Lagi, 2 Rumah Tergerus Abrasi di Pebuahan
Saat digerus abrasi, kedua rumah warga itu sudah dikosongkan. Pemilik rumah itu mengungsi ke rumah kerabatnya.
NEGARA, NusaBali
Abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, makin parah. Gelombang pasang yang sempat kembali mengganas dalam seminggu belakangan ini, diketahui kembali memorakporandakan dua rumah warga di banjar setempat.
Dari informasi warga sekitar, Minggu (5/12), gelombang pasang sempat kembali terjadi dalam sepekan terakhir. Bahkan gempuran gelombang pasang yang cukup tinggi terjadi pada Jumat (3/12) malam dan bertepatan saat Tilem pada Sabtu (4/12) malam. "Setiap Purnama, Tilem, pasti ombak naik. Pas gelombang pasang yang kemarin malam juga merusak dua rumah. Pondasi dan temboknya sudah rusak," ujar Samsul Bahri,35, warga sekitar.
Menurut Samsul Bahri, saat digerus abrasi, kedua rumah warga itu sudah dikosongkan. Pemilik rumah itu mengungsi ke rumah kerabatnya berada di utara. Di mana kedua rumah tersebut sengaja dikosongkan dan dicabut genting, pintu, hingga jendelanya, karena sudah yakin akan terkena abrasi. "Daripada celaka, lebih baik mengungsi dulu. Soalnya ombak sudah pasti naik. Sedangkan penanganan abrasi belum ada," ucapnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana mengatakan, sesuai laporan yang diterimanya, abrasi yang semakin parah di Pantai Pebuahan itu, diketahui sempat mengancam keberadaan sebuah tiang listrik di wilayah setempat. Adanya laporan tiang listrik yang terancam saat terjadi gelombang pasang pada Jumat (3/12) malam lalu itu, sempat dicek langsung anggotanya dan telah ditindaklanjuti pihak PLN.
"Pemerintah daerah sendiri sudah berusaha memperjuangkan penanganan abrasi di sana. Tetapi untuk penanganan abrasi, tidak bisa segera dan membutuhkan biaya besar. Untuk sementara, kita harap masyarakat agar waspada dan mengantisipasi bagaiamana agar tidak sampai terjadi korban jiwa," ucapnya.*ode
Dari informasi warga sekitar, Minggu (5/12), gelombang pasang sempat kembali terjadi dalam sepekan terakhir. Bahkan gempuran gelombang pasang yang cukup tinggi terjadi pada Jumat (3/12) malam dan bertepatan saat Tilem pada Sabtu (4/12) malam. "Setiap Purnama, Tilem, pasti ombak naik. Pas gelombang pasang yang kemarin malam juga merusak dua rumah. Pondasi dan temboknya sudah rusak," ujar Samsul Bahri,35, warga sekitar.
Menurut Samsul Bahri, saat digerus abrasi, kedua rumah warga itu sudah dikosongkan. Pemilik rumah itu mengungsi ke rumah kerabatnya berada di utara. Di mana kedua rumah tersebut sengaja dikosongkan dan dicabut genting, pintu, hingga jendelanya, karena sudah yakin akan terkena abrasi. "Daripada celaka, lebih baik mengungsi dulu. Soalnya ombak sudah pasti naik. Sedangkan penanganan abrasi belum ada," ucapnya.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana I Putu Agus Artana mengatakan, sesuai laporan yang diterimanya, abrasi yang semakin parah di Pantai Pebuahan itu, diketahui sempat mengancam keberadaan sebuah tiang listrik di wilayah setempat. Adanya laporan tiang listrik yang terancam saat terjadi gelombang pasang pada Jumat (3/12) malam lalu itu, sempat dicek langsung anggotanya dan telah ditindaklanjuti pihak PLN.
"Pemerintah daerah sendiri sudah berusaha memperjuangkan penanganan abrasi di sana. Tetapi untuk penanganan abrasi, tidak bisa segera dan membutuhkan biaya besar. Untuk sementara, kita harap masyarakat agar waspada dan mengantisipasi bagaiamana agar tidak sampai terjadi korban jiwa," ucapnya.*ode
Komentar