Wabup Ipat Dorong Peningkatan Produktivitas dan Produksi Pertanian
NEGARA, NusaBali
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) menyebut tingkat produktivitas dan produksi pertanian saat ini masih belum optimal.
Di Jembrana saat ini memiliki sebanyak 80 subak sawah dengan luasan 6.725 hektare. Sedangkan produksi padi Jembrana masih di kisaran 70.000 ton per tahun.
Masih rendahnya tingkat produktivitas itu juga menjadi isu strategis dalam sektor pertanian saat ini. Padahal sektor pertanian ini sudah terbukti paling memberikan kontribusi dan mampu bertahan di tengah krisis pada masa pandemi Covid-19.
“Sudah terbukti pertanian yang paling mampu menyelamatkan stabilitas ekonomi di tengah krisis pandemi. Jembrana juga bisa selamat dan bertahan selama ini karena memiliki potensi yang luar biasa di sektor ini. Namun kita akui, produktivitas dan produksinya masih belum optimal,” ucap Wabup Ipat usai menghadiri panen perdana demplot pengembangan padi varietas unggul di Subak Baluk, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Kamis (18/11).
Panen perdana di Subak Baluk ini, merupakan bantuan fasilitasi dari anggota DPR RI AA Bagus Adhi Mahendra Putra. Padi khusus varietas unggul baru yang ditanam di Subak Baluk ini di antaranya varietas Pamelen, Jeliteng, Inpari Arumba, Inpari 30, Inpari 32, serta Bioni 63 Ciherang Agritan.
Wabup Ipat mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan belum optimalnya produktivitas komoditas pertanian ini. Di antaranya dampak perubahan iklim, serangan hama pengganggu, harga jual produk yang masih rendah hingga pemakaian alat dan mesin pertanian (alsintan) yang belum optimal di kalangan petani.
Untuk itu, Wabup Ipat berharap petani Jembrana bisa lebih maju dan lebih meningkatkan penerapan teknis budidaya yang lebih inovatif. Salah satunya melalui pembelajaran dari pengembangan varietas unggul dan padi khusus di Subak Baluk ini. “Karena itu saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Adhi Mahendra atas bantuan dan kerjasamanya. Kita berharap kerjasama ini terus berlanjut sehingga seluruh petani sawah di Jembrana dapat menikmati teknologi yang telah dihasilkan,” kata Wabup Ipat.
Menurut Wabup Ipat, Pemkab Jembrana sudah berupaya meningkatkan produktivitas pertanian. Dari sisi hulu, sudah dibantu benih, subsidi pupuk, serta bantuan alsintan. Sementara di sisi hilirnya, ada bantuan alat pasca panen berupa combine harvester, rice milling unit dan perlengkapannya, serta bantuan dana talangan Rp 5 miliar kepada KUD untuk memperlancar pemasaran gabah petani.
“Bila anggaran memungkinkan, kita juga usahakan memberikan insentif kepada kelian subak sawah dan subak abian untuk memajukan sektor pertanian,” ujar Wabup Ipat. *ode
Komentar