Gelombang Tinggi di Pantai Sanur, Jukung Rusak dan Senderan Jebol
DENPASAR, NusaBali
Pantai Sanur, Denpasar Selatan diterjang gelombang tinggi, Sabtu (4/12) malam sekitar pukul 22.00 Wita.
Ombak tinggi menerjang kawasan pesisir Sanur yang menyebabkan beberapa kerusakan. Salah satunya kerusakan pada jukung nelayan yang berada di kawasan Pantai Duyung, Semawang, Denpasar.
Dari pantauan, salah satu jukung mengalami patah pada kantih dan merusak mesin jukung tersebut. Selain itu, beberapa proyek penataan Pantai Sanur juga sedikit mengalami kerusakan, seperti ada senderan yang jebol maupun tergerus.
Salah seorang nelayan dari anggota Kelompok Nelayan IV Dewi Satayojana Gandhi Sanur, Wayan Gina mengatakan gelombang tinggi ini terjadi pukul 20.00 Wita-22.00 Wita. “Perahu banyak yang patah, ada mesinnya juga yang sampai jatuh. Payung-payung di pinggir pantai juga hanyut,” kata Gina saat ditemui, Minggu (5/12).
Menurutnya, ketinggian ombak mencapai kurang lebih 3 meter. Sementara itu, air masuk ke pantai hingga sejauh 10 meter. “Pagi-pagi saya cek ke sini, kaget karena banyak yang terdampak, ada jukung patah, senderan juga ada yang jebol,” ungkapnya.
Gina menyebut gelombang tinggi yang terjadi ini paling parah tahun ini. Karena sebelumnya sempat terjadi gelombang tinggi, akan tetapi tak sampai membuat senderan jebol ataupun jukung rusak. “Nanti malam (kemarin, red) sama besok kemungkinan lebih besar lagi ombaknya. Yang tadi malam masih agak kecilan,” ujarnya.
Sementara itu, BMKG Wilayah III Denpasar melalui siaran persnya juga telah mengeluarkan peringatan terjadinya banjir pesisir atau banjir rob. Banjir rob ini diprediksi akan terjadi hingga 9 Desember 2021 mendatang. Hal ini terjadi lantaran fase bulan baru yang bersamaan dengan Perigee (Jarak terdekat bulan ke bumi).
"Ini berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan. Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Bali pada tanggal 2-9 Desember 2021," ungkapnya.
Adapun wilayah tersebut meliputi Nusa Dua, Kuta, Kedonganan, Benoa, Sanur, Gianyar, Padangbai dan Jembrana. Potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat. *mis
Komentar