Retribusi Pasar di Tabanan Tahun 2021 Tak Capai Target
TABANAN, NusaBali
Capaian retribusi pasar tradisional dibawah naungan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Tabanan tahun 2021, dipastikan tak sesuai target. Sebab dari target Rp 6.250.000.000 dari 15 pasar, hingga Oktober 2021 baru tercapai Rp 3.537.049.608.
Kabid Perdagangan Disperindag Kabupaten Tabanan I Gusti Agung Ngurah Putra Mantra mengungkapkan, pendapatan retribusi pasar hingga Oktober 2021 baru mencapai 56,59 persen dari target. Kondisi tersebut menyebabkan target retribusi pasar tahun 2021, tak bisa tercapai. “Prediksi retribusi sampai akhir tahun hanya mencapai Rp 4,2 miliar dari target,” jelasnya, Kamis (25/11).
Kata dia, melemahnya target yang dicapai karena pandemi Covid-19, dan pemberlakukan PPKM oleh pemerintah. Kondisi tersebut memengaruhi aktivitas di sejumlah pasar tradisional. “Penurunan pendapatan retribusi pasar juga dipengaruhi oleh shortcut Denpasar – Singaraja, khususnya para pedagang di Pasar Candikuning, Kecamatan Baturiti,” terangnya. Pengaruh itu karena sejak ada shortcut, pengendara dari arah Singaraja tak bisa singgah berbelanja ke pasar itu. Sebab jalan shortcut dari arah Singaraja menjauh dari pasar tersebut.
Dipaparkan Ngurah Putra, sejak Januari 2021 - Oktober 2021, realisasi retribusi pasar dari 15 pasar tradisional di Tabanan dominan disumbang oleh Pasar Kediri yakni Rp 787.028.565. Disusul, Pasar Tabanan Rp 769.647.885, Pasar Bajera Rp 336.080.708, Pasar Pupuan Rp 294.939.960, dan Pasar Sayur Baturiti Rp 243.914.000. Penyumbang retribusi terkecil adalah Pasar Candi Kuning hanya mencapai Rp 13.331.000.
“Turunnya retribusi di Pasar Candikuning karena dipengaruhi oleh shortcut. Karena orang yang selesai berwisata, pulangnya langsung menuju shortcut, tidak melalui jalan lama,” tegasnya.
Kendatipun tak akan mencapai target, pihaknya tetap mengupayakan pencapaian target tersebut. Salah satunya dengan penerapan sistem e-retribusi pasar, bekerja sama dengan salah satu bank daerah. Sistem ini sudah berjalan di sejumlah pasar tradisional saat ini.
Kata Ngurah Putra, penerapan e-retribusi pasar ini sudah menjangkau di lima pasar. Kamis kemarin, mulai diberlakukan di Pasar Penebel sehingga sudah ada enam pasar yang menerapkan e-retribusi. Menurutnya, jumlah tersebut akan terus ditambah ke pasar tradisional lainnya. “Harapan kami, dengan retribusi elektronik ini akan mendongkrak pendapatan PAD dari retribusi pasar sekaligus mencegah terjadinya kebocoran PAD,” tandas Ngurah Putra. *des
1
Komentar