Menjaga Guyub dan Napak Tilas Leluhur
Pasemetonan AWBS Gelar Mahasabha IV di Kamasan
SEMARAPURA, NusaBali
Pasemetonan Arya Wang Bang Sidemen (AWBS) menggelar Mahasabha IV di Pura Penataran Kacang Paos, Banjar Kacang Dawa, Desa Kamasan, Kecamatan Klungkung, Redite Kliwon Pujut, Minggu (5/12).
Pilihan lokasi ini sekaligus menggali makna napak tilas perjalanan leluhur AWBS di Bali. Kegiatan tersebut bertema ‘Ala Ayu Tunggal, Ala Ayu Kabeh, Ala Tunggal Ala Kabeh, Ayu Tunggal Ayu Kabeh’ sebagai bentuk bhisama leluhur agar guyub masemeton (kompak bersaudara). Mahasabha dibuka Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta.
Ketua Pasemetonan AWBS Pusat/Provinsi Bali Prof Dr I Gusti Ngurah Sudiana MSi mengatakan, mahasabha menjadi kesempatan yang baik untuk berkumpul bagi para pretisentana AWBS yang tersebar di seluruh Bali dan luar Bali. Pura Penataran Kacang Paos dipilih, menurut Prof Sudiana, karena memiliki sejarah keterkaitan dengan leluhur AWBS. Karena itu, mahasabha ini sekaligus dianggap sebagai napak tilas untuk mengingat sejarah keberadaan pasemetonan. “Kalau dilihat sejarah, adanya nama Arya Wang Bang Sidemen berasal dari Pura Penataran Kacang Paos. Untuk menapak sejarah, kami rasa mahasabha sangat baik dilaksanakan di sini,” ujar Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali ini.Dia menambahkan, dengan tema Mahasabha IV AWBS kali ini diharapkan menjadi penguat rasa persaudaraan baik dalam suka maupun duka serta kerukunan antar semeton seperti bhisama Ida Leluhur. “Piteket leluhur mengandung kekuatan spiritual yang luar biasa. Karena itu, mahasabha ini sangat tepat untuk menyatukan seluruh semeton baik dari sisi visi misi organisasi, ikatan persaudaraan, termasuk berkaitan dengan kesejarahan, dari mana sebetulnya lelintihan kita berasal,” kata Rektor UHN I Gusti Bagus Sugriwa, Denpasar ini.
Ketua Panitia Mahasabha IV Pasemetonan AWBS I Gusti Ngurah Antara Putra menjelaskan, Mahasabha IV Pasemetonan AWBS semestinya digelar pada tahun 2020. Namun karena pandemi Covid-19, digelar tahun 2021. Dalam mahasabha ini, setiap semeton diberikan kesempatan untuk menyampaikan usulan maupun gagasan untuk kemajuan Pasemetonan AWBS. “Karena masih dalam situasi pandemi, kami tetap memperhatikan prokes sebagaimana arahan pemerintah,” kata Ngurah Antara.
Dia menyebut semeton AWBS terdata di atas 50.000 jiwa dan 95 merajan/dadia di Bali dan luar Bali. Mahasabha dihadiri Koordinator Penglingsir Puri-Puri se-Bali dan Ida Dalem Semaraputra. Bupati Suwirta dalam kata sambutannya, berharap agar suasana rukun tetap terjaga di antara semeton AWBS sebagaimana tema mahasabha. “Siapapun kita adalah satu. Sehingga saya datang hari ini juga sekaligus sedang mengisi diri untuk mengenal pasemetonan di sini,” kata Bupati Suwirta. *ind,wan
Komentar