Tilem Kanem, Desa Adat Peliatan Gelar Pamahayu Jagat
GIANYAR, NusaBali
Bertepatan dengan Tilem Kanem krama Desa Adat Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar menggelar prosesi Pamahayu Jagat di catuspata desa pada Saniscara Wage Medangsia, Sabtu (4/12).
Proses diawali dengan nedunin atau menstanakan semua tapakan parahyangan. Pada prosesi ini, secara spiritual Bhutakala dipersembahkan caru, kemudian Ida Pedanda Budha Griya Gunung Sari Peliatan, menyupat bhuta untuk memunculkan sifat-sifat positif atau sifat kedewaan.
Bendesa Adat Peliatan I Ketut Sandi, mengungkapkan digelarnya karya ini setelah mendapat wejangan dari para sulinggih dan tokoh, diputuskan dalam paruman adat. Dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi (ruug jagat) yang juga menimpa krama Peliatan. “Pandemi Covid-19 dalam dua tahun ini menimbulkan dampak yang banyak. Terlebih sampai menimbulkan krama depresi hingga menjalankan ulah pati (bunuh diri),” ungkapnya.
“Dunia ini sedang bergejolak, atau dalam istilah para tetua Bali disebut dengan ruug jagat. Dunia dan isinya sedang bergejolak,” imbuh Ketut Sandi.
Karya Pamahayu Jagat ini dilakukan dengan menghaturkan caru dalam berbagai tingkatan. Baik dalam skala rumah tangga, di masing-masing banjar, dan dipusatkan di catuspata desa.
Bupati Gianyar I Made Mayastra yang hadir dan mengikuti persembahyangan menyampaikan rasa syukur atas diselenggarakannya karya tersebut.
Hadir pula dalam prosesi ini sejumlah pejabat Pemkab Gianyar, anggota DPRD Gianyar, panglingsir Puri Ubud dan Puri Agung Peliatan, para bendesa dan perbekel di Kecamatan Ubud. *nvi
Komentar