Input Anggaran di Aplikasi Sirup Masih Rendah
AMLAPURA, NusaBali
Input anggaran APBD melalui aplikasi SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Karangasem masih rendah.
Capaian input anggaran APBD 2022 dari 41 OPD sekitar 46 persen. Bupati Karangasem I Gede Dana mengingatkan menggelar pelatihan melibatkan satu orang admin dari masing-masing OPD.
Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Karangasem I Gede Agus Budiasa melayangkan surat input anggaran ke semua OPD pada September lalu, respon belum maksimal. Pimpinan OPD diharapkan mengecek kembali pagu anggaran pada APBD. Budiasa menjelaskan, SIRUP berfungsi mengumumkan RUP (rencana umum pengadaan). Mempercepat pengadaan barang dan jasa berbasis web sehingga mempermudah pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran. Setiap pengadaan barang dan jasa, pemerintah wajib memasukkan ke dalam aplikasi SIRUP.
Tujuannya agar mendapatkan legalitas pengadaan barang jasa dan informasi keterbukaan kepada publik. “Dengan SIRUP anggaran jadi efisien. Penyedia barang lebih banyak menawarkan produknya dengan harga lebih kompetitif,” ungkap Budiasa, Selasa (23/11). Menurut Budiasa, jelang tutup tahun anggaran APBD 2021 mestinya input anggaran APBD 2022 mencapai 95 persen. Jika ada perubahan anggaran, tinggal menyesuaikan. Rendahnya capaian input anggaran via SIRUP bukan karena sumber daya manusia, namun jaringan internet. Servernya di pusat, di daerah krodit memasukkan data. Terkadang sudah seminggu memasukkan data ke SIRUP, baru bisa masuk,” tuturnya. Jika data telah masuk SIRUP, tender bisa digelar lebih awal. *k16
1
Komentar