Dilarang Main Sepatu Roda di Alun-alun Gianyar
Made Watha sarankan main sepatu roda di GOR Kebo Iwa
GIANYAR, NusaBali
Satpol PP Kabupaten Gianyar melarang anak-anak bermain sepatu roda di alun-alun kota Gianyar. Kasatpol PP Gianyar I Made Watha mengatakan, larangan ini berlaku sejak sepekan lalu. Alasannya, permainan sepatu roda bisa merusak lantai maupun rumput. Larangan bermain sepatu roda di alun-alun untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung umum. Orangtua dan anak-anak disarankan bermain sepatu roda di GOR Kebo Iwa.
Made Watha mengatakan, GOR Kebo Iwa sudah dilengkapi tempat bermain sepatu roda, skateboard, dan sejenisnya. Larangan telah diberikan secara lisan pada masyarakat yang bermain sepatu roda. “Biasanya yang main sepatu roda adalah anak-anak. Kami sampaikan kepada orangtuanya tidak boleh lagi main sepatu roda di alun-alun,” ungkap Made Watha, Selasa (30/11). Dijelaskan, alun-alun Gianyar merupakan fasilitas umum dan tempat rekreasi. Masyarakat yang datang sebagian besar mencari rasa nyaman, sejuk, dan aman. “Bermain sepatu roda dan sejenisnya mengganggu yang sedang berekreasi,” ungkap Made Watha. Tidak menutup kemungkinan yang main sepatu roda jatuh ke taman. Bisa juga merusak lantai karena rodanya keras.
Made Watha menyarankan main sepatu roda di GOR Kebo Iwa. “GOR Kebo Iwa ada fasilitas permainan sepatu roda, skateboard, dan sejenisnya,” ungkap Made Watha. Sebelum adanya larangan bermain sepatu roda, alun-alun Gianyar selalu ramai. Pengunjung duduk santai di rumput, bermain, dan olahraga di lapangan. Banyak pengunjung yang datang bermain sepatu roda. Biasanya bermain sepatu roda di tengah alun-alun, berbaur dengan pejalan kaki yang sedang jalan-jalan. Adanya warga bermain sepatu roda membuat pengunjung lainnya tidak nyaman. Rodanya keras, membuat lantai alun-alun yang terbuat dari batu alam retak. Ada juga pemain sepatu roda yang jatuh ke taman dan merusak tanaman. *nvi
Made Watha mengatakan, GOR Kebo Iwa sudah dilengkapi tempat bermain sepatu roda, skateboard, dan sejenisnya. Larangan telah diberikan secara lisan pada masyarakat yang bermain sepatu roda. “Biasanya yang main sepatu roda adalah anak-anak. Kami sampaikan kepada orangtuanya tidak boleh lagi main sepatu roda di alun-alun,” ungkap Made Watha, Selasa (30/11). Dijelaskan, alun-alun Gianyar merupakan fasilitas umum dan tempat rekreasi. Masyarakat yang datang sebagian besar mencari rasa nyaman, sejuk, dan aman. “Bermain sepatu roda dan sejenisnya mengganggu yang sedang berekreasi,” ungkap Made Watha. Tidak menutup kemungkinan yang main sepatu roda jatuh ke taman. Bisa juga merusak lantai karena rodanya keras.
Made Watha menyarankan main sepatu roda di GOR Kebo Iwa. “GOR Kebo Iwa ada fasilitas permainan sepatu roda, skateboard, dan sejenisnya,” ungkap Made Watha. Sebelum adanya larangan bermain sepatu roda, alun-alun Gianyar selalu ramai. Pengunjung duduk santai di rumput, bermain, dan olahraga di lapangan. Banyak pengunjung yang datang bermain sepatu roda. Biasanya bermain sepatu roda di tengah alun-alun, berbaur dengan pejalan kaki yang sedang jalan-jalan. Adanya warga bermain sepatu roda membuat pengunjung lainnya tidak nyaman. Rodanya keras, membuat lantai alun-alun yang terbuat dari batu alam retak. Ada juga pemain sepatu roda yang jatuh ke taman dan merusak tanaman. *nvi
Komentar