Bangli dan Klungkung Kerja Sama Distribusi dan Pemasaran Pangan

Penandatanganan nota kesepakatan difasilitasi Bank Indonesia Provinsi Bali secara virtual. Kamis (25/11). Kerja sama ini untuk pengendalian inflasi daerah dan pemenuhan 4K yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta menandatangani nota kesepakatan di Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Bangli. Acara dihadiri Kabag Protokol, Kerja sama, dan Komunikasi Publik (PKKP), Kasubag Sarana Perekonomian dan Pengembangan Teknologi pada Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Bangli, serta Kasubag Pengendalian Kerja sama dan Tamu pada Bagian PKKP Setda Kabupaten Bangli.

Bupati Sedana Arta mengatakan, selama ini antara Kabupaten Bangli dan Kabupaten Klungkung telah bekerja sama sangat baik dalam hal bisnis masyarakat. Komoditi unggulan Bangli dikirim ke Klungkung, begitu pula sebaliknya. Kerja sama ini sangat perlu dan penting dilaksanakan. “Kerja sama ini untuk memberikan kenyamanan, kelancaran, dan keamanan bagi para pelaku bisnis dalam bertransaksi serta membangun networking antara Pemkab Bangli dengan Pemkab Klungkung,” ungkap Bupati Sedana Arta. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kabupaten masing-masing.

Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, akan ada pembicaraan lanjutan yang lebih mendetail terkait perluasan dari kesepakatan ini. “Nanti kami akan koordinasi lagi, bicarakan lebih lanjut detail kerja sama antara Bangli dan Klungkung dengan pemerintah kabupaten dan kota lain di Bali,” ungkap Bupati Nyoman Suwirta. Sementara Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Rizki Ernandi Wimanda, menegaskan kerja sama antar daerah atau KAD menjadi solusi efektif pemerintah daerah untuk mengendalikan ketersediaan pasokan bahan pangan sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya fluktuasi neraca yang signifikan. “Kerja sama Antar Daerah menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi di masing-masing daerah. Dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dengan adanya transaksi pada komoditas yang disepakati,” ungkap Rizki. *esa