Wisdom 'Serap' UMKM Desa Wisata
Salah satu pemasaran produk dilakukan dengan menggelar Desa Wisata Festival
DENPASAR,NusaBali
Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Bali berusaha menggenjot pemasaran produk wisata desa, meskipun dalam suasana pandemi Covid – 19 yang belum kelar. Salah satunya mengintensifkan menggarap pasar domestik, baik pasar domestik lokal maupun luar daerah. Tujuannya agar desa wisata bisa menggeliat, sambil menunggu pandemi mereda dan pariwisata Bali berangsur-angsur pulih kembali.
Ketua Forkom Dewi Bali I Made Mendra Astawa mengatakan, Rabu (1/12). “Kalau menanti wisman yang belum kunjung datang, jelas makin berat ,” ucap dia.
Sedang di pihak lain, kehidupan harus berjalan dan perlu biaya. Karenanya tak bisa hanya menunggu saja. “Bahasanya harus berinovasi dan jemput bola,” ucap Mendra.
Kata Mendra, produk-produk UMKM dari desa wisata salah satu yang dibantu digarap dipasarkan lebih intensif. Tidak muluk-muluk, sementara berusaha dipasarkan pada wisdom, baik wisdom lokal Bali maupun luar daerah.
“Kami kira hal ini masih mungkin dilakukan, karena potensi pasar masih ada,” ucap Mendra Astawa yang juga Sekretaris Paiketan Krama Bali.
Dia menunjuk Desa Wisata Festival (DWF) yang digelar Forkom Dewi bersama dengan PT Kirana Bali Wisata, sebuah biro perjalanan wisata di Park 23, Tuban, Kuta Badung pada Senin (27/11)- Selasa (28/11).
“Peserta semangat, pengunjung juga antusias,” ujarnya.
Dan yang lebih penting, produk pelaku UMKM di desa wisata semakin dikenal. Dan syukur juga ada transaksi atau penjualan. Hal itu kata Mendra Astawa menunjukkan produk UMKM yang ada di desa juga potensial mendongkrak perekonomian di masa sulit.
Sepanjang produk sesuai dengan kebutuhan pasar disertai upaya branding terus menerus Mendra optimistis, produk UMKM desa wisata akan semakin dilirik dan laku di kalangan wisdom.
“Kami juga akan melakukan MoU dengan mitra untuk membranding dan memasarkan desa wisata berikut produk UMKM-nya,” ujar Mendra menyebut platform mitra Forkom Dewi Bali yang akan diajak kerjasama tersebut.
Sementara I Ketut Darmawan, salah seorang pelaku UMKM mengaku terbantu dengan upaya Forkom Dewi Bali berusaha memfasilitasi pemasaran seperti dalam ajang DWF di Park23, Tuban, Badung.
“Selain dapat berjualan, produk tiyang makin dikenal,” ujar Darmawan yang usahanya berupa produk urutan asap, olahan daging babi menyerupai sosis yang pengeringannya dengan cara mengasapi.
Darmawan berharap pandemi segera berakhir, sehingga pemasaran produknya kian meluas. “Ya itu harapan kami,” ujar Darmawan asal Desa Petang, Badung. *k17
Ketua Forkom Dewi Bali I Made Mendra Astawa mengatakan, Rabu (1/12). “Kalau menanti wisman yang belum kunjung datang, jelas makin berat ,” ucap dia.
Sedang di pihak lain, kehidupan harus berjalan dan perlu biaya. Karenanya tak bisa hanya menunggu saja. “Bahasanya harus berinovasi dan jemput bola,” ucap Mendra.
Kata Mendra, produk-produk UMKM dari desa wisata salah satu yang dibantu digarap dipasarkan lebih intensif. Tidak muluk-muluk, sementara berusaha dipasarkan pada wisdom, baik wisdom lokal Bali maupun luar daerah.
“Kami kira hal ini masih mungkin dilakukan, karena potensi pasar masih ada,” ucap Mendra Astawa yang juga Sekretaris Paiketan Krama Bali.
Dia menunjuk Desa Wisata Festival (DWF) yang digelar Forkom Dewi bersama dengan PT Kirana Bali Wisata, sebuah biro perjalanan wisata di Park 23, Tuban, Kuta Badung pada Senin (27/11)- Selasa (28/11).
“Peserta semangat, pengunjung juga antusias,” ujarnya.
Dan yang lebih penting, produk pelaku UMKM di desa wisata semakin dikenal. Dan syukur juga ada transaksi atau penjualan. Hal itu kata Mendra Astawa menunjukkan produk UMKM yang ada di desa juga potensial mendongkrak perekonomian di masa sulit.
Sepanjang produk sesuai dengan kebutuhan pasar disertai upaya branding terus menerus Mendra optimistis, produk UMKM desa wisata akan semakin dilirik dan laku di kalangan wisdom.
“Kami juga akan melakukan MoU dengan mitra untuk membranding dan memasarkan desa wisata berikut produk UMKM-nya,” ujar Mendra menyebut platform mitra Forkom Dewi Bali yang akan diajak kerjasama tersebut.
Sementara I Ketut Darmawan, salah seorang pelaku UMKM mengaku terbantu dengan upaya Forkom Dewi Bali berusaha memfasilitasi pemasaran seperti dalam ajang DWF di Park23, Tuban, Badung.
“Selain dapat berjualan, produk tiyang makin dikenal,” ujar Darmawan yang usahanya berupa produk urutan asap, olahan daging babi menyerupai sosis yang pengeringannya dengan cara mengasapi.
Darmawan berharap pandemi segera berakhir, sehingga pemasaran produknya kian meluas. “Ya itu harapan kami,” ujar Darmawan asal Desa Petang, Badung. *k17
Komentar