Ekspor Produk Ikan Bali Terimbas Pandemi
Volume Meningkat, Nilai Menurun
DENPASAR,NusaBali
Ekspor produk perikanan Bali pada Januari sampai dengan Oktober 2021 mengalami dinamika.
Volumenya meningkat 6,36persen dari 18,755,26 ton pada Januari-Oktober 2020 meniadi 103.854,12 ton pada Januari – Oktober 2021.
Berbanding terbalik dengan nilainya, yang mengalami penurunan 6,69 persen. Pada Januari- Oktober 2020 nilai ekspor produk perikanan Bali sebanyak 119.884.958,97 dollar AS. Sedang pada Januari – Oktober 2021 menjadi 103.854.864,21 dollar AS.
Sementara dari jenis komoditas ekspor tuna memberi kontribusi terbesar baik volume dan nilai ekspor, pada Januari-Oktober 2020 maupun Januari -Oktober 2021. Sedang ekspor lobster meniadi komoditas dengan kontribusi paling kecil.
Total ada 10 jenis komoditas ekspor produk perikanan Bali yang tercatat di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, yakni tuna, kakap, ikan kaleng, ikan pedang, setuhuk, lobster, cumi-cumi, kerapu, udang dan lainnya.
Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bali I Putu Wiwa Wirawan mengiyakan pandemi Covid-19 tentu berpengaruh terhadap ekspor komoditas perikanan Bali. Salah satunya adalah transportasi. Untuk tuna contohnya, banyak dengan permintaan tuna segar.
“Karena tidak ada penerbangan (dari Bali ke luar negeri) tentu pengiriman dilakukan dari luar seperti Jakarta,” jelas Putu Wiwa.
Kondisi tersebut tentu berpengaruh terhadap biaya. “Artinya terjadi penambahan biaya, dibanding jika pengiriman bisa dilakukan langsung dari Bali,” ujarnya.
Jika tidak ada pandemi, tentunya volume ekspor tuna dan yang lainnya diyakini akan lebih besar lagi. Demikian juga terkait penurunan nilai ekspor pada Januari-Oktober 2021 dibanding Januari-Oktober 2020. Wiwa Wirawan berkeyakinan itu juga imbas dari pandemi.
“Karena daya beli masyarakat (negara tujuan) tentunya juga menurun,” kata Wiwa. Sedang pasar produk perikanan Bali diantaranya USA, Jepang, Australia, Taiwan, China, Afrika, Uni Eropa dan Hongkong. Sedang di Asean adalah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Wiwa Wirawan menyatakan syukuri ekspor produk perikanan Bali masih tetap berjalan sehingga masih memberikan kontribusi kepada neraca perdagangan luar negeri Bali di masa pandemi Covid-19. *K17
Komentar