Komunitas 'Malu Dong' Inisiasi Kegiatan Bersih Sampah di Pura Lempuyang
AMLAPURA, NusaBali.com - Komunitas peduli lingkungan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan (Malu Dong) melakukan aksi bersih-bersih sampah di area Pura Lempuyang, Karangasem, Sabtu (4/12/2021).
Tidak sendirian, komunitas Malu Dong yang berdiri sejak 2009 menggandeng sejumlah komunitas dan elemen masyarakat lainnya.
Sekitar 750 orang membersihkan sampah yang berada di tebing-tebing di empat area pura yang berada di wilayah dataran tinggi Bukit Bisbis tersebut. Tim terbagi ke dalam empat lokasi yakni, di sekitar Pura Penataran Agung, Pura Telaga Mas, Pura Pasar Agung, dan Pura Luhur Lempuyang.
Dimulai sekitar pukul 09.00 Wita, tim yang berada di area paling tinggi, area Pura Luhur Lempuyang, baru tiba kembali di titik kumpul Pura Penataran Agung sekitar pukul 15.00 Wita.
“Jumlah peserta sekitar 750 orang dari beberapa komunitas yang ada di Denpasar, panjat tebing, IOF (Indonesia Offroad Federation), Besakih, dan komunitas yang ada di Lempuyang, termasuk anak sekolah,” terang Ketua Komunitas Malu Dong, Komang Sudiarta, Sabtu (4/12/2021).
Sudiarta mengatakan sampah yang diambil berupa sampah residu atau sampah yang tidak bisa didaur ulang lagi, termasuk sampah plastik. Sebanyak tiga truk DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Karangasem penuh dengan sampah yang berhasil dikumpulkan, yang selanjutnya akan dibuang ke TPA.
Banyaknya sampah di kawasan suci membuat Malu Dong tergerak untuk melakukan aksi bersih-bersih. Sampah berada di lokasi yang sulit dijangkau, sehingga Malu Dong melibatkan IOF dan komunitas panjat tebing untuk memudahkan pengambilan sampah di tebing.
Aksi bersih-bersih sebenarnya direncanakan tujuh bulan lalu, namun baru dapat terealisasi saat ini. “Ini sebenarnya rencana saya tujuh bulan lalu pada saat musim kering, setelah tujuh bulan memasuki musim hujan, sampah ditutupi oleh pohon-pohon, sehingga harus dikeruk lagi, dan agak berat karena sudah tercampur air,” terang Komang Bemo sapaan akrab Sudiarta mengenai kendala di lapangan.
Selain melakukan kegiatan bersih-bersih, program Malu Dong di area pura di Kecamatan Abang tersebut juga disertai dengan edukasi mengenai sampah. Sehari sebelumnya, Jumat (3/12/2021), Bendesa Desa Adat Purwayu yang mewilayahi Pura Lempuyang, mengumpulkan tokoh-tokoh dan komunitas untuk berdiskusi bersama terkait penanganan sampah di Pura Lempuyang, termasuk soal program pemerintah daerah mengenai penanganan sampah berbasis sumber.
Kemudian, komunitas Malu Dong memasang papan peringatan tidak membuang sampah sembarangan dan menempatkan tempat sampah di empat area pura. Tempat sampah terbagi untuk sampah organik, anorganik, dan sampah residu.
Sementara itu Bendesa Desa Adat Purwayu, I Nyoman Jati, mengucapkan terima kasih kepada komunitas Malu Dong atas inisiatif melakukan aksi bersih-bersih sampah di area Pura Lempuyang. Ia mengatakan persoalan sampah di Pura Lempuyang telah menjadi perhatian Desa Adat Purwayu selaku pengempon Pura Lempuyang selama 15 tahun terakhir.
“Untuk selanjutnya kami dari Desa Adat Purwayu akan terus melaksanakan pengumpulan sampah, memilah dan memilih sampah,” terang Nyoman Jati.
“Sudah kami pasang papan pengumuman dan juga kami mempunyai masyarakat dan Jero Mangku untuk selalu mengimbau pemedek untuk menempatkan sampah sesuai dengan tempat yang sudah tersedia.”
Nyoman Jati menambahkan, Desa Adat Purwayu juga sangat terbuka dengan bantuan alat pengolahan sampah agar sampah-sampah yang ada di Pura Lempuyang dapat segera diurai lebih lanjut.
“Sekali lagi yang belum kami miliki sesuai dengan program pemerintah dan kita semua, sampah berbasis sumber harus tertangani dengan rasa penuh tanggung jawab, salah satunya yang belum kami miliki adalah bangunan infrastruktur pengolahan sampah dan mesin-mesin pengolahan sampah,” tandas Jero Bendesa Purwayu. *adi
1
Komentar