Pekak Lingsir Tewas Jatuh ke Jurang
Dari keterangan keluarga, korban pamit mencari bambu. Lalu korban terpeleset ke jurang sedalam 20 meter.
BANGLI, NusaBali
Naas dialami I Wayan Burut, 80, warga Banjar/Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Bangli. Wayan Burut yang awalnya mencari bambu di tegalan justru jatuh ke jurang yang dalam 20 meter pada Senin (22/11) pagi.
Informasi yang terhimpun, pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 Wita, Wayan Burut pergi kebun. Biasanya Wayan Burut tidak lama pergi ke kebun. Namun kali ini sampai siang hari dirinya tidak kunjung pulang. Kemudian cucu korban yakni Putu Restu menyusul ke kebun untuk memastikan kondisinya.
Sesampainya di lokasi, Putu Restu tidak melihat keberadaan kakeknya. Karena hal tersebut Putu Restu kembali pulang dan menyampaikan kepada keluarga. Selanjutnya, Putu Restu mengajak ibunya untuk mencari kembali ke kebun. Dalam proses pencarian, terlihat bekas potongan bambu. Begitu melihat ke arah jurang didapati Wayan Burut sudah tersangkut di pohon bambu.
Pihak keluarga dibantu warga berupaya mengevakuasi tubuh Wayan Burut dari jurang. Wayan Burut saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolsek Kintamani, AKP Benyamin Nikijuluw saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, pihaknya mengatakan jika proses evakuasi dilakukan oleh pihak keluarga dibantu warga. "Setelah evakuasi baru dilaporkan kejadian. Begitu kami menerima laporan, petugas langsung melakukan mendatangi TKP," jelasnya.
Lanjutnya, dari keterangan pihak keluarga, korban pamit mencari bambu. Hanya saja korban terpeleset ke jurang sedalam 20 meter. "Jatuh ke jurang yang dalamnya 20 meter. Untuk evakuasi berlangsung sekitar 30 menit," ungkap AKP Beny.
Telah dilakukan pula pemeriksaan pada tubuh korban. Yang mana terdapat luka lecet pada bagian tangan. Selain itu tubuh Wayan Burut sudah kaku. "Pemeriksaan dilakukan tim medis puskesmas. Tidak ada kekerasan fisik pada tubuh korban. Hanya terdapat luka lecet pada bagian tangan yang diduga akibat pohon bambu," tegasnya. *esa
Informasi yang terhimpun, pada Senin pagi sekitar pukul 08.00 Wita, Wayan Burut pergi kebun. Biasanya Wayan Burut tidak lama pergi ke kebun. Namun kali ini sampai siang hari dirinya tidak kunjung pulang. Kemudian cucu korban yakni Putu Restu menyusul ke kebun untuk memastikan kondisinya.
Sesampainya di lokasi, Putu Restu tidak melihat keberadaan kakeknya. Karena hal tersebut Putu Restu kembali pulang dan menyampaikan kepada keluarga. Selanjutnya, Putu Restu mengajak ibunya untuk mencari kembali ke kebun. Dalam proses pencarian, terlihat bekas potongan bambu. Begitu melihat ke arah jurang didapati Wayan Burut sudah tersangkut di pohon bambu.
Pihak keluarga dibantu warga berupaya mengevakuasi tubuh Wayan Burut dari jurang. Wayan Burut saat ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolsek Kintamani, AKP Benyamin Nikijuluw saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut, pihaknya mengatakan jika proses evakuasi dilakukan oleh pihak keluarga dibantu warga. "Setelah evakuasi baru dilaporkan kejadian. Begitu kami menerima laporan, petugas langsung melakukan mendatangi TKP," jelasnya.
Lanjutnya, dari keterangan pihak keluarga, korban pamit mencari bambu. Hanya saja korban terpeleset ke jurang sedalam 20 meter. "Jatuh ke jurang yang dalamnya 20 meter. Untuk evakuasi berlangsung sekitar 30 menit," ungkap AKP Beny.
Telah dilakukan pula pemeriksaan pada tubuh korban. Yang mana terdapat luka lecet pada bagian tangan. Selain itu tubuh Wayan Burut sudah kaku. "Pemeriksaan dilakukan tim medis puskesmas. Tidak ada kekerasan fisik pada tubuh korban. Hanya terdapat luka lecet pada bagian tangan yang diduga akibat pohon bambu," tegasnya. *esa
1
Komentar