RSD Mangusada Siaga Varian Omicron
Jika terjadi lonjakan kasus, sebanyak 115 bed disiagakan untuk perawatan pasien corona.
MANGUPURA, NusaBali
Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung, siaga mengantisipasi masuknya virus corona varian Omicron. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan kasus baru di Gumi Keris.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSD Mangusada dr Ketut Japa, mengakui jika kini sudah ada varian baru kasus Covid-19. Dari informasi yang diperoleh, lanjutnya, varian baru bernama Omicron lebih ganas dari varian delta dan lebih cepat menyebar, sehingga yang positif bisa cepat banyak.
“Sekarang ada varian virus baru asal Afrika Selatan. Kami perlu antisipasi, karena menurut informasi lebih membahayakan dari virus varian delta,” kata dr Japa, Selasa (30/11).
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya berupaya mengejar target vaksinasi dengan harapan imun tubuh masyarakat dapat meningkat. Selain itu, tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ada.
Sementara itu, untuk penyiapan bed dan juga kebutuhan oksigen tetap diperhatikan bilamana kasus kembali meningkat. “Oksigen tetap kami siapkan, karena kalau ini (varian Omicron) sampai masuk, kita bisa saja overload, karena penyebarannya cepat,” ucap dr Japa.
Masih menurut dr Japa, hingga saat ini bed yang disediakan untuk perawatan Covid-19 sebanyak 30 bed. Sedangkan sisa bed yang dulunya dipakai untuk merawat pasien positif Covid-19, kini dialihkan untuk pelayanan umum. “Jika terjadi lonjakan kasus lagi, maka bed akan difungsikan kembali untuk perawatan pasien Covid-19,” kata dr Japa sembari menyebut total bed yang disiagakan untuk perawatan pasien corona sebanyak 115 bed.
“Kami sistemnya buka tutup. Jadi kalau kasus menurun, sebagian bed akan kita ubah untuk layanan umum. Kalau kasus Covid-19 naik lagi, maka kami memfungsikannya kembali menjadi ruang perawatan covid-19,” jelas dr Japa.
Di sisi lain, dr Japa mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah pusat yang melarang wisatawan dari 11 negara datang ke Indonesia, khususnya Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan dari negara Afrika Selatan, Boswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hong Kong. “Jangan sampai kita seperti negara di Eropa, sampai ada gelombang ke 3 kasus Covid-19, sehingga sejak dini perlu kita antisipasi. Semoga tidak sampai masuk ke Indonesia khususnya Bali,” tandas dr Japa. *ind
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RSD Mangusada dr Ketut Japa, mengakui jika kini sudah ada varian baru kasus Covid-19. Dari informasi yang diperoleh, lanjutnya, varian baru bernama Omicron lebih ganas dari varian delta dan lebih cepat menyebar, sehingga yang positif bisa cepat banyak.
“Sekarang ada varian virus baru asal Afrika Selatan. Kami perlu antisipasi, karena menurut informasi lebih membahayakan dari virus varian delta,” kata dr Japa, Selasa (30/11).
Sebagai langkah antisipasi, pihaknya berupaya mengejar target vaksinasi dengan harapan imun tubuh masyarakat dapat meningkat. Selain itu, tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ada.
Sementara itu, untuk penyiapan bed dan juga kebutuhan oksigen tetap diperhatikan bilamana kasus kembali meningkat. “Oksigen tetap kami siapkan, karena kalau ini (varian Omicron) sampai masuk, kita bisa saja overload, karena penyebarannya cepat,” ucap dr Japa.
Masih menurut dr Japa, hingga saat ini bed yang disediakan untuk perawatan Covid-19 sebanyak 30 bed. Sedangkan sisa bed yang dulunya dipakai untuk merawat pasien positif Covid-19, kini dialihkan untuk pelayanan umum. “Jika terjadi lonjakan kasus lagi, maka bed akan difungsikan kembali untuk perawatan pasien Covid-19,” kata dr Japa sembari menyebut total bed yang disiagakan untuk perawatan pasien corona sebanyak 115 bed.
“Kami sistemnya buka tutup. Jadi kalau kasus menurun, sebagian bed akan kita ubah untuk layanan umum. Kalau kasus Covid-19 naik lagi, maka kami memfungsikannya kembali menjadi ruang perawatan covid-19,” jelas dr Japa.
Di sisi lain, dr Japa mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah pusat yang melarang wisatawan dari 11 negara datang ke Indonesia, khususnya Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki riwayat perjalanan dari negara Afrika Selatan, Boswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia dan Hong Kong. “Jangan sampai kita seperti negara di Eropa, sampai ada gelombang ke 3 kasus Covid-19, sehingga sejak dini perlu kita antisipasi. Semoga tidak sampai masuk ke Indonesia khususnya Bali,” tandas dr Japa. *ind
1
Komentar