Ujian Wasit Nasional Harus Gratis
Sebab biaya wasit standar nasional sekitar Rp 10 juta, dan jumlah itu dinilai cukup membebani. Harapan saya tiap daerah itu ada 5-10 wasit berstandar nasional.
DENPASAR, NusaBali
Pengurus PB PJSI Bidang Hubungan Daerah, I Nyoman Sudarmayasa mengusulkan ujian wasit nasional tidak dipungut biaya alias gratis. Upaya itu dilakukan untuk memotivasi mantan atlet judo yang tidak aktif lagi dan ingin menjadi wasit nasional.
"Selama ini wasit judo standar level nasional masih sangat minim, saya berharap jumlah wasit judo level nasional nantinya terus bertambah," kata Sudarmayasa, di Denpasar, Kamis (18/11).
Menurut Sudarmayasa, selama ini ujian wasit nasional masih dikenakan biaya. Dia berharap ke depannya ujian wasit nasional tidak dipungut biaya lagi. Sebab biaya wasit standar nasional sekitar Rp 10 juta, tapi jumlah itu dinilai cukup membebani.
Atlet peraih medali emas PON 2000 di Surabaya itu mengatakan, tiap daerah memang membutuhkan wasit berkualitas pada setiap kejuaraan yang digulirkan. Menurutnya, selama ini saat ada kejuaraan wasit berstandar nasional masih mendatangkan dari daerah Jawa dan membutuhkan biaya cukup banyak.
Menurut Sudarmayasa, program ke depan tiap Pengprov PJSI didorong merekrut wasit nasional murni dari daerah bersangkutan. Caranya memfasilitasi saat ujian dengan tidak memungut biaya, sehingga wasit judo standar nasional kian banyak di daerah.
"Harapan saya tiap daerah itu ada 5-10 wasit berstandar nasional, ketika daerah bersangkutan menggelar Kejurnas akan sangat gampang, tidak perlu repot lagi mendatangkan wasit dari daerah lain," kata Sudarmayasa, yang asal Banjar Gelogor, Desa Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat.
Sudamayasa mendorong mantan atlet yang usianya masih muda agar menekuni profesi wasit judo level nasional. Namun, katanya, dengan catatan kemudahan harus diberikan kepada calon wasit nasional terutama dari pembiayaan yang digratiskan.
“Jadi pada saat ujian wasit nasional, peserta hanya menyiapkan akomodasi, dan uang tiket menuju tempat ujian, sementara biaya tidak dipungut,”kata pria yang biasa disapa Mangdut itu.
Ditambahkan Mangdut, membangun prestasi atlet tidak lepas dari peran wasit. Wasit ikut andil mensukseskan kejuaraan, makanya diperlukan wasit-wasit muda berkualitas.
"Ini akan saya sampaikan pada rapat pengurus PB PJSI, itu pengalaman saya jadi wasit nasional," kata Mangdut, yang juga wasit judo nasional A asal Bali, yang sukses melaksanakan tugasnya pada PON XX 2020 Papua. *dek
"Selama ini wasit judo standar level nasional masih sangat minim, saya berharap jumlah wasit judo level nasional nantinya terus bertambah," kata Sudarmayasa, di Denpasar, Kamis (18/11).
Menurut Sudarmayasa, selama ini ujian wasit nasional masih dikenakan biaya. Dia berharap ke depannya ujian wasit nasional tidak dipungut biaya lagi. Sebab biaya wasit standar nasional sekitar Rp 10 juta, tapi jumlah itu dinilai cukup membebani.
Atlet peraih medali emas PON 2000 di Surabaya itu mengatakan, tiap daerah memang membutuhkan wasit berkualitas pada setiap kejuaraan yang digulirkan. Menurutnya, selama ini saat ada kejuaraan wasit berstandar nasional masih mendatangkan dari daerah Jawa dan membutuhkan biaya cukup banyak.
Menurut Sudarmayasa, program ke depan tiap Pengprov PJSI didorong merekrut wasit nasional murni dari daerah bersangkutan. Caranya memfasilitasi saat ujian dengan tidak memungut biaya, sehingga wasit judo standar nasional kian banyak di daerah.
"Harapan saya tiap daerah itu ada 5-10 wasit berstandar nasional, ketika daerah bersangkutan menggelar Kejurnas akan sangat gampang, tidak perlu repot lagi mendatangkan wasit dari daerah lain," kata Sudarmayasa, yang asal Banjar Gelogor, Desa Pemecutan, Kecamatan Denpasar Barat.
Sudamayasa mendorong mantan atlet yang usianya masih muda agar menekuni profesi wasit judo level nasional. Namun, katanya, dengan catatan kemudahan harus diberikan kepada calon wasit nasional terutama dari pembiayaan yang digratiskan.
“Jadi pada saat ujian wasit nasional, peserta hanya menyiapkan akomodasi, dan uang tiket menuju tempat ujian, sementara biaya tidak dipungut,”kata pria yang biasa disapa Mangdut itu.
Ditambahkan Mangdut, membangun prestasi atlet tidak lepas dari peran wasit. Wasit ikut andil mensukseskan kejuaraan, makanya diperlukan wasit-wasit muda berkualitas.
"Ini akan saya sampaikan pada rapat pengurus PB PJSI, itu pengalaman saya jadi wasit nasional," kata Mangdut, yang juga wasit judo nasional A asal Bali, yang sukses melaksanakan tugasnya pada PON XX 2020 Papua. *dek
Komentar