Kapolda Target Dua Pekan Ungkap Kasus Perampokan
Kasus perampokan money cahnger milik PT Dirgahayu Valuta Prima di kompleks Perto-koan Segitiga Mas, Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta, Badung, Sabtu (4/3) pagi, menjadi atensi khusus Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose.
Perampokan Money Changer Terjadi Usai Petugas Brimob Kawal Brankas
DENPASAR, NusaBali
Kasus perampokan pertama di tahun 2017 ini ditargekan Kapolda Bali bisa terungkap dalam tempo dua pekan.
Target pengungkapan secepat mungkin kasus perampokan money changer disertai aksi penyekapan 4 karyawannya tersebut diakui Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (5/2). “As soon as possible (secepat mungkin, Red),” ujar AKBP Hengky melalui SMS.
Untuk mengungkap kasus perampokan money changer yang disebut-sebut milik almarhum I Made Dhama, ayah dari anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali Nyoman Dhamantra ini, jajaran kepolisian telah membentuk tim gabungan. Dalam kinerjanya, tim gabungan diback up Satgas Transnasional Crime bentukan Kapolda Bali. Tim ini sudah terjun melakukan penyelidikan.
Sedangkan Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo, menyatakan penyelidikan kasus perampokan bersenjata api disertai aksi penyekapan karyawan di money changer PT Dirgahayu Valuta Prima ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Tim gabungan sudah dikerahkan ke setiap titik akses pintu keluar Bali, termasuk Pelabuhan Padangbai (Karangasem), Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana), dan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban (Badung).
Menurut Kombes Hadi, peningkatan pengamanan di pintu-pintu keluar Bali ini untuk menjaga kemungkinan para pelaku ini kabur dari Pulau Dewata. “Sudah kita tingkatkan semuannya. Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak dalam mengungkap dan menangkap para pelaku,” ujar Kombes Hadi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu sore.
Sementara itu, jajaran Polresta Denpasar sudah melakukan pra rekonstruksi perampokan moeny changer PT Dirgahayu Valuta Prima di lokasi TKP, kompleks Pertokoan Segitiga Mas Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta, Sabtu malam pukul 20.00 Wita. Dalam pra rekonstruksi yang berlangsung selama 1,5 jam hingga pukul 21.30 Wita tersebut, didahului dengan menggali keterangan 5 karawan money changer yang berada di lokasi saat kejadian.
Kelima karyawan money changer tersebut dimintai keterang perihal aktivitas mereka sebelum kawanan perampok bersenjata api berjumlah 4 orang masuk dan juga saat terjadi penyekapan di dalam ruangan teller, hingga berhasil menyelamatkan diri. Terungkap, kawanan perampok beraksi setelah petugas Brimob Polda Bali melakukan pengawalan brankas ke PT Dirgahayu Valuta Prima.
Dalam pra rekonstruksi ini juga terungkap petugas Brimob Polda Bali bersama seorang saksi yakni I Ketut Buda Irdi, 49, selaku sopir perusahaan, tiba di lokasi kejadian dengan membawa dua brankas berisi uang Rp 733 juta, Sabtu pagi pukul 08.30 Wita. Kemudian, pukul 09.02 Wita, petugas Brimob kembali ke markas dengan dihantar sopir Ketut Buda Irdi. Usaai mengantar petugfas Brimob, sopir ini tiba kembali di money changer sekitar pukul 09.45 Wita dan kemudian duduk bersama para karyawan lainnya.
Namun, berselang 1 jam kemudian, sekitar pukul 10.45 Wita, datang kawanan perampok sambil menodongkan senjata api Airsoft Gun ke arah para karyawan money changer, termasuk sopir Ketut Budi Irdi. Kemudian, terjadilah aksi penyekapan terhadap 4 karyawan money changer.
Dari 4 karyawan korban penyekapan itu, termasuk di antaranya Asisten Manajer Money Changer, I Putu Tapa, 46, yang tinggal di komplek Perum Kopertis Banjar Ambengan, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara. Sedangkan 3 karyawan korban penyekapan lainnya masing-masing I Putu Andika Putra, 18 (operation transfer money changer), IB Putu Winda, 24 (teller money changer), dan Komang Budiarta, 27 (teller money changer).
Pra rekonstruksi tersebut melibatkan pula para karyawan money changer korban penyekapan, serta petugas dari Tim Inafis, Sat Reskrim Polresta Denpasar, Unit Reskrim Polsek Kuta, Intelkam Polresta Denpasar. Mereka memperagakan 23 adegan.
“Pra rekonstruksi ini digelar untuk mengetahui secara detail kegiatan-kegiatan saksi ini sebelum, saat, dan sesudah aksi perampokan tersebut,” jelas Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo. “Kita perlu gambaran agar bisa mengungkap pelaku perampokan bersenjata ini. Selain itu, juga untuk menjaga berbagai kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam juga,” lanjutnya.
Aksi perampokan bersenjata di money changer PT Diurgahayu Valuta Prima itu sendiri terjadi pas Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu pagi sekitar pukul 10.45 Wita. Empat kawasan perampok menodongkan senjata api kepada karyawan.
