Temui Gubernur Koster, Dubes Uni Eropa Tawarkan Kerjasama Tangani Sampah Plastik
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Negara Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, Senin (29/11) siang.
Dalam kunjungan itu, Dubes Uni Eropa tawarkan kerjasama tangani sampah plastik. Dubes Uni Eropa, Vincent Piket, diterima Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace Ruang Tamu Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar. Turut mendampingi Gubernur Koster kemarin adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta dan Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Koster menjelaskan penanganan pandemi Covid 19 di Bali yang sudah mulai melandai. Menurut Gubernjur Koster, saat ini kondisi Bali sudah membaik, penyebaran Covid-19 telah melandai secara konsisten dan stabil pada angka yang cukup nyaman. Sedangkan tingkat kesembuhan cukup tinggi, mencapai 96,30 persen, dengan kasus aktif berkurang secara drastis di kisaran 2 digit.
“Termasuk juga pasien yang meninggal sekarang sudah turun, selalu di bawah 5 kasus, bahkan tidak ada lagi. Saat ini, kasus aktif Covid-19 di Bali tersisa 150 orang, di mana 90 orang dirawat di rumah sakit, sisanya isolasi terpisah,” jelas Gubernur Koster.
Gubernur Koster mengatakan antusiasme masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi di Bali juga sangat tinggi. Dari total 3,4 juta orang di Bali yang ditarget mendapatkan vaksinasi, jumlahnya sudah melampaui target yakni 101 persen vaksinasi dosis pertama dan 88 persen vaksinasi dosis kedua. "Ini sudah tercapai herd immunity (kekebalan kelompok) di masyarakat, hingga penyebaran pandemi pun terkendali," terang Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Dengan perkembangan penanganan pandemi yang sudah semakin baik, kata Koster, Bali pun kini dalam kondisi aman dan nyaman untuk dikunjungi. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan domestik ke Bali yang mencapai lebih dari 20.000 orang per hari. Begitu pula aktivitas dan perekonomian masyarakat, kini semakin menggeliat.
Koster berharap kondisi ini terjaga terus, sehingga tidak terjadi lagi lonjakan kasus Corona seperti sebelumnya, Juni-Agustus 2021. Saat ini, kata Koster, kontraksi ekonomi Bali mencapai 9,37 persen. Ini terdalam dan terparah di Indonesia. "Oleh karena itu, kami di Bali berusaha terus menjaga perkembangan pandemi tetap stabil, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Saya juga mengajak masyarakat untuk secara partisipatif dan tertib mentaatinya, mulai dari anak-anak hingga manula, agar tetap tertib menggunakan masker," kata Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Koster juga memaparkan Bali dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Presidensi KTT G-20, Oktober 2022 mendatang. Bali mendapat pesan secara khusus dari Presiden Jokowi agar bisa menjaga situasi pandemi dan tidak terjadi lagi lonjakan kasus aktif Covid-19.
Terkait pembukaan pariwisata mancanegara untuk 19 negara, menurut Koster, saat ini memang belum ada respons yang signifikan dari wisatawan asing. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya kebijakan dari negara masing-masing yang masih mengamati perkembangan pandemi. "Kami sudah mengupayakan agar tidak ada karantina bagi wisatawan yang berkunjung, cukup berdasarkan hasil Swab PCR negatif. Tapi, pemerintah pusat memiliki pandangan berbeda dan mengeluarkan kebijakan untuk tetap mengikuti karantina selama 3 hari dari awalnya 5 hari," kata Koster.
Di hadapan Dubes Vincent Piket, Koster juga memaparkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia sekala-niskala menuju Bali Era Baru, dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama: alam, krama, dan kebudayaan Bali, berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi.
Berbagai kebijakan yang mendukung pemulihan alam Bali beserta isinya, baik dalam menjaga, memelihara, dan melestarikan alam agar tetap harmonis, telah banyak diterapkan regulasi. Menurut Koster, lebih dari 40 Peraturan Daerah (Perda) Bali dan 25 Peraturan Gubernur (Pergub) Bali yang telah diterbitkannya. “Perda dan Pergub Bali yang diterbitkan untuk menjaga keharmonisan alam Pulau Dewata ini hadir saat saya dilantik menjadi Gubernur Bali bersama pasangan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati,” beber politisi senior yang sempat tiga periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali ini.
Mengakhiri pertemuan kemarin, Koster mengharapkan kerjasama yang konkret bisa terjalin baik dan saling menguntungkan antara Bali dan Uni Eropa. "Setelah event KTT G-20 usai, kami mohon dukungan penuh dari Uni Eropa dalam upaya pemulihan Bali dari dampak pandemi," pinta Koster.
Sementara itu, Dubes Vincent Piket menyampaikan apresiasi atas penanganan pandemi Covid-19 di Bali yang semakin efektif. Dubes Uni Eropa ini juga mengaku melihat secara langsung meningkatnya kunjungan wisatawan domestik ke Bali. “Saya pun memandang perlu adanya prinsip kehati-hatian saat membuka gerbang wisatawan mancanegara, mengingat prioritas event besar KTT G-20 akan dihelat di Bali,” ujar Vincent.
Terkait kebijakan yang berpihak kepada pelestarian alam Bali beserta isinya, Vincent menyatakan ketertarikannya terhadap kebijakan Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai yang diterbitkan Gubernur Koster. Dubes Uni Eropa ini pun menyampaikan keinginannya bekerjasama terkait penanganan sampah plastik.
“Saya ingin menjalin kerjasama terkait kebijakan tersebut (Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018, Red). Saya rasa kebijakan-kebijakan yang diterbitkan di Bali sangat memihak terhadap alam dan lingkungan. Jadi, kami sangat mengapresiasi, terutama kebijakan pengurangan sampah plastik sekali pakai,” tandas Vincent. *nat
Komentar