Petugas Gabungan Tertibkan Pedagang Bermobil
MANGUPURA, NusaBali
Petugas gabungan dari Linmas dan LPM Legian, kembali menertibkan sejumlah pedagang bermobil yang kerap mangkal di kawasan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Senin (22/11) siang.
Dalam penertiban itu, tidak berhasil mengamankan para pedagang lantaran lari kocar-kacir setelah petugas tiba di lokasi. Ketua LPM Legian I Wayan Puspa Negara, mengatakan ada dua titik yang jadi tempat mangkal para pedagang bermobil. Pertama di akses ke Jalan Pantai Legian dan di depan Pullman Hotel. Tim yang dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan para pedagang tidak bisa berbuat banyak, karena para pedagang langsung kabur dan meninggalkan lokasi. “Tim yang kami kerahkan gabungan dengan Linmas. Jadi, saat menuju lokasi para pedagang ini melihat mobil patroli dan langsung menutup mobil dan kabur,” ujarnya.
Puspa Negara mengatakan, para pedagang yang berjualan menggunakan mobil itu menjajakan barang dagangannya seperti baju, tas, dan souvernir. Ulah para pedagang bermobil ini membuat para pedagang lokal di Legian tidak bisa bersaing. Hal ini disebabkan pada pedagang bermobil kerap berpindah-pindah tempat tergantung lokasi yang dianggap strategis. Padahal lanjut dia, pedagang di Legian sudah melakukan semua kewajiban, termasuk terlibat dalam penanganan dan pembersihan alur Tukad Mati.
“Kehadiran pedagang bermobil ini mengganggu pedagang yang sudah resmi terdaftar di Legian. Selain itu, kehadiran mereka juga merusak estetika kawasan,” kata Puspa Negara.
Mantan anggota DPRD Badung ini mengaku kalau penertiban pedagang bermobil ini dilakukan secara berkesinambungan. Langkah ini juga dilakukan dalam menyambut pembukaan gerbang pariwisata internasional. Meski saat ini belum ada pergerakan wisatawan secara signifikan, namun upaya persiapan tetap dilakukan agar kondisi di wilayah Legian bebas dari pedagang bermobil. Ketika adanya wisatawan mancanegara yang masuk, kondisi Legian dalam keadaan aman dan bebas dari aktivitas seperti itu. “Sudah dari dulu kita lakukan yang terbaik untuk wilayah Legian. Jadi, kita tidak ingin saat sudah pariwisata mulai menggeliat, masih ada pedagang yang berjualan dengan mobil. Ini yang kita antisipasi, karena selain merusak estetika, juga berakibat pada kemacetan nantinya,” tandasnya. *dar
Komentar