Kabaddi Gelar Semi Pelatda
Data Atlet Muda, Latihan Tiap Akhir Pekan
Kabaddi Bali ingin punya proyeksi atlet muda berjenjang yang tangguh dengan pola latihan terpusat dan sesuai target.
DENPASAR, NusaBali
Semangat pembinaan atlet muda terus digelorakan Pengprov FOKSI (Federasi Olahraga Kabaddi Indonesia) Provinsi Bali. Usai merebut dua medali emas pada ekshibisi PON XX 2020 Papua, Kabaddi Bali kembali mendata atlet muda untuk Kelompok Umur (KU) 16 tahun, KU-20, dan KU-23.
Karena itulah, ratusan atlet Kabaddi Bali dikumpulkan di GOR Lila Buana, Komplek Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (28/11). Mereka dari Badung, Gianyar, Klungkung, Buleleng, Bangli, Tabanan, dan Kota Denpasar.
Koordinator latihan Made Bang Redy Utama mengatakan, pendataan atlet muda untuk menginventarisir atlet potensial yang diproyeksikan mengikuti berbagai even berskala nasional maupun internasional. Rencananya, Kabaddi Bali akan menggelar konsolidasi atlet muda dalam bentuk semi Pelatda (Pemusatan Latihan Daerah).
Menurut Redy Utama, semi Pelatda ini akan dilaksanakan setiap akhir pekan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar. Latihan itu akan melibatkan pelatih berpengalaman, diantaranya I Putu Rega Padmawan, I Gusti Ayu Putu Martini, Ni Ketut Puspasari, Rizky Hadinata Zul Fani, dan I Gede Pranayana.
"Kabaddi Bali ingin punya proyeksi atlet muda berjenjang yang tangguh dengan pola latihan terpusat dan sesuai target," tegas Redy Utama, yang juga wasit Kabaddi bersertifikat internasional.
Redy Utama mengakui Bali menjadi barometer perkembangan cabor Kabaddi di Indonesia. Apalagi dalam berbagai kejuaraan internasional, kata Redy Utama, atlet Bali mendominasi Timnas Indonesia. Pria asal Kuta Selatan itu ingin Bali mempertahankan dominasi tersebut.
"Kami juga menyiapkan atlet untuk proyeksi PON 2024 karena Kabaddi sudah resmi dipertandingkan," kata Redy Utama, yang juga kandidat doktor olahraga ini.
Sementara itu Ketua Harian Kabaddi Badung, I Kadek Sudharma Hariawan mengapresiasi rencana menggelar semi Pelatda.
Menurutnya, pelatihan semi sentralisasi di tengah pandemi Covid-19 ini harus tetap mengutamakan protokol kesehatan agar tidak beresiko terkontaminasi virus corona.
Menurut Sudharma Hariawan, hal ini sebagai bentuk tanggung jawab cabor menyiapkan tim untuk berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. Birokrat Pemkab Badung ini berharap semua elemen yang terlibat dalam pengembangan kabaddi Bali sepaham dan sevisi demi pembinaan atlet dan peningkatan prestasi.
"Saling memahami kendala-kendala yang mungkin dihadapi, pembinaan atlet muda sebagai langkah positif demi memudahkan penyusunan program pembinaan atlet.
Supaya pembinaan atlet bisa berjenjang, dan tepat sasaran dari yunior sampai senior,” kata mantan Humas PBVSI Bali ini.
Semi pelatda ini, kata Sudharma Hariawan, untuk memastikan para atlet muda tersebut performanya meningkat dan semakin termotivasi sehingga bisa memberikan sumbangsih membanggakan bagi Bali dengan meraih prrstasi pada berbagai perhelatan.
"Paling tidak ada monitoring dan evaluasi untuk melihat perkembangan atlet," kata Sudharma Hariawan, yang asal Karangasem itu. *dek
Karena itulah, ratusan atlet Kabaddi Bali dikumpulkan di GOR Lila Buana, Komplek Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Minggu (28/11). Mereka dari Badung, Gianyar, Klungkung, Buleleng, Bangli, Tabanan, dan Kota Denpasar.
Koordinator latihan Made Bang Redy Utama mengatakan, pendataan atlet muda untuk menginventarisir atlet potensial yang diproyeksikan mengikuti berbagai even berskala nasional maupun internasional. Rencananya, Kabaddi Bali akan menggelar konsolidasi atlet muda dalam bentuk semi Pelatda (Pemusatan Latihan Daerah).
Menurut Redy Utama, semi Pelatda ini akan dilaksanakan setiap akhir pekan di Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar. Latihan itu akan melibatkan pelatih berpengalaman, diantaranya I Putu Rega Padmawan, I Gusti Ayu Putu Martini, Ni Ketut Puspasari, Rizky Hadinata Zul Fani, dan I Gede Pranayana.
"Kabaddi Bali ingin punya proyeksi atlet muda berjenjang yang tangguh dengan pola latihan terpusat dan sesuai target," tegas Redy Utama, yang juga wasit Kabaddi bersertifikat internasional.
Redy Utama mengakui Bali menjadi barometer perkembangan cabor Kabaddi di Indonesia. Apalagi dalam berbagai kejuaraan internasional, kata Redy Utama, atlet Bali mendominasi Timnas Indonesia. Pria asal Kuta Selatan itu ingin Bali mempertahankan dominasi tersebut.
"Kami juga menyiapkan atlet untuk proyeksi PON 2024 karena Kabaddi sudah resmi dipertandingkan," kata Redy Utama, yang juga kandidat doktor olahraga ini.
Sementara itu Ketua Harian Kabaddi Badung, I Kadek Sudharma Hariawan mengapresiasi rencana menggelar semi Pelatda.
Menurutnya, pelatihan semi sentralisasi di tengah pandemi Covid-19 ini harus tetap mengutamakan protokol kesehatan agar tidak beresiko terkontaminasi virus corona.
Menurut Sudharma Hariawan, hal ini sebagai bentuk tanggung jawab cabor menyiapkan tim untuk berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. Birokrat Pemkab Badung ini berharap semua elemen yang terlibat dalam pengembangan kabaddi Bali sepaham dan sevisi demi pembinaan atlet dan peningkatan prestasi.
"Saling memahami kendala-kendala yang mungkin dihadapi, pembinaan atlet muda sebagai langkah positif demi memudahkan penyusunan program pembinaan atlet.
Supaya pembinaan atlet bisa berjenjang, dan tepat sasaran dari yunior sampai senior,” kata mantan Humas PBVSI Bali ini.
Semi pelatda ini, kata Sudharma Hariawan, untuk memastikan para atlet muda tersebut performanya meningkat dan semakin termotivasi sehingga bisa memberikan sumbangsih membanggakan bagi Bali dengan meraih prrstasi pada berbagai perhelatan.
"Paling tidak ada monitoring dan evaluasi untuk melihat perkembangan atlet," kata Sudharma Hariawan, yang asal Karangasem itu. *dek
Komentar