Tapal Batas Wilayah Rusak, Pemkab Bangli Siap Cek
Pemkab Bangli akan melakukan pengecekan kondisi tanda tapal batas wilayah, baik wilayah desa dan antar-kecamatan yang kondisinya rusak hingga nyaris ambruk.
BANGLI, NusaBali
Hal tersebut disampaikan Kabag Tata Pemerintahan Pemkab Bangli Ketut Pasek Lanang Sadia, Minggu (5/2), menanggapi adanya beberapa tapal batas wilayah yang kondisinya memprihatinkan. Di antaranya tanda tapal batas yang patah, tulisan tak terbaca, dan bentuk kerusakan lainnya. “Kami akan lihat, apakah tapal batas itu dibuat pemkab atau dibuat desa,” ujar Pasek Lanang Sadia.
Dia menjelaskan ciri-ciri tapal batas yang dibuat pemkab. Salah satunya berukir dengan bahan biyas (pasir) malela. Terus di sampingnya ada patok putih besar. “Jika itu rusak, pemkab yang memperbaiki,” imbuhnya.
Sementara jika patok lain rusak, seperti patok yang dibuat desa, pihaknya siap berkoordinasi dengan desa untuk perbaikan. “Karena kalau tapal batas rusak kan juga mengganggu kebersihan,” kata Pasek Lanang Sadia. Karena itulah untuk memastikan, masing-masing tapal batas, pemkab siap turun melakukan pengecekan lapangan.
Dari pantauan beberapa tanda tapal batas wilayah di Bangli kondisinya rusak. Salah satunya tapal batas di perbatasan antara Kelurahan Bangli dengan Desa Susut di jalan raya jurusan Bangli – Susut. Tanda tapal batas yang terbuat dari beton tersebut patah pada bagian atasnya, sehingga sebagian dari tulisan tak terbaca karena tertutup bidang beton yang patah. Selain itu beton penyangga yang menjadi kaki tapal batas juga patah. * k17
Hal tersebut disampaikan Kabag Tata Pemerintahan Pemkab Bangli Ketut Pasek Lanang Sadia, Minggu (5/2), menanggapi adanya beberapa tapal batas wilayah yang kondisinya memprihatinkan. Di antaranya tanda tapal batas yang patah, tulisan tak terbaca, dan bentuk kerusakan lainnya. “Kami akan lihat, apakah tapal batas itu dibuat pemkab atau dibuat desa,” ujar Pasek Lanang Sadia.
Dia menjelaskan ciri-ciri tapal batas yang dibuat pemkab. Salah satunya berukir dengan bahan biyas (pasir) malela. Terus di sampingnya ada patok putih besar. “Jika itu rusak, pemkab yang memperbaiki,” imbuhnya.
Sementara jika patok lain rusak, seperti patok yang dibuat desa, pihaknya siap berkoordinasi dengan desa untuk perbaikan. “Karena kalau tapal batas rusak kan juga mengganggu kebersihan,” kata Pasek Lanang Sadia. Karena itulah untuk memastikan, masing-masing tapal batas, pemkab siap turun melakukan pengecekan lapangan.
Dari pantauan beberapa tanda tapal batas wilayah di Bangli kondisinya rusak. Salah satunya tapal batas di perbatasan antara Kelurahan Bangli dengan Desa Susut di jalan raya jurusan Bangli – Susut. Tanda tapal batas yang terbuat dari beton tersebut patah pada bagian atasnya, sehingga sebagian dari tulisan tak terbaca karena tertutup bidang beton yang patah. Selain itu beton penyangga yang menjadi kaki tapal batas juga patah. * k17
Komentar