawatir, menikmati seporsi hidangan lawar plek tersebut tidak membuat dompet menangis, cukup dengan Rp 23.000 saja kuliner mania sudah mendapatkan nasi, lawar plek, serapah, sate, kulit ayam, serta komoh (kuah Balu) beserta minumnya. Sangat hemat dan terjangkau.
Di hari-hari biasa Senin-Jumat, Warung Pan Dodol bisa menghabiskan 65 kilogram daging ayam segar per hari, sedangkan pada Sabtu-Minggu menghabiskan 90 kilogram daging ayam per hari.
Daging ayam pun diperoleh di peternak lokal setempat, dan Wayan Edo menjamin kesegaran bahan baku olahannya.
Warung Pan Dodol juga melayani pemesanan paket lawar plek ayam, sate, dan serapah dalam porsi besar. Dengan syarat para pembeli harus memesan H-2 sebelum hari pengambilan.
Warung Pan Dodol dapat menjadi salah satu referensi kuliner tradisional yang dapat dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan apabila sedang berada di Kabupaten Gianyar. “Semoga semakin ramai ke depannya, semakin banyak punya pelanggan, dan dapat terus menyuguhkan hidangan yang berkualitas kepada masyarakat,” harap Wayan Edo. *rma
Warung Pan Dodol mulai melayani kedatangan para pencinta kuliner tradisional dari pukul 17.00 Wita hingga habis terjual. Namun disarankan datang lebih awal bagi yang ingin datang berkunjung, karena tidak jarang hidangan yang disajikan sudah ludes diserbu pukul 20.00 Wita.
Suasana makan pun langsung pada pekarangan rumah pemilik, jadi menambah rasa kekeluargaan serta kenyamanan khas kuliner Bali pada umumnya.
Wayan Edo mengatakan bahwa lawar plek dibuat menggunakan daging ayam mentah, dicampur dengan irisan kulit kambing, buah nangka, kelapa, serta campuran khas bumbu bali membuat sajian tersebut menggoyang lidah bagi para penikmat kuliner tradisional dengan pengalaman yang berbeda. “Bumbu Bali yang digunakan berbeda, ini rahasia. Selain lawar plek, ada serapah kambing, kulit ayam goreng, sate ayam, dan soto,” jelasnya.
Tidak perlu khawatir, menikmati seporsi hidangan lawar plek tersebut tidak membuat dompet menangis, cukup dengan Rp 23.000 saja kuliner mania sudah mendapatkan nasi, lawar plek, serapah, sate, kulit ayam, serta komoh (kuah Balu) beserta minumnya. Sangat hemat dan terjangkau.
Di hari-hari biasa Senin-Jumat, Warung Pan Dodol bisa menghabiskan 65 kilogram daging ayam segar per hari, sedangkan pada Sabtu-Minggu menghabiskan 90 kilogram daging ayam per hari.
Daging ayam pun diperoleh di peternak lokal setempat, dan Wayan Edo menjamin kesegaran bahan baku olahannya.
Warung Pan Dodol juga melayani pemesanan paket lawar plek ayam, sate, dan serapah dalam porsi besar. Dengan syarat para pembeli harus memesan H-2 sebelum hari pengambilan.
Warung Pan Dodol dapat menjadi salah satu referensi kuliner tradisional yang dapat dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan apabila sedang berada di Kabupaten Gianyar. “Semoga semakin ramai ke depannya, semakin banyak punya pelanggan, dan dapat terus menyuguhkan hidangan yang berkualitas kepada masyarakat,” harap Wayan Edo. *rma
Komentar