Gubernur Koster Beber Pembangunan Harmonis Alam Bali
Terima Kunjungan Delegasi Diplomatik ASEAN
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menerima kunjungan Delegasi Diplomatik ASEAN di Ruang Rapat Jaya Sabha, Denpasar pada Redite Umanis Langkir, Minggu (21/11) malam.
Kunjungan delegasi diplomatik ASEAN ini ke Bali dalam rangka persiapan ASEAN Summit tahun 2023 mendatang. Selain itu juga sebagai promosi atas telah dibukanya pariwisata Bali bagi wisatawan mancanegara (Wisman).
"Saya berharap Bali dapat menjaga kerjasama yang baik untuk kelancaran KTT G20 yang akan dilaksanakan pada tahun 2022. Di tahun berikutnya kita akan balik lagi ke Bali untuk melaksanakan ASEAN Summit 2023. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali. Saya berharap pertemuan hari ini dapat menjelaskan lebih rinci terkait ekonomi Bali," ujar Duta Besar Designate untuk Bangladesh yang juga menjadi Plt Sekretaris Dirjen Kerjasama ASEAN sekaligus pimpinan rombongan, Heru Subolo.
Sementara Gubernur Koster memaparkan tentang visi Pemprov Bali ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru yang dilaksanakan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan daerah Bali yang mencakup tiga aspek utama, yakni Alam, Manusia/Krama dan Kebudayaan Bali.
"Tata cara kehidupan yang mengait dan menyatu dalam alam secara sekala dan niskala bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu enam sumber kesejahteraan/kebahagiaan kehidupan yang terdiri dari Atma Kerthi (Penyucian Jiwa), Segara Kerthi (Penyucian Laut), Danu Kerthi (Penyucian Sumber Air), Wana Kerthi (Penyucian Tumbuh-tumbuhan), Jagat Kerthi (Penyucian Alam Semesta) serta Jana Kerthi (Penyucian Manusia)," kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Dengan implementasi visi ini target yang ingin dicapai dalam menjaga Alam Bali beserta Isinya, yakni; (1) Alam Bali yang Harmoni, (2) Bali menjadi Pulau Organik, (3) Bali menjadi Pulau Mandiri Energi dengan Energi Bersih, (4) Krama Bali yang memiliki Karakter dan Jati Diri, (5) Adat-Istiadat, Tradisi, Seni-Budaya dan Kearifan Lokal Bali semakin kuat, (6) Bali memiliki tatanan kehidupan masyarakat yang tertib, disiplin, nyaman, dan aman berdasarkan nilai-nilai kearifan 6 lokal Sad Kerthi, (7) Bali Berkepribadian dalam Kebudayaan, (8) Bali Bedikari dalam Bidang Ekonomi dengan Ekonomi Kerthi Bali, (9) Bali berdaulat di bidang pangan, (10) Bali memiliki Sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis 10 budaya branding Bali, (11) Pariwisata Bali yang Bermartabat, serta (12) Bali Cinta Produk Lokal, yaitu Krama Bali yang mencintai produk lokal, mengembangkan produk lokal, dan bangga memakai produk lokal sebagai wujud harmoni kehidupan perekonomian untuk kesejahteraan dan kebahagiaan bersama. *nat
Komentar