2022, Kartu Prakerja Ada Pelatihan Offline
JAKARTA, NusaBali
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan program Kartu Prakerja bakal berlanjut di tahun 2022.
Selain pelatihan secara daring, pemerintah berencana mengadakan pelatihan offline di semester II 2022, seiring mulai pulihnya ekonomi dan Covid-19 berubah menjadi endemi.
"Kartu prakerja akan dilanjutkan tahun depan dan dalam enam bulan programnya masih sama, enam bulan berikutnya diharapkan kita sudah bisa membuat program yang luring, bukan hanya daring," kata Airlangga dalam webinar Economic Outlook 2022, seperti dilansir Kompas.com, Senin (22/11).
Mantan Menteri Perindustrian ini menjelaskan, program Kartu Prakerja di tahun depan bukan hanya ditujukan sebagai program semi bansos. Seperti perencanaan awal, program tersebut akan terus ada untuk menambah skill (upskilling) para pencari kerja.
"Kembali kepada program awal, bukan hanya semi bansos, tapi juga mendorong upskilling dan re-skilling agar sesuai kebutuhan digitalisasi ke depan," kata Airlangga.
Adapun saat ini, masyarakat penerima Kartu Prakerja telah mencapai 11,4 juta peserta di 514 kabupaten/kota. Airlangga berujar, Kartu Prakerja mampu mendorong inklusi keuangan karena banyak peserta yang baru memiliki rekening bank atau akun dompet digital (e-wallet) setelah mengikuti program.
Hal itu juga membuat lembaga internasional seperti Bank Dunia (World Bank) menyebut, Kartu Prakerja adalah program pemerintah yang memberikan akses modal kepada warga, meningkatkan daya beli, dan memberikan pelatihan sesuai situasi.
"Kartu prakerja juga membuat market baru, yaitu market edutech pendidikan melalui sarana digital. Ini melibatkan 1.700 program kursus digital dengan platform. Jadi akselerasi yang mendapat apresiasi masyarakat dan global," pungkas Airlangga. *
Komentar