Rencana Ditangani Tahun Depan
Bupati Tamba Tinjau Abrasi di Jineng Agung, Gilimanuk
Panjang garis pantai yang tergerus abrasi di Pantai Jineng Agung mencapai sekitar 1 kilometer.
NEGARA, NusaBali
Bupati Jembrana I Nengah Tamba meninjau abrasi di Pantai Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Selasa (30/11) sore. Peninjauan bersama pihak Balai Sungai Wilayah Bali Penida (BSWBP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu, dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi abrasi pantai yang rencananya ditangani pada 2022 mendatang.
Menurut warga sekitar, abrasi yang kian mengancam pemukiman warga di Pantai Jineng Agung ini terjadi sejak 7 tahun lebih. Saat ini kondisinya makin parah. Ombak yang kembali mengganas beberapa waktu lalu diketahui menggerus pondasi salah satu rumah warga setempat. Hal itu yang membuat Bupati Tamba mengawal agar permohonan bantuan pembangunan pengaman pantai di Jineng Agung dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat.
Bupati Tamba mengatakan, rencana penanganan abrasi di Pantai Jineng Agung pada tahun 2022 itu, merupakan hasil diskusi yang dilakukannya bersama Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) termasuk dengan BSWBP. Dari Kemenko Marves juga ada rencana untuk mewujudkan pembangunan Pelabuhan Gilimanuk sebagai pelabuhan bertaraf internasional, dan tentunya tidak mungkin daerah di sekitarnya akan dibiarkan kondisinya jelek.
“Astungkara (semoga) tahun depan dapat terealisasi. Sudah ada rencana penanganan abrasi di sini,” ujar Bupati Tamba.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba juga memohon doa semua pihak agar rencana penanganan abrasi di Pantai Jineng Agung yang direncanakan tahun 2022 mendatang, benar-benar terealisasi. “Semoga tidak ada intervensi sangat besar menggagalkan bantuan ini. Tapi percayalah, tetap kita perjuangkan,” tegas Bupati Tamba.
Sementara menyangkut abrasi yang tergolong parah di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, menurut Bupati Tamba, akan berusaha diperjuangkannya untuk ditangani pada tahun 2023. Menurutnya, semua akan diperjuangkan. “Karena keterbatasan anggaran pemerintah, masyarakat harus maklum. Kita juga tetap kawal penanganan abrasi di Jembrana,” ucap Bupati Tamba.
Informasi yang diterimanya dari pihak BWSBP, kata Bupati Tamba, panjang garis pantai yang tergerus abrasi di Pantai Jineng Agung ini mencapai sekitar 1 kilometer. Terkait abrasi itu rencananya akan sekalian ditangani pada tahun 2022 nanti dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
Sementara Kepala Satuan Kerja (Satker) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai II BSWBP Kementerian PUPR Made Denny Satya Wijaya, mengatakan bahwa abrasi di Pantai Jineng Agung ini menjadi salah satu abrasi yang parah. Dari informasi yang diterimanya, terkait usulan penanganan abrasi di Pantai Jineng Agung ini sudah diketok palu dan dapat direalisasikan pada 2022. *ode
Menurut warga sekitar, abrasi yang kian mengancam pemukiman warga di Pantai Jineng Agung ini terjadi sejak 7 tahun lebih. Saat ini kondisinya makin parah. Ombak yang kembali mengganas beberapa waktu lalu diketahui menggerus pondasi salah satu rumah warga setempat. Hal itu yang membuat Bupati Tamba mengawal agar permohonan bantuan pembangunan pengaman pantai di Jineng Agung dapat direalisasikan oleh pemerintah pusat.
Bupati Tamba mengatakan, rencana penanganan abrasi di Pantai Jineng Agung pada tahun 2022 itu, merupakan hasil diskusi yang dilakukannya bersama Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) termasuk dengan BSWBP. Dari Kemenko Marves juga ada rencana untuk mewujudkan pembangunan Pelabuhan Gilimanuk sebagai pelabuhan bertaraf internasional, dan tentunya tidak mungkin daerah di sekitarnya akan dibiarkan kondisinya jelek.
“Astungkara (semoga) tahun depan dapat terealisasi. Sudah ada rencana penanganan abrasi di sini,” ujar Bupati Tamba.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tamba juga memohon doa semua pihak agar rencana penanganan abrasi di Pantai Jineng Agung yang direncanakan tahun 2022 mendatang, benar-benar terealisasi. “Semoga tidak ada intervensi sangat besar menggagalkan bantuan ini. Tapi percayalah, tetap kita perjuangkan,” tegas Bupati Tamba.
Sementara menyangkut abrasi yang tergolong parah di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, menurut Bupati Tamba, akan berusaha diperjuangkannya untuk ditangani pada tahun 2023. Menurutnya, semua akan diperjuangkan. “Karena keterbatasan anggaran pemerintah, masyarakat harus maklum. Kita juga tetap kawal penanganan abrasi di Jembrana,” ucap Bupati Tamba.
Informasi yang diterimanya dari pihak BWSBP, kata Bupati Tamba, panjang garis pantai yang tergerus abrasi di Pantai Jineng Agung ini mencapai sekitar 1 kilometer. Terkait abrasi itu rencananya akan sekalian ditangani pada tahun 2022 nanti dengan anggaran sebesar Rp 40 miliar.
Sementara Kepala Satuan Kerja (Satker) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai II BSWBP Kementerian PUPR Made Denny Satya Wijaya, mengatakan bahwa abrasi di Pantai Jineng Agung ini menjadi salah satu abrasi yang parah. Dari informasi yang diterimanya, terkait usulan penanganan abrasi di Pantai Jineng Agung ini sudah diketok palu dan dapat direalisasikan pada 2022. *ode
Komentar