Seleksi Ulang Security Bandara Ngurah Rai: Berdasar Kinerja, Bukan Tato
MANGUPURA, NusaBali.com - Tiga puluh petugas security Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Umanis Kuningan, Minggu (21/11/2021), mendatangi Rumah Aspirasi Desa Guwang, Sukawati, Gianyar, bertemu anggota DPR RI Nyoman Parta.
Di hadapan anggota dewan mereka berkeluh kesah perusahaan tempat mereka bekerja tidak memperpanjang kontrak kerja dengan alasan memiliki tato dan pernah bertindik.
PT Angkasa Pura I, perusahaan yang mengelola Bandara I Gusti Ngurah Rai, pun segera memberi respons terkait keluhan para karyawannya tersebut.
Dikonfirmasi Selasa (23/11/2021), Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira, mengatakan ada kesalahpahaman ketika tato dan tindik dikatakan menjadi alasan pihaknya tidak memperpanjang kontrak kerja para karyawan, dalam hal ini karyawan security.
Taufan mengklaim aturan terkait tato dan pernah ditindik hanya diberlakukan kepada para pelamar baru yang mengajukan lamaran kerja kepada PT Angkasa Pura I, ketika suatu saat nanti pihaknya membuka lowongan pekerjaan.
“Persyaratan tidak bertato dan bertindik tidak diberlakukan bagi mereka (karyawan lama). Tato dan bertindik akan diberlakukan bagi mereka calon pegawai baru ketika kami membuka lowongan pekerjaan ataupun ketika kami melakukan rekrutan baru,” ujar Taufan.
Taufan menjelaskan, untuk saat ini seleksi karyawan hanya diperuntukkan bagi karyawan lama yang melamar ulang, dan belum ada rencana melakukan perekrutan untuk karyawan baru mengingat kebutuhan operasional menurun selama pandemi Covid-19.
Kepada seluruh karyawan operasional yang kontraknya jatuh tempo pada 31 Desember 2021, akan dilakukan proses seleksi ulang dengan mengikuti beberapa tahapan seleksi. Jadi kalaupun nanti ada yang tidak lolos seleksi Taufan memastikan tidak terkait dengan memiliki tato ataupun pernah ditindik melainkan murni soal kinerja. “Bukan karena bertato dan pernah bertindik tapi kinerja selama ini bagaimana,” kata dia.
Ditambahkannya, dengan kondisi ekonomi perusahaan yang menurun akibat pandemi, Taufan tidak menampik akan ada pengurangan karyawan di setiap lini kerja termasuk pegawai security bandara.
“Jumlah SDM pada saat ini kalau kita bandingkan dengan kebutuhan operasional dan juga kondisi perusahaan itu memang ada jumlah yang harus dikurangi. Makanya ada seleksi ulang, bukan rekrutan baru,” kata Taufan.
Terkait curhat karyawan security ke anggota DPR RI karena larangan bertato dan pernah bertindik, Taufan menyebut akan berkomunikasi dengan mereka dan memberi informasi yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahpahaman lebih lanjut.
“Kami akan memberikan penjelasan kepada seluruh pegawai operasional bahwa memang bukan tato dan bertindik yang menjadi alasan, tapi hasil tes. Tato, bertindik, hanya diberlakukan ketika kami nanti membuka rekrutmen baru atau kami membuka lowongan pekerjaan,”sebutnya. *adi
Komentar