Shortcut Yeh Nusa Berlubang, Pemotor Sering Terjatuh
Kondisi shortcut (jembatan) Yeh Nusa di Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, makin rusak akibat diguyur hujan.
TABANAN, NusaBali
Akibatnya terdapat sejumlah lubang menganga di shortcut tersebut. Tak jarang, lubang menganga tertutup air hujan ini picu kecelakaan lalulintas. Sudah sering pemotor terjatuh melintasi jalan berlubang tertutup air hujan di shortcut Yeh Nusa.
Warga setempat, Hendry, 33, mengatakan, pada Minggu (5/2) sekitar pukul 03.00 Wita ada pemotor terjungkal karena tak melihat lubang di ujung timur jembatan. Dikatakan, warga sering menutupi lubang berdiameter 60 centimeter berkedalaman 20 centimeter itu dengan kaping berisi tanah. Termasuk tancapkan ranting pohon untuk penanda bahaya melintasi jalur itu. Namun tanah sering tergerus air hujan sehingga kembali ada kubangan air. “Kubangan air itulah yang sering picu lakalantas,” terang Hendry.
Ia pun menyayangkan pihak yang bertanggungjawab baru melakukan penambalan lubang di atas shortcut setelah banyak pemotor bertumbangan. Meski sudah ditambal dengan aspal sekitar pukul 12.00 Wita, kemarin, Hendry tetap sangsikan kekuatan aspal itu mengingat curah hujan cukup tinggi. Dia berharap shortcut Yeh Nu diperbaiki dengan serius sehingga tahan lama. Selama pengerjaan hingga 2 bulan pasca perbaikan, truk sarat beban dilarang melintas dan dialihkan ke jalur lama yakni tikungan Setra Desa Pakraman Samsam. “Jika usai perbaikan truk diberikan lewat, pasti aspal cepat rusak,” ungkapnya.
Terpisah, Kelian Dinas Banjar Penyalin, I Gede Darmawan, 40, mengatakan, aspal di setiap penghubung jembatan makin banyak mengelupas karena factor hujan. Akibatnya air hujan pun menggenang di lubang tersebut. “Pengendara dari arah barat lumayan ngebu. Mereka tak tahu ada lubang sehingga banyak yang jatuh,” bebernya. Ia pun menambahkan, selain picu lakalantas, juga sering timbulkan kemacetan akibat truk sarat muatan tidak berani cepat-cepat karena banyak adanya kubangan.
Sementara Perbekel Desa Samsam, I Dewa Ketut Ari Wibawa juga membenarkan jalan berlubang di shortcut Yeh Nusa kerap picu kecelakaan. Sebelum diaspal siang kemarin, jalan berlubang di ujung timur shortcut sering diperbaiki warga setempat. “Semoga pengguna jembatan lebih hati-hati dan waspada untuk hindari kecelakaan,” harap Dewa Ari Wibawa. * d
Warga setempat, Hendry, 33, mengatakan, pada Minggu (5/2) sekitar pukul 03.00 Wita ada pemotor terjungkal karena tak melihat lubang di ujung timur jembatan. Dikatakan, warga sering menutupi lubang berdiameter 60 centimeter berkedalaman 20 centimeter itu dengan kaping berisi tanah. Termasuk tancapkan ranting pohon untuk penanda bahaya melintasi jalur itu. Namun tanah sering tergerus air hujan sehingga kembali ada kubangan air. “Kubangan air itulah yang sering picu lakalantas,” terang Hendry.
Ia pun menyayangkan pihak yang bertanggungjawab baru melakukan penambalan lubang di atas shortcut setelah banyak pemotor bertumbangan. Meski sudah ditambal dengan aspal sekitar pukul 12.00 Wita, kemarin, Hendry tetap sangsikan kekuatan aspal itu mengingat curah hujan cukup tinggi. Dia berharap shortcut Yeh Nu diperbaiki dengan serius sehingga tahan lama. Selama pengerjaan hingga 2 bulan pasca perbaikan, truk sarat beban dilarang melintas dan dialihkan ke jalur lama yakni tikungan Setra Desa Pakraman Samsam. “Jika usai perbaikan truk diberikan lewat, pasti aspal cepat rusak,” ungkapnya.
Terpisah, Kelian Dinas Banjar Penyalin, I Gede Darmawan, 40, mengatakan, aspal di setiap penghubung jembatan makin banyak mengelupas karena factor hujan. Akibatnya air hujan pun menggenang di lubang tersebut. “Pengendara dari arah barat lumayan ngebu. Mereka tak tahu ada lubang sehingga banyak yang jatuh,” bebernya. Ia pun menambahkan, selain picu lakalantas, juga sering timbulkan kemacetan akibat truk sarat muatan tidak berani cepat-cepat karena banyak adanya kubangan.
Sementara Perbekel Desa Samsam, I Dewa Ketut Ari Wibawa juga membenarkan jalan berlubang di shortcut Yeh Nusa kerap picu kecelakaan. Sebelum diaspal siang kemarin, jalan berlubang di ujung timur shortcut sering diperbaiki warga setempat. “Semoga pengguna jembatan lebih hati-hati dan waspada untuk hindari kecelakaan,” harap Dewa Ari Wibawa. * d
Komentar