Siswi SMA Jadi Korban Tewas Tabrak Lari
Usai Ditabrak Futura, Korban IGA Diva Anjani Digilas Truk
I Gusti Ayu Diva Anjani jadi korban tabrak lari dalam perjalanan sepulang dari SMAN 2 Amlapura
AMLAPURA, NusaBali
Seorang siswi Kelas X MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) SMAN 2 Amlapura, I Gusti Ayu Diva Anjani, 15, tewas dalam kecelakaan lalulintas sebagai korban tabrak lari di Jalan Untung Surapati Amlapura, Karangasem, Rabu (1/12) siang. Siswi berusia 15 tahun asal Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini awalnya ditabrak mobil Suzuki Futura, lalu digilas kendaraan truk yang belum diketahui identitasnya.
Informasi di lapangan, saat kecelakaan maut terjadi, Rabu siang pukul pukul 14.20 Wita, korban IGA Diva Anjani naik motor Honda Vario Techno DK 4233 TE berboncengan dengan rekan sekelasnya, Ni Komang Ayu Sri Suarningsih, 15. Motor yang mereka tunggangi melaju dari arah utara (SMAN 2 Amlapura) menuju rumahnya di Kelurahan Subagan. Korban siang itu sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Begitu memasuki lokasi TKP di depan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem, dalam situasi hujan gerimis dan jalan licin, motor korban seruduk mobil Suzuki Futura yang melaju dari arah berla-wanan. Karena ditabrak mobil Futura, korban IGA Diva Anjanji yang duduk di boncengan terpental ke as jalan.
Naas, setelah terpental, tubuhnya kemudian digilas kendaraan Isuzu Dump Truck, hingga kepala dan helm yang dikenakannya pecah. Siswi SMAN 2 Amlapura ini pun bersimbah darah dalam kondisi kepala remuk. Sedangkan rekannya yang membonceng korban, yakni Ni Komang Ayu Sri Suarningsih, terpental ke arah kiri. Beruntung, Komang Ayu Sri selamat dari maut dalam kondisi menderita luka me-mar di pangkal paha kiri.
Sebaliknya, mobil Futura yang seruduk korban dan kendaraan truk yang melindas kepalanya, langsung kabur dari TKP. Kedua kendaraan yang tidak diketahui nomor plat dan identitas pengemudinya itu kabur ke arah utara menuju jurusan Singaraja, Buleleng.
Kecelakaan maut tabrak lari ini kontan membuat arus lalulintas di lokasi TKP macet sejenak, karena banyak pengendara yang berhenti. Kemudian, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem mengevakuasi dua siswi korban tabrak lari ke RSUD Karangasem di Amlapura.
Sayangnya, nyawa korban IGA Diva Anjani tidak terselamatkan. Saat dilarikan ke RSUD Karangasem, siswi yang kepalanya tergilas truk ini sudah dalam kondiai tak bernyawa. Hingga kemarin sore, jasad korban masih dititipkan di Kamar Jenazah RSUD Karangasem. Sedangkan korban selamat Komang Ayu Sri Suarningsih sempat menjalani perawatan. Setelah di-rontgen dan hasilnya tidak mengalami luka serius, siswi berusia 15 tahun ini dibolehkan pulang dari RS.
Jajaran Sat Lantas Polres Karangasem telah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Olah TKP dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Karangasem, Iptu Riena Kusmarlandi Putri.
Menurut Ipti Riena, pihaknya masih melakukan penyelidikan kecelakaan maut tabrak lari yang merenggut nyawa siswi SMAN 2 Amlapura ini. Polisi juga sudah memerika rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi TKP. “Dalam rekaman CCTP, tampak ada truk melintas, tetapi nomor platnya belum terungkap,” jelas Iptu Riena, Rabu kemarin.
Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Amlapura, Wayan Sugiana, menyatakan saat musibah maut kemarin siang, korban IGA Diva Anjani dalam perjalanan pulang dari sekolah. Sebelum pulang sekolah, korban telah tuntas mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) Shift II mata pelajaran Sastra Inggris dan Informatika, pukul 12-00-14.00 Wita.
“Karena tutrun hujan, anak itu (korban IGA Diva Anjani) baru meninggalkan sekolah sekitar pukul 14.15 Wita,” ungkap Wayan Sugiana. Saat pulang dari sekolah, korban IGA Diva Anjani berboncengan dengan rekan sekelasnya, Komang Ayu Sri Suarningsih, naik motor Vario Techno DK 4233 TE. Hanya berselang beberapa me-nit, pihak sekolah dapat kabar dua siswanya kecelakaan di Jalan Surapati Amlapura.
Sementara itu, jenazah IGA Diva Anjani hingga tadi malam masih dititip di RSUD Karangasem. Rencananya, jenazah siswi korban tabrak lari tersebut akan diupacarai makingsan ring gni di Setra Desa Adat Subagan, Kecamatan Karangasem pada Wraspati Paing Medangsiang, Kamis (2/12) ini.
Korban Diva Anjani merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan I Gusti Nyoman Suara dan I Gusti Nyoman Seroni. Saat NusaBali bertandang ke rumah duka di Banjar Gede, Desa Adat Subagan, tadi malam, kedua orangtua korban dan keluarga lainnya tampak sedih. Namun, mereka berusaha tegar.
Ayah korban, I Gusti Nyoman Suara, mengaku tidak habis pikir atas musibah maut yang menimpa putrinya. Apalagi, sopir yang menabrak dan melindas putrinya kabur begitu saja. "Tega sekali sopir yang menabrak anak saya itu melarikan diri," sesal IGN Suara.
Sedangkan ibu korban, I Gusti Nyoman Seroni, mengatakan tidak ada firasat di balik kematian tragis putrinya. Namun, ada yang unik saat Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (20/11) lalu. Usai persembahyangan sekeluarga, korban Diva Anjani saat itu minta difoto untuk dicetak, agar kelak jadi kenang-kenangan setelah dirinya meninggal.
Semula, kakaknya nomor dua yakni I Gusti Ayu Dina Adriani mengambil foto, tetapi ditolak oleh Diva Anjani karena khawatir hasilnya kurang optimal. Maka, foto diambil kakak sulungnya, I Gusti Ayu Diantarini. “Foto tersebut kemudian dicetak dan dipajang,” kenang Gusti Nyoman Seroni.
Kemudian, sehari sebelum peristiwa maut, Selasa (30/11), korban Diva Anjani menginap di rumah keluarganya di Lingkungan Galiran, Kelurahan Subagan. Korban balil ke rumahnya di Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Rabu pagi pukul 07.00 Wita. Saat pulang, siswi SMAN 2 Amlapura ini bercerita bahwa malamnya sempat mimpi aneh dicari orang sepuh. “Mim[pi aneh itu diceritakan sebelum anak saya beranghkat sekolah, pagi pukul 10.00 Wita,” cerita Seroni. *k16
Informasi di lapangan, saat kecelakaan maut terjadi, Rabu siang pukul pukul 14.20 Wita, korban IGA Diva Anjani naik motor Honda Vario Techno DK 4233 TE berboncengan dengan rekan sekelasnya, Ni Komang Ayu Sri Suarningsih, 15. Motor yang mereka tunggangi melaju dari arah utara (SMAN 2 Amlapura) menuju rumahnya di Kelurahan Subagan. Korban siang itu sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Begitu memasuki lokasi TKP di depan Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem, dalam situasi hujan gerimis dan jalan licin, motor korban seruduk mobil Suzuki Futura yang melaju dari arah berla-wanan. Karena ditabrak mobil Futura, korban IGA Diva Anjanji yang duduk di boncengan terpental ke as jalan.
Naas, setelah terpental, tubuhnya kemudian digilas kendaraan Isuzu Dump Truck, hingga kepala dan helm yang dikenakannya pecah. Siswi SMAN 2 Amlapura ini pun bersimbah darah dalam kondisi kepala remuk. Sedangkan rekannya yang membonceng korban, yakni Ni Komang Ayu Sri Suarningsih, terpental ke arah kiri. Beruntung, Komang Ayu Sri selamat dari maut dalam kondisi menderita luka me-mar di pangkal paha kiri.
Sebaliknya, mobil Futura yang seruduk korban dan kendaraan truk yang melindas kepalanya, langsung kabur dari TKP. Kedua kendaraan yang tidak diketahui nomor plat dan identitas pengemudinya itu kabur ke arah utara menuju jurusan Singaraja, Buleleng.
Kecelakaan maut tabrak lari ini kontan membuat arus lalulintas di lokasi TKP macet sejenak, karena banyak pengendara yang berhenti. Kemudian, petugas Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem mengevakuasi dua siswi korban tabrak lari ke RSUD Karangasem di Amlapura.
Sayangnya, nyawa korban IGA Diva Anjani tidak terselamatkan. Saat dilarikan ke RSUD Karangasem, siswi yang kepalanya tergilas truk ini sudah dalam kondiai tak bernyawa. Hingga kemarin sore, jasad korban masih dititipkan di Kamar Jenazah RSUD Karangasem. Sedangkan korban selamat Komang Ayu Sri Suarningsih sempat menjalani perawatan. Setelah di-rontgen dan hasilnya tidak mengalami luka serius, siswi berusia 15 tahun ini dibolehkan pulang dari RS.
Jajaran Sat Lantas Polres Karangasem telah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Olah TKP dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Karangasem, Iptu Riena Kusmarlandi Putri.
Menurut Ipti Riena, pihaknya masih melakukan penyelidikan kecelakaan maut tabrak lari yang merenggut nyawa siswi SMAN 2 Amlapura ini. Polisi juga sudah memerika rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi TKP. “Dalam rekaman CCTP, tampak ada truk melintas, tetapi nomor platnya belum terungkap,” jelas Iptu Riena, Rabu kemarin.
Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 2 Amlapura, Wayan Sugiana, menyatakan saat musibah maut kemarin siang, korban IGA Diva Anjani dalam perjalanan pulang dari sekolah. Sebelum pulang sekolah, korban telah tuntas mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) Shift II mata pelajaran Sastra Inggris dan Informatika, pukul 12-00-14.00 Wita.
“Karena tutrun hujan, anak itu (korban IGA Diva Anjani) baru meninggalkan sekolah sekitar pukul 14.15 Wita,” ungkap Wayan Sugiana. Saat pulang dari sekolah, korban IGA Diva Anjani berboncengan dengan rekan sekelasnya, Komang Ayu Sri Suarningsih, naik motor Vario Techno DK 4233 TE. Hanya berselang beberapa me-nit, pihak sekolah dapat kabar dua siswanya kecelakaan di Jalan Surapati Amlapura.
Sementara itu, jenazah IGA Diva Anjani hingga tadi malam masih dititip di RSUD Karangasem. Rencananya, jenazah siswi korban tabrak lari tersebut akan diupacarai makingsan ring gni di Setra Desa Adat Subagan, Kecamatan Karangasem pada Wraspati Paing Medangsiang, Kamis (2/12) ini.
Korban Diva Anjani merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan I Gusti Nyoman Suara dan I Gusti Nyoman Seroni. Saat NusaBali bertandang ke rumah duka di Banjar Gede, Desa Adat Subagan, tadi malam, kedua orangtua korban dan keluarga lainnya tampak sedih. Namun, mereka berusaha tegar.
Ayah korban, I Gusti Nyoman Suara, mengaku tidak habis pikir atas musibah maut yang menimpa putrinya. Apalagi, sopir yang menabrak dan melindas putrinya kabur begitu saja. "Tega sekali sopir yang menabrak anak saya itu melarikan diri," sesal IGN Suara.
Sedangkan ibu korban, I Gusti Nyoman Seroni, mengatakan tidak ada firasat di balik kematian tragis putrinya. Namun, ada yang unik saat Hari Raya Kuningan pada Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (20/11) lalu. Usai persembahyangan sekeluarga, korban Diva Anjani saat itu minta difoto untuk dicetak, agar kelak jadi kenang-kenangan setelah dirinya meninggal.
Semula, kakaknya nomor dua yakni I Gusti Ayu Dina Adriani mengambil foto, tetapi ditolak oleh Diva Anjani karena khawatir hasilnya kurang optimal. Maka, foto diambil kakak sulungnya, I Gusti Ayu Diantarini. “Foto tersebut kemudian dicetak dan dipajang,” kenang Gusti Nyoman Seroni.
Kemudian, sehari sebelum peristiwa maut, Selasa (30/11), korban Diva Anjani menginap di rumah keluarganya di Lingkungan Galiran, Kelurahan Subagan. Korban balil ke rumahnya di Lingkungan Gede, Kelurahan Subagan, Rabu pagi pukul 07.00 Wita. Saat pulang, siswi SMAN 2 Amlapura ini bercerita bahwa malamnya sempat mimpi aneh dicari orang sepuh. “Mim[pi aneh itu diceritakan sebelum anak saya beranghkat sekolah, pagi pukul 10.00 Wita,” cerita Seroni. *k16
1
Komentar