Buleleng Dapat Jatah 2.000 Unit Bedah Rumah
Pemerintah Kabupaten Buleleng tahun ini patut tersenyum, karena mendapatkan jatah bedah rumah terbanyak di Bali jika dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada.
SINGARAJA, NusaBali
Buleleng mendapatkan kuota sebanyak 2.000 unit bedah rumah yang akan dibagikan kepada masyaraakat miskinnya yang tidak memiliki rumah layak huni. Selain 2.000 unit kuota dari pemerintah pusat, bedah rumah untuk masyarakat miskin di Buleleng juga akan disumbangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali sebanyak 446 unit dan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng sebanyak 33 unit.
Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/2) siang, mengaku sejumlah kuota dari pemerintah pusat utamanya, akan menjalani proses verifikasi lebih lanjut oleh petugas di kabupaten. “Daftar nama yang ada itu nanti akan diverifikasi ulang, apakah mereka memang layak mendapatkan bantuan bedah rumah atau tidak, akan dijajagi oleh petugas kami satu per satu ke lapangan,” ujar dia. Pihaknya pun mengatakan jumlah tersebut belum tentu valid semuanya. Karena ketika ada di lapangan dalam proses verifikasi sering ditemui sejumlah hambatan.
Di antaranya, daftar nama yang ada, saat diverifikasi telah memiliki rumah layak huni. Permasalahan lainnya juga kadang muncul, nama yang diajukan, tidak memiliki lahan pribadi yang nantinya akan dipakai untuk membangun bedah rumah, sehingga bantuan tersebut tidak dapat terealisasi.
Menurut Gede Komang, realisasi bantuan bedah rumah dari pemerintah pusat maupun provinsi masih diarahkan ke kecamatan yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Seperti kecamatan Gerokgak, Tejakula dan Sukasada. “Kita utamakan dulu di daerah yang nilai kemiskinannya sangat tinggi, sehingga warga yang memang tidak memiliki rumah layak huni, dapat lebih sejahtera setelah mendapat bantuan bedah rumah ini,” imbuh dia.
Sementara itu pada tahun 2016 lalu, ada 4.251 unit, yang terdiri dari 468 unit bersumber dari APBD Bulleng, 3.123 unit dari Pemerintah Provinsi, 50 unit dari Pemerintah Pusat dan 610 unit dari CSR perusahaan. Satu unit bedah rumah dikerjakan dengan anggaran Rp 30 Juta. Selain bantuan bedah rumah ditahun yang sama Buleleng juga mendapatkan bantuan rehab rumah sebanyak 3.189 unit rumah dari pemerintah pusat dengan nilai Rp 15 Juta per unitnya. *k23
Buleleng mendapatkan kuota sebanyak 2.000 unit bedah rumah yang akan dibagikan kepada masyaraakat miskinnya yang tidak memiliki rumah layak huni. Selain 2.000 unit kuota dari pemerintah pusat, bedah rumah untuk masyarakat miskin di Buleleng juga akan disumbangkan oleh Pemerintah Provinsi Bali sebanyak 446 unit dan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng sebanyak 33 unit.
Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (3/2) siang, mengaku sejumlah kuota dari pemerintah pusat utamanya, akan menjalani proses verifikasi lebih lanjut oleh petugas di kabupaten. “Daftar nama yang ada itu nanti akan diverifikasi ulang, apakah mereka memang layak mendapatkan bantuan bedah rumah atau tidak, akan dijajagi oleh petugas kami satu per satu ke lapangan,” ujar dia. Pihaknya pun mengatakan jumlah tersebut belum tentu valid semuanya. Karena ketika ada di lapangan dalam proses verifikasi sering ditemui sejumlah hambatan.
Di antaranya, daftar nama yang ada, saat diverifikasi telah memiliki rumah layak huni. Permasalahan lainnya juga kadang muncul, nama yang diajukan, tidak memiliki lahan pribadi yang nantinya akan dipakai untuk membangun bedah rumah, sehingga bantuan tersebut tidak dapat terealisasi.
Menurut Gede Komang, realisasi bantuan bedah rumah dari pemerintah pusat maupun provinsi masih diarahkan ke kecamatan yang memiliki angka kemiskinan cukup tinggi. Seperti kecamatan Gerokgak, Tejakula dan Sukasada. “Kita utamakan dulu di daerah yang nilai kemiskinannya sangat tinggi, sehingga warga yang memang tidak memiliki rumah layak huni, dapat lebih sejahtera setelah mendapat bantuan bedah rumah ini,” imbuh dia.
Sementara itu pada tahun 2016 lalu, ada 4.251 unit, yang terdiri dari 468 unit bersumber dari APBD Bulleng, 3.123 unit dari Pemerintah Provinsi, 50 unit dari Pemerintah Pusat dan 610 unit dari CSR perusahaan. Satu unit bedah rumah dikerjakan dengan anggaran Rp 30 Juta. Selain bantuan bedah rumah ditahun yang sama Buleleng juga mendapatkan bantuan rehab rumah sebanyak 3.189 unit rumah dari pemerintah pusat dengan nilai Rp 15 Juta per unitnya. *k23
Komentar