Senderan Tukad Mati Legian Ambrol
MANGUPURA, NusaBali
Tembok senderan Tukad Mati di sisi Jalan Sri Rama, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, ambrol pada Sabtu (20/11) siang.
Belum diketahui secara pasti pemicu ambrolnya tembok sepanjang 6 meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter itu. Untuk mengantisipasi melubernya air saat musim hujan, Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida langsung melakukan pemeriksaan. Dalam waktu dekat akan dilakukan penanganan untuk mencegah naiknya air ke pemukiman penduduk.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Legian I Wayan Puspa Negara, menerangkan ambrolnya tembok senderan Tukad Mati itu diperkirakan sudah terjadi pada 17 November. Saat itu, tim yang melakukan patroli mendapati tembok sudah ambrol. Padahal, kondisi saat itu tidak sedang hujan atau banjir. Kejadian itu sudah dilaporkan ke sejumlah pihak, mulai dari Dinas PUPR Badung dan juga Balai Wilayah Sungai Bali – Penida. “Kami sudah teruskan ke semua instansi. Namun, berhubung yang memiliki kewenangan dalam penanganan Tukad Mati adalah BWS, maka kita langsung ke mereka,” kata Puspa Negara, Sabtu sore.
Menurut Puspa Negara, BWS Bali-Penida sudah menerjunkan tim pada Jumat (19/11) siang ke lokasi untuk memeriksa. Kondisi tembok senderan yang ambrol sepanjang 6 meter dan diperkirakan tingginya 2,5 meter. “Jadi, tim BWS sudah turun dan cek ke lokasi,” ucap Puspa Negara.
Sementara, Kepala Satuan Non Vertikal Pelaksana Jaringan Sumber Air BWS Bali-Penida, I Made Denny Satya Wijaya, mengakui timnya sudah terjun ke lokasi untuk memeriksa kondisi di lapangan. “Kalau itu (senderan tukad mati, Red) di wilayah Badung. Tentu, kami juga berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas PUPR untuk pengerjaan,” beber Denny saat dikonfirmasi via ponselnya.
Ditanya terkait pengerjaan, Denny menegaskan belum bisa memastikan waktunya. Pihak BWS Bali-Penida masih menunggu hasil koordinasi dengan stakeholder terkait. Meski demikian, Denny berharap untuk pengerjaan cepat dilakukan berhubungan saat ini sudah memasuki musim hujan. “Dikhawatirkan kalau terlalu lama, air bisa naik ke pemukiman. Untuk itu, kami ingin segera dikerjakan agar masyarakat sekitar tidak terdampak banjir nantinya,” kata Denny. *dar
Komentar