Desa Lodtunduh Gelar Pameran di Tengah Hutan
GIANYAR, NusaBali
Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Gianyar untuk kali pertama menyelenggarakan pameran usaha micro kecil menengah (UMKM) di tengah hutan.
Pameran bertajuk ‘Ubud Expo Alas Arum Herritage’ ini digelar di tengah Hutan Alas Arum kawasan Desa Wisata Lodtunduh, sejak Jumat (3/12).
Ubud Expo Alas Arum Herritage yang digelar di tengah hutan seluas 2,5 hektare ini direncanakan berlangsung selama 3 hari, hingga Minggu (5/12) besok. Kegiatan yang mencakup pameran UMKM dan pentas seni budaya di tengah hutan ini dibuka secara resmi Asisten II (Administrasi Umum) Setda Kabupaten Gianyar, Wayan Sadra, Jumat pagi.
Perbekel Lodtunduh, I Wayan Gunawan, menjelaskan Ubud Expo Alas Arum Herritage ini terselenggara atas kerjasama antara Desa Lodtunduh dan Desa Adat Silungan. Menurut Gunawan, pameran dan pentas seni budaya di tengah hutan ini tercetus karena selama pandemi Covid-19, semua kegiatan masyarakat, khususnya bidang pariwisata, jadi lesu. “Maka, tercetuslah ide mensinergikan UMKM sebagai ujung tombak recovery pariwisata, hingga digelar Ubud Expo Alas Arum Herritage ini,” terang Gunawan.
Gunawan menyebutkan, ada tiga kategori penting dalam Ubud Expo Alas Arum Herritage, yang baru pertama kali digelar ini. Pertama, pameran dengan peserta UMKM BUMDes se-Kecamatan Ubud, yang membina dan memasarkan produk unggulan. Kedua, pameran UMKM berbasis kuliner wilayah Kecamatan Ubud dan sekitarnya.
Ketiga, pentas seni budaya sebagai hiburan, yang menampilkan pertunjukan seni tradisional, kontemporer, dan moderen. Mereka yang memastikan akan tampil, antara lain, Genggong Kutus Batuan, grup cak wanita, dan penyanyi lokal Bali akustik. Kapasitas pengunjung diatur sedemikian rupa, sehingga tetap mengikuti protokol kesehatan.
Sedangkan untuk pengembangan UMKM, kata Gunawan, akan ada workshop dan sharing sesion. Bagi UMKM yang punya produk unggulan dan layak dipasarkan, akan direkrut menjadi member suplier. Sbaliknya, bagi UMKM yang belum punya produk unggulan, akan ada edukasi tentang bagaimana menyiapkan produk agar bisa diterima pasar.
"Kami berharap event Ubud Expo Alas Arum Herritage ini bisa jadi tonggak kebangkitan pariwisata. Setelah dampak pandemi Covid-19 yang melelahkan, muncul semangat kita untuk songsong era baru. Ini event pertama, mudah-mudahan bisa berkesinambungan," jelas Gunawan.
Terkait Desa Wisata Lodtunduh, menurut Gunawan, status itu sudah ditetapkan pemerintah sejak tahun 2018. Penetapan status desa wisata dilanjutkan dengan penataan dan pembangunan infrastruktur. "Ada terali besi tangga menuju sungai yang kita perbaiki. Situasi yang awalnya banyak sampah, sulit turun, dan banyak semut besar, sekarang sudah berubah," papar Gunawan.
Menurut Gunawan, ke depan pengembangan Desa Wisata Lodtunduh akan mengarah ke wisata spiritual. Ini nyambung dengan keberadanya Pura Beji dekat aliran Sungai Wos. Selain itu, juga akan menjadi wisata alam dengan hutan yang masih asri dan spot-spot atraksi lainnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten Gianyar, Wayan Sadra, mengapresiasi gelaran perdana Ubud Expo Alas Arum Herritage yang dilangsungkan di tengah hutan ini. Menurut Wayan Sadra, kegiatan ini sangat positif untuk mendukung upaya kebangkitan pariwisata.
"Kita harapkan event ini bisa menjadi akses dan investasi menyambut kebangkitan pariwisata ke depan," kata Wayan Sadra seusai membuka resmi Ubud Expo Alas Arum Herritage, Jumat kemarin. “Kita juga berharap semua desa di Kabupaten yang punya potensi, bisa mengembangkan kegiatan serupa,” lanjut mantan Kadis Pendidikan Gianyar ini. *nvi
Komentar