Bukan hanya itu, 4 karyawan juga disekap dengan tangan diborgol, serta mulut dan mata dilakban. Dari aksinya, kawanan perampoak berhasil menggondol uang tunai hampir Rp 1 miliar, tepatnya Rp 811 juta. * rez,dar
DENPASAR, NusaBali
Kasus perampokan pertama di tahun 2017 ini ditargekan Kapolda Bali bisa terungkap dalam tempo dua pekan.
Target pengungkapan secepat mungkin kasus perampokan money changer disertai aksi penyekapan 4 karyawannya tersebut diakui Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (5/2). “As soon as possible (secepat mungkin, Red),” ujar AKBP Hengky melalui SMS.
Untuk mengungkap kasus perampokan money changer yang disebut-sebut milik almarhum I Made Dhama, ayah dari anggota Fraksi PDIP DPR RI Dapil Bali Nyoman Dhamantra ini, jajaran kepolisian telah membentuk tim gabungan. Dalam kinerjanya, tim gabungan diback up Satgas Transnasional Crime bentukan Kapolda Bali. Tim ini sudah terjun melakukan penyelidikan.
Sedangkan Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo, menyatakan penyelidikan kasus perampokan bersenjata api disertai aksi penyekapan karyawan di money changer PT Dirgahayu Valuta Prima ini menjadi perhatian serius pihak kepolisian. Tim gabungan sudah dikerahkan ke setiap titik akses pintu keluar Bali, termasuk Pelabuhan Padangbai (Karangasem), Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana), dan Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban (Badung).
Menurut Kombes Hadi, peningkatan pengamanan di pintu-pintu keluar Bali ini untuk menjaga kemungkinan para pelaku ini kabur dari Pulau Dewata. “Sudah kita tingkatkan semuannya. Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak dalam mengungkap dan menangkap para pelaku,” ujar Kombes Hadi saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Minggu sore.
Sementara itu, jajaran Polresta Denpasar sudah melakukan pra rekonstruksi perampokan moeny changer PT Dirgahayu Valuta Prima di lokasi TKP, kompleks Pertokoan Segitiga Mas Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta, Sabtu malam pukul 20.00 Wita. Dalam pra rekonstruksi yang berlangsung selama 1,5 jam hingga pukul 21.30 Wita tersebut, didahului dengan menggali keterangan 5 karawan money changer yang berada di lokasi saat kejadian.
Kelima karyawan money changer tersebut dimintai keterang perihal aktivitas mereka sebelum kawanan perampok bersenjata api berjumlah 4 orang masuk dan juga saat terjadi penyekapan di dalam ruangan teller, hingga berhasil menyelamatkan diri. Terungkap, kawanan perampok beraksi setelah petugas Brimob Polda Bali melakukan pengawalan brankas ke PT Dirgahayu Valuta Prima.
Dalam pra rekonstruksi ini juga terungkap petugas Brimob Polda Bali bersama seorang saksi yakni I Ketut Buda Irdi, 49, selaku sopir perusahaan, tiba di lokasi kejadian dengan membawa dua brankas berisi uang Rp 733 juta, Sabtu pagi pukul 08.30 Wita. Kemudian, pukul 09.02 Wita, petugas Brimob kembali ke markas dengan dihantar sopir Ketut Buda Irdi. Usaai mengantar petugfas Brimob, sopir ini tiba kembali di money changer sekitar pukul 09.45 Wita dan kemudian duduk bersama para karyawan lainnya.
Namun, berselang 1 jam kemudian, sekitar pukul 10.45 Wita, datang kawanan perampok sambil menodongkan senjata api Airsoft Gun ke arah para karyawan money changer, termasuk sopir Ketut Budi Irdi. Kemudian, terjadilah aksi penyekapan terhadap 4 karyawan money changer.
Dari 4 karyawan korban penyekapan itu, termasuk di antaranya Asisten Manajer Money Changer, I Putu Tapa, 46, yang tinggal di komplek Perum Kopertis Banjar Ambengan, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara. Sedangkan 3 karyawan korban penyekapan lainnya masing-masing I Putu Andika Putra, 18 (operation transfer money changer), IB Putu Winda, 24 (teller money changer), dan Komang Budiarta, 27 (teller money changer).
Pra rekonstruksi tersebut melibatkan pula para karyawan money changer korban penyekapan, serta petugas dari Tim Inafis, Sat Reskrim Polresta Denpasar, Unit Reskrim Polsek Kuta, Intelkam Polresta Denpasar. Mereka memperagakan 23 adegan.
“Pra rekonstruksi ini digelar untuk mengetahui secara detail kegiatan-kegiatan saksi ini sebelum, saat, dan sesudah aksi perampokan tersebut,” jelas Kapolresta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo. “Kita perlu gambaran agar bisa mengungkap pelaku perampokan bersenjata ini. Selain itu, juga untuk menjaga berbagai kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam juga,” lanjutnya.
Aksi perampokan bersenjata di money changer PT Diurgahayu Valuta Prima itu sendiri terjadi pas Tumpek Landep pada Saniscara Kliwon Landep, Sabtu pagi sekitar pukul 10.45 Wita. Empat kawasan perampok menodongkan senjata api kepada karyawan.
Bukan hanya itu, 4 karyawan juga disekap dengan tangan diborgol, serta mulut dan mata dilakban. Dari aksinya, kawanan perampoak berhasil menggondol uang tunai hampir Rp 1 miliar, tepatnya Rp 811 juta. * rez,dar
Komentar