Lalin di Megati Buka Tutup 4 Hari
Perbaikan talang air di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, berlangsung Senin (6/12) hingga Kamis (9/12). Pengerjaan dilakukan malam hari, sehingga pada saat itu arus lalin diberlakukan buka tutup.
TABANAN, NusaBali
Jalur lalu lintas Denpasar – Gilimanuk tepatnya di Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan akan diberlakukan sistem buka tutup selama empat hari. Pemberlakukan sistem lalu lintas pada Senin (6/12) hingga Kamis (9/12), ini menyusul diperbaiki talang air menuju Subak Aseman I oleh Dinas PUPRPKP Tabanan.
Penerapan sistem buka tutup arus lalu lintas mulai pukul 22.00 Wita. Karena pengerjaan proyek perbaikan talang air dilakukan pada malam hari.
Pihak kepolisian utamanya Satlantas Polres Tabanan bersama dengan Polsek Selemadeg Timur sudah menyebar pengumuman sejak dini untuk mencegah protes dari pengendara.
Kapolsek Selemadeg Timur AKP Ni Luh Komang Sri Subakti menegaskan, pengumuman pemberlakukan sistem buka tutup jalan selama empat hari itu sudah disebar melalui sejumlah instansi dan media sosial.
Selama sistem buka tutup yang dimulai pukul 22.00 Wita tersebut pengendara diimbau untuk mencari jalur alternatif yang tidak membahayakan.
“Kami khusus di jalur Selemadeg Timur tidak mengalihkan arus lalu lintas. Hal itu karena jalur alternatif di Selemadeg Timur kondisinya sempit tidak aman untuk kendaraan besar. Di samping itu jalur alternatif kami kondisinya berbahaya di musim hujan karena jembatan sebagian besar tak ada penyangga,” beber AKP Sri Subakti, Jumat (3/12).
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan jika akan melewati jalur di atas pukul 22.00 Wita, untuk mencari kantong parkir sementara. Sebab pengerjaan proyek dari Dinas PUPRPKP Tabanan ini akan berlangsung selama 2-3 jam. “Atas koordinasi dengan tim, pengerjaan dalam sehari itu dilakukan selama 2-3 jam, artinya tidak sampai pagi,” tegas AKP Sri Subakti.
Dengan kondisi tersebut AKP Sri Subakti tak memungkiri akan menimbulkan kemacetan. “Memang nanti ada kemacetan, namun kami imbau kepada pengendara untuk maklum. Kalau tak mau menunggu lama, bisa mencari jalur alternatif ke arah Singaraja dan mencari kantong parkir sementara,” tegasnya.
Diakui AKP Sri Subakti, selama pengerjaan proyek akan ada sistem buka tutup. Namun ini menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Karena sesuai hasil koordinasi dengan tim, alat berat cukup besar. “Kalau alat beratnya kecil, bisa dilakukan buka tutup. Kami menyesuaikan nanti di lapangan,” tandas mantan Kasat Intelkam Polres Jembrana ini.
Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Kanisius Franata menegaskan untuk mengatasi perbaikan talang air yang berimbas pada arus lalulintas di jalur utama akan diberlakukan sistem buka tutup arus lalulintas. “Kami akan lakukan buka tutup, koordinasi di lapangan dengan petugas proyek,” ujarnya. *des
Penerapan sistem buka tutup arus lalu lintas mulai pukul 22.00 Wita. Karena pengerjaan proyek perbaikan talang air dilakukan pada malam hari.
Pihak kepolisian utamanya Satlantas Polres Tabanan bersama dengan Polsek Selemadeg Timur sudah menyebar pengumuman sejak dini untuk mencegah protes dari pengendara.
Kapolsek Selemadeg Timur AKP Ni Luh Komang Sri Subakti menegaskan, pengumuman pemberlakukan sistem buka tutup jalan selama empat hari itu sudah disebar melalui sejumlah instansi dan media sosial.
Selama sistem buka tutup yang dimulai pukul 22.00 Wita tersebut pengendara diimbau untuk mencari jalur alternatif yang tidak membahayakan.
“Kami khusus di jalur Selemadeg Timur tidak mengalihkan arus lalu lintas. Hal itu karena jalur alternatif di Selemadeg Timur kondisinya sempit tidak aman untuk kendaraan besar. Di samping itu jalur alternatif kami kondisinya berbahaya di musim hujan karena jembatan sebagian besar tak ada penyangga,” beber AKP Sri Subakti, Jumat (3/12).
Untuk itu pihaknya mengimbau kepada pengguna jalan jika akan melewati jalur di atas pukul 22.00 Wita, untuk mencari kantong parkir sementara. Sebab pengerjaan proyek dari Dinas PUPRPKP Tabanan ini akan berlangsung selama 2-3 jam. “Atas koordinasi dengan tim, pengerjaan dalam sehari itu dilakukan selama 2-3 jam, artinya tidak sampai pagi,” tegas AKP Sri Subakti.
Dengan kondisi tersebut AKP Sri Subakti tak memungkiri akan menimbulkan kemacetan. “Memang nanti ada kemacetan, namun kami imbau kepada pengendara untuk maklum. Kalau tak mau menunggu lama, bisa mencari jalur alternatif ke arah Singaraja dan mencari kantong parkir sementara,” tegasnya.
Diakui AKP Sri Subakti, selama pengerjaan proyek akan ada sistem buka tutup. Namun ini menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Karena sesuai hasil koordinasi dengan tim, alat berat cukup besar. “Kalau alat beratnya kecil, bisa dilakukan buka tutup. Kami menyesuaikan nanti di lapangan,” tandas mantan Kasat Intelkam Polres Jembrana ini.
Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Kanisius Franata menegaskan untuk mengatasi perbaikan talang air yang berimbas pada arus lalulintas di jalur utama akan diberlakukan sistem buka tutup arus lalulintas. “Kami akan lakukan buka tutup, koordinasi di lapangan dengan petugas proyek,” ujarnya. *des
Komentar