Penertiban Tunggu Buka Pasar Gianyar
Pedagang Merangsek ke Area Alun-Alun Gianyar
Pedagang pasar relokasi di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, akan dipindah ke Pasar Rakyat Gianyar, awal tahun 2022.
GIANYAR, NusaBali
Masyarakat akan lama merasakan ketidaknyamanan karena areal Alun-alun Gianyar dirangsek belasan pedagang dan penyewaan/penjual sepatu roda. Karena Pemkab Gianyar baru akan menertibkan para pedagang ini secara total, setelah Pasar Rakyat Gianyar dibuka.
‘’Saat pasar (Pasar Rakyat Gianyar, Red) sudah mulai dioperasikan, semua pedagang akan ditertibkan,’’ jelas Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra melalui pesan whatsapp, Selasa (23/11).
Bupati yang Ketua DPC PDIP Gianyar ini menjelaskan, setelah pasar termegah di Bali timur itu dioperasikan, tidak ada satu pun pedagang bisa berjualan di lokasi terlarang, termasuk di badan jalan. Apakah pasar tradisional lain di sekitar Kota Gianyar yang tumbuh selama proyek pasar itu, juga akan ditertibkan, Bupati Mahayastra menyebut, tidak. ‘’Pasar desa tetap kami jaga kelangsungannya,’’ jelas bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini.
Khusus Pasar Satya Graha di depan Usaha Kerajinan Tenun Cap Togog, Kota Gianyar, jelas Bupati Mahayastra, akan menunggu keputusan lebih lanjut. Dia tak menjelaskan lebih rinci, seperti apa keputusan dimaksud. Dirinya menyebut rencana, pedagang pasar relokasi di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, akan dipindah ke Pasar Rakyat Gianyar, awal tahun 2022.
Sebelumnya diberitakan, Alun-alun Gianyar belakangan ini makin tak nyaman untuk tempat rekreasi maupun olahraga, terutama jalan kaki. Karena sejumlah pedagang kaki lima dan penyewaan sepatu roda mulai merangsek ke areal alun-alun, khususnya di lintasan pinggir selatan.
Seperti tampak pada Minggu (22/11) sore, sejumlah pedagang memajang dagangan terutama jenis minuman, makanan ringan, dan mainan, di taman alun-alun sisi selatan. Ada juga beberapa pedagang sengaja menjejerkan barang dagangan lebih ke tengah. ‘’Jika terus pedagang masuk ke areal begini, lambat laun alun-alun ini akan jadi pasar pedagang kaki lima. Pasti akan jadi kumuh dan sumpek,’’ ujar warga yang enggan disebut namanya.
Warga tersebut menambahkan, percuma Pemkab Gianyar merenovasi alun-alun jadi megah berbiaya sekitar Rp 22,280 miliar ini, jika makin tak nyaman untuk rekreasi dan olahraga masyarakat. *lsa
‘’Saat pasar (Pasar Rakyat Gianyar, Red) sudah mulai dioperasikan, semua pedagang akan ditertibkan,’’ jelas Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra melalui pesan whatsapp, Selasa (23/11).
Bupati yang Ketua DPC PDIP Gianyar ini menjelaskan, setelah pasar termegah di Bali timur itu dioperasikan, tidak ada satu pun pedagang bisa berjualan di lokasi terlarang, termasuk di badan jalan. Apakah pasar tradisional lain di sekitar Kota Gianyar yang tumbuh selama proyek pasar itu, juga akan ditertibkan, Bupati Mahayastra menyebut, tidak. ‘’Pasar desa tetap kami jaga kelangsungannya,’’ jelas bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini.
Khusus Pasar Satya Graha di depan Usaha Kerajinan Tenun Cap Togog, Kota Gianyar, jelas Bupati Mahayastra, akan menunggu keputusan lebih lanjut. Dia tak menjelaskan lebih rinci, seperti apa keputusan dimaksud. Dirinya menyebut rencana, pedagang pasar relokasi di Kelurahan Samplangan, Kecamatan Gianyar, akan dipindah ke Pasar Rakyat Gianyar, awal tahun 2022.
Sebelumnya diberitakan, Alun-alun Gianyar belakangan ini makin tak nyaman untuk tempat rekreasi maupun olahraga, terutama jalan kaki. Karena sejumlah pedagang kaki lima dan penyewaan sepatu roda mulai merangsek ke areal alun-alun, khususnya di lintasan pinggir selatan.
Seperti tampak pada Minggu (22/11) sore, sejumlah pedagang memajang dagangan terutama jenis minuman, makanan ringan, dan mainan, di taman alun-alun sisi selatan. Ada juga beberapa pedagang sengaja menjejerkan barang dagangan lebih ke tengah. ‘’Jika terus pedagang masuk ke areal begini, lambat laun alun-alun ini akan jadi pasar pedagang kaki lima. Pasti akan jadi kumuh dan sumpek,’’ ujar warga yang enggan disebut namanya.
Warga tersebut menambahkan, percuma Pemkab Gianyar merenovasi alun-alun jadi megah berbiaya sekitar Rp 22,280 miliar ini, jika makin tak nyaman untuk rekreasi dan olahraga masyarakat. *lsa
Komentar