PDIP Bali Kirim Dua Kader ke Sekolah Partai
Rai Warsa dan Ponda Baru Pertama Kali Ikut Pendidikan Kader Nasional
JAKARTA, NusaBali
PDIP Bali kirim dua kadernya untuk mengikuti kegiatan pendidikan kader nasional di Sekolah Partai DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung Ja-karta Selatan, 15-21 November 2021.
Mereka yang disekolahkan, masing-masing satu dari Fraksi PDIP DPRD Bali dan satu lagi dari Fraksi PDIP DPRD Badung.
Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, mengatakan kegiatan pendidikan kader nasional di Sekolah Partai DPP PDIP ini dilakukan bertahap dengan mengirimkan kader secara bergantian. Untuk kali ini, ada dua kader PDIP yang disekolahkan.
Pertama, I Made Rai Warsa, anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Gianyar. Kedua, I Made Ponda Wirawan, anggota Fraksi PDIP DPRD Badung. "Kita diminta DPP PDIP untuk mengirimkan kader yang belum pernah mengikuti pendidikan kader nasional. Maka, kita kirim Made Rai Warsa dan Made Ponda Wirawan,” jelas Dewa Jack di Denpasar, Minggu (21/11).
Dewa Jack menyebutkan, kader yang duduk di legislatif dan eksekutif memang selalu ada program dikirim ke sekolah partai. Banyak materi yang diberikan dalam pendidikan di sekolah partai.
"Materi itu, antara lain, memberikan pemahaman secara berulang-ulang tentang ideologi dan program partai. Kemudian, menyatukan persepsi antara DPP PDIP, DPD PDIP Provinsi, DPC PDIP Kabupaten/Kota, dan PAC PDIP Kecamatan. Selain itu, juga memberikan pemahaman tentang arti penugasan partai," papar politisi PDIP asal Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Tidak hanya itu, kader yang mengikuti sekolah partai di DPP PDIP juga diberikan materi soal komunikasi politik internal dan eksternal, menghadapi masyarakat. "Artinya, ada materi tentang pola berkomunikasi dengan masyarakat, menggunakan bahasa rakyat, sesuai dengan ciri PDI Perjuangan sebagai partainya wong cilik," tegas Dewa Jack yang juga menjabat Bendahara DPD PDIP Bali.
Yang paling penting dalam sekolah partai, kata Dewa Jack, adalah pemahaman tentang Pancasila 1 Juni 1945 sebagai ideologi partai. Pancasila 1 Juni 1945 ini yang menjadi materi wajib, di samping sejumlah materi penting lainnya. “Intinya, kita menguatkan sumber daya dan kualitas kekaderan seorang kader partai," terang mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Buleleng ini.
Ditanya apakah soal fungsi sebagai legislatif masuk dalam materi pendidikan sekolah partai, menurut Dewa Jack, itu tidak diberikan. Sebab, sifatnya sangat teknis dan itu dilaksanakan oleh Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD dalam bentuk bimbingan teknis anggota Dewan.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Bidang Internal DPD PDIP Bali, Tjokorda Gde Agung, mengatakan sejumlah anggota Fraksi PDIP DPRD Bali yang belum mengikuti sekolah partai dalam pendidikan kader nasional nantinya akan mendapatkan kesempatan berikutnya. Menurut Tjok Agung, hingga saat ini masih ada beberapa dari total 33 anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 2019-2024 yang belum mengikuti sekolah partai.
Dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin, Made Rai Warsa mengatakan kegiatan sekolah partai yang diikuti di DPP PDIP berjalan dengan pola hybrid (offline dan online). Yang diikuti secara offline, 19-21 November 2021, berbagai materi mulai soal analisa sosial dan pemetaan politik hingga reformasi birokrasi.
Menurut Rai Warsa, memberikan materi dalam pendidikan kader nasional itu, antara lain, Tjahjo Kumolo (mantan Sekjen DPP PDIP yang kini Menteria PAN-RB), Puan Maharani (Ketua DPP PDIP yang kini Ketua DPR RI), hingga Ketua KPK Firli Bahuri dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Petrus Reinhard Golose.
Rai Warsa mengaku baru pertama kali ikut endidikan kader nasional di sekolah partai yang dibuka langsung Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tersebuti. "Dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali, saya sendirian. Ada satu lagi yang ikut dari Fraksi PDIP DPRD Badung yakni Pak Made Ponda Wirawan," beber politisi PDIP asal Desa Klusa, Kecamatan Payangan, Gianyar yang notabene mantan wartawan ini. *nat
Komentar