Jokowi Cek Showcase Mangrove Tahura Ngurah Rai
Hutan Mangrove Jadi Wujud Komitmen Indonesia dalam Perubahan Iklim
DENPASAR, NusaBali
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi tinjau ‘Mangrove Conservation Forest’ Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Desa Pemogan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kamis (2/12) siang.
Hutan mangrove yang disiapkan untuk dikunjungi para pemimpin delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G-20), Oktober 2022 mendatang, jadi bukti bahwa Indonesia memiliki komit-men yang kuat dalam penanganan perubahan iklim.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana saat cek showcase Mangrove Tahura Ngurah Rai, Kamis kemarin, antara lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono, dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Mangrove Tahura Ngurah Rai merupakan salah satu ojek yang ditinjau Presiden Jokowi. Dalam kunjungan ke Bali kali ini, Jokowi juga meninjau Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, yang diproyeksikan menjadi lokasi diselenggarakannya KTT G-20 tahun depan. Jokowi juga meninjai sejumlah infrastruktur pendukung KTT G-20 di Bali, termasuk Jalan Tol Bali Mandara rute Benoa (Denpasar Selatan)-Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban (Kecamatan Kuta, Badung)-Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Jokowi menegaskan, keberadaan hutan mangrove menunjukan keseriusan Indonesia dalam mengatasi dampak perubahan iklim. "Ini akan menunjukkan nantinya keseriusan kita merestorasi hutan mangrove, merehabilitasi hutan mangrove, merestorasi hutan gambut, dan merestorasi lahan-lahan kritis yang ada di negara kita," jelas Jokowi dalam rilisnya yang diterima NusaBali dari Biro Pers dan Media Sekre-tariat Presiden, Kamis kemarin.
Jokowi juga menegaskan, Indonesia berkomitmen menunjukkan kepada dunia dan 20 kepala negara delegasi KTT G-20, yang akan melihat langsung di lapangan upaya pelestarian lingkungan untuk perubahan iklim. "Saya kira komitmen itu yang ingin kita tunjukkan secara konkret, secara riil di lapangan. Nanti 20 kepala negara akan kita ajak semuanya ke sini (Mangrove Tahura Ngurah Rai, Red)),” tegas mantan Gubernur DKI Jakarta (2012-2014) ini.
Sementara, Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian LHK, Dyah Murtiningsih, menyampaikan rehabilitasi hutan mangrove ini merupakan bentuk kerjasama dengan berbagai pihak. Dyah Murtiningsih optimistis hutan mangrove tersebut akan siap dikunjungi para pemimpin negara delegasi KTT G-20.
“Kita juga sudah mengundang para ahli untuk membahas terkait dengan persemaian mangrove yang akan kita bangun di Hutan Mangrove Desa Pemogan ini," papar Dyah Murtiningsih.
Menurut Dyah Murtiningsih, pihaknya yakin dengan kesiapan Mangrove Tahura Ngurah Rai di Desa Pemogan, yang akan menjadi showcase saat kunjungan delegasi KTT G-20 nanti. "Kita optimistis dan yakinlah. Sebab, adanya kebersamaan dengan sejumlah kementerian yang lain membangun dan penataan kawasan mangrove ini, pada saatnya nanti (Oktober 2022, Red) kita sudah siap untuk menerima ku-njungan dari anggota G-20,” tegas Dyah Murtiningsih.
Dyah Murtiningsih menegaskan, upaya ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia bersungguh-sungguh dalam rehabilitasi mangrove. “Kalau kita lihat, Tahura Ngurah Rai ini dulunya adalah tambak terbuka tahun 1992. Dengan upaya yang sangat maksimal, mangrove di Tahura Ngurah Rai ini bisa terbangun dengan baik,” katanya.
Hutan mangrove dikenal sebagai kawasan yang berperan dalam menyerap dan menyimpan emisi karbon, sehingga dapat menekan tingkat pemanasan global. Saat berlangsung KTT G-20 di Roma, Italia, 30-31 Oktober 2021 lalu, Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki lebih dari 20 persen total area mangrove dunia, yakni sekitar 3,3 juta hektare. Ini merupakan yang terbesar di dunia.
Sementara itu, usai meninjau hutan mangrove di Tahura Ngurah Rai, Presiden Jokowi kemarin tinjau sejumlah infrastruktur pendukung KTT G-20 lainnya. Salah satu yang ditunjau adalah Jalan Tol Bali Mandara rute Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua.
Jalan tol yang berada di atas laut ini nantinya akan dilintasi oleh para pemimpin negara G-20 saat menghadiri KTT G-20 di Bali, Oktober 2022 mendatang. Rencananya, jalan tol ini akan dipercantik dengan penanaman bunga, mangrove, selain juga dicat ulang.
"Kita akan mulai proses mempercantik jalan tol di bulan Januari 2022. Kita akan hias dengan pohon kamboja, tabebuya, dan di pinggirannya ditanami mangrove, bougenville, anggrek, dan lain-lain," ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, yang ikut mendampingi Jokowi, Kamis kemarin.
Lokasi lainnya yang juga ditinjau Jokowi kemarin adalah BNDCC Nusa Dua, yang diproyeksikan menjadi lokasi penyelenggaraan KTT G-20. Bukan hanya itu, Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung juga ditinjau Jokowi.
Presiden Jokowi sendiri terbang ke Bali menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, yang lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis pagi pukul 09.00 Wita. Setibanya di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Jokowi disambut Gubernur Bali Wayan Koster dan sejumlah pejabat lainnya. *nat
1
Komentar