Anggota Komplotan Skimming Ukraina Diburu

NV diketahui tinggal bersama seorang lainnya di vila tempatnya ditangkap polisi di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.

Diduga kuat NV merupakan komplot jaringan internasional. Mereka terorganisir dalam satu jaringan di beberapa negara. Dugaan itu dicurigai dari alat skimming yang berhasil diamankan aparat kepolisian.

"Pada saat disergap polisi NV hanya seorang diri. Informasi yang didapatkan bahwa NV tinggal bersama seorang lainnya. Nah, orang itu belum bisa dipastikan terlibat atau tidak dalam kejahatan tersebut," ungkap sumber, Jumat (3/12).

Barang bukti berupa puluhan kartu ATM palsu, kartu credit card crypto, kartu world elite corporate, dan kartu PCW personal crypto walet mengindikasikan pelaku ini melakukan kejahatan tidak seorang diri. Para pelaku lebih dari satu orang dan melakukan kejahatan lintas negara.

"Alat-alat ini yang digunakan untuk membobol data nasabah bak. Saat ini masih didalami jaringannya yang masih berkeliaran. Untuk sementara akibat kejahatan ini pihak bank alami kerugian Rp 2 miliar," ungkap sumber tadi.

Sementara Kabid Humas Polda Bali Kombespol Syamsi enggan memberikan keterangan. Perwira melati tiga di pundak itu berdalih saat ini anggota Ditreskrimum Polda Bali sedang melakukan pengembangan. "Mohon bersabar ya. Anggota kita sedang bekerja. Nanti kalau sudah terungkap akan kita gelar jumpa pers," tutur Kombes Syamsi.

NV sendiri diringkus Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali di salah satu vila di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (1/12) pukul 04.00 Wita. Bersamaan dengannya polisi menyita barang bukti berupa puluhan kartu warna putih, hitam, dan biru yang digunakan sebagai kartu ATM, 2 buah laptop, charger laptop, flashdisk, mouse, dompet, rambut palsu, baju kaos, sandal, HP, 1 unit sepeda motor, dan sebagainya. Tersangka dan barang bukti diamankan di Polda Bali. *pol