Jukung Terbalik di Selat Bali, 7 Orang Selamat
Jukung terbalik akibat kehilangan keseimbangan karena para pemancing berkumpul di satu sisi, lantaran satu teman mereka sedang strike.
NEGARA, NusaBali
Satu unit jukung bermuatan 7 orang yang terdiri dari 2 orang kru dan 5 pemancing asal Banyuwangi, Jawa Timur, terbalik di perairan Selat Bali dekat wilayah Pantai Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (4/12) sekitar pukul 14.00 Wita. Beruntung seluruh korban yang sempat tercebur ke laut tersebut berhasil selamat. Namun kerugian material akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai jutaan rupiah.
Menariknya, kecelakaan laut yang dialami ketujuh orang itu bukan disebabkan faktor cuaca. Tetapi jukung tersebut diketahui terbalik akibat kehilangan keseimbangan setelah para pemancing berkumpul di satu sisi, karena penasaran dengan salah satu teman mereka yang sedang strike atau umpannya disambar ikan.
“Karena kehilangan keseimbangan. Mereka kumpul karena ada salah satu di antara mereka yang strike, sehingga jukung berat sebelah dan terbalik,” ucap Kasat Pol Air Polres Jembrana AKP I Putu Raka Wirama, Sabtu kemarin.
Dari informasi di lapangan, 2 kru dan 5 orang pemancing asal Banyuwangi itu, berangkat menaiki jukung dari Pantai Boom, Banyuwangi, sekitar pukul 08.00 Wita. Mereka memancing di seputar perairan Selat Bali. Sempat beberapa kali pindah lokasi, rombongan itu kemudian memancing di perairan Selat Bali dekat wilayah Pantai Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Saat memancing di dekat wilayah Pantai Jineng Agung dengan jarak sekitar 300 meter dari bibir pantai itu, kail salah satu pemancing yang bernama A’an Nurhakiky, 29, dimakan ikan yang diperkirakan cukup besar. Karena merasa penasaran dengan ikan yang ditarik A’an Nurhakiky, teman-temannya berkumpul di salah satu sisi jukung. Hal itu pun membuat beban terlalu berat ke satu sisi sehingga jukung terbalik dan mereka tercebur ke laut.
Peristiwa jukung terbalik yang sempat dilihat kru salah satu kapal motor penumpang (KMP) di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu, dilaporkan ke pihak ASDP Gilimanuk dan diteruskan ke TNI AL dan Sat Pol Air di Gilimanuk. Ketika petugas turun ke lokasi, kedua kru termasuk 5 pemancing yang tercebur ke laut itu berhasil diselamatkan salah satu jukung nelayan Gilimanuk dan membawa mereka ke tepi Panti Jineng Agung.
Selanjutnya, atas bantuan sejumlah nelayan sekitar termasuk dikerahkan perahu boat dari Sat Pol Air Polres Jembrana, jukung yang dalam kondisi terbalik itu berhasil dievakuasi ke tepi pantai.
“Semuanya dalam kondisi selamat. Hanya ada satu orang yang kakinya luka lecet karena mungkin sempat terbentur kayu saat jukung terbalik,” ucap AKP Raka.
Meski tidak ada korban jiwa, namun bagian karir sebelah kiri jukung nelayan yang terbalik itu dalam kondisi patah. Begitu juga sejumlah peralatan menangkap ikan termasuk beberapa perlengkapan yang dibawa para pemancing itu hilang. “Kerugian total diperkirakan sekitar Rp 7 juta. Kelima pemancing itu sudah diantar pulang ke Banyuwangi, dinaikkan KMP. Sedangkan nakhoda dan satu krunya sementara masih menjaga jukungnya. Katanya nanti jukungnya itu juga mau ditarik ke Banyuwangi,” kata AKP Raka. *ode
Menariknya, kecelakaan laut yang dialami ketujuh orang itu bukan disebabkan faktor cuaca. Tetapi jukung tersebut diketahui terbalik akibat kehilangan keseimbangan setelah para pemancing berkumpul di satu sisi, karena penasaran dengan salah satu teman mereka yang sedang strike atau umpannya disambar ikan.
“Karena kehilangan keseimbangan. Mereka kumpul karena ada salah satu di antara mereka yang strike, sehingga jukung berat sebelah dan terbalik,” ucap Kasat Pol Air Polres Jembrana AKP I Putu Raka Wirama, Sabtu kemarin.
Dari informasi di lapangan, 2 kru dan 5 orang pemancing asal Banyuwangi itu, berangkat menaiki jukung dari Pantai Boom, Banyuwangi, sekitar pukul 08.00 Wita. Mereka memancing di seputar perairan Selat Bali. Sempat beberapa kali pindah lokasi, rombongan itu kemudian memancing di perairan Selat Bali dekat wilayah Pantai Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Saat memancing di dekat wilayah Pantai Jineng Agung dengan jarak sekitar 300 meter dari bibir pantai itu, kail salah satu pemancing yang bernama A’an Nurhakiky, 29, dimakan ikan yang diperkirakan cukup besar. Karena merasa penasaran dengan ikan yang ditarik A’an Nurhakiky, teman-temannya berkumpul di salah satu sisi jukung. Hal itu pun membuat beban terlalu berat ke satu sisi sehingga jukung terbalik dan mereka tercebur ke laut.
Peristiwa jukung terbalik yang sempat dilihat kru salah satu kapal motor penumpang (KMP) di lintasan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk itu, dilaporkan ke pihak ASDP Gilimanuk dan diteruskan ke TNI AL dan Sat Pol Air di Gilimanuk. Ketika petugas turun ke lokasi, kedua kru termasuk 5 pemancing yang tercebur ke laut itu berhasil diselamatkan salah satu jukung nelayan Gilimanuk dan membawa mereka ke tepi Panti Jineng Agung.
Selanjutnya, atas bantuan sejumlah nelayan sekitar termasuk dikerahkan perahu boat dari Sat Pol Air Polres Jembrana, jukung yang dalam kondisi terbalik itu berhasil dievakuasi ke tepi pantai.
“Semuanya dalam kondisi selamat. Hanya ada satu orang yang kakinya luka lecet karena mungkin sempat terbentur kayu saat jukung terbalik,” ucap AKP Raka.
Meski tidak ada korban jiwa, namun bagian karir sebelah kiri jukung nelayan yang terbalik itu dalam kondisi patah. Begitu juga sejumlah peralatan menangkap ikan termasuk beberapa perlengkapan yang dibawa para pemancing itu hilang. “Kerugian total diperkirakan sekitar Rp 7 juta. Kelima pemancing itu sudah diantar pulang ke Banyuwangi, dinaikkan KMP. Sedangkan nakhoda dan satu krunya sementara masih menjaga jukungnya. Katanya nanti jukungnya itu juga mau ditarik ke Banyuwangi,” kata AKP Raka. *ode
1
Komentar