Komunitas Terumbu Karang Gelar Pelatihan Monitoring
AMLAPURA, NusaBali
Asosiasi Karang Koral dan Ikan Hias Indonesia (AKKII), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Social Ecological System of The Ocean (SESO) menggelar pelatihan monitoring karang laut di Hotel Puri Mada, Banjar/Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem pada tanggal 1-3 Desember.
Pelatihan monitoring dengan metode UPT (Underwater Photo Transect) ini diikuti komunitas terumbung karang, Pokwasmas, dan pemandu selam se-Karangasem dan Buleleng.
Instruktur dari IPB, Dr Suryo Kusuma, memberikan teori dan aktivitas menyelam di perairan Objek Wisata Tulamben. Peserta pelatihan diajak memantau perkembangan terumbu karang dan mengidentifikasi jenis-jenis terumbu karang. Suryo Kusuma mengajak peserta melakukan penelitian untuk mengetahui kondisi terkini kesehatan terumbu karang dan ekosistemnya. Terumbu karang sebagai sumber kehidupan bagi nelayan karena terumbu karang tempat tumbuhnya beragam ikan karang, ikan kerapu, di samping sebagai tempat sumber makanan bagi berbagai makhluk hidup di laut. “Terumbu karang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan seperti suhu, sedimentasi, sentuhan, dan pemanasan global,” jelas Suryo Kusuma.
Penasihat Kelompok Pelestari Terumbu Karang Yowana Bhakti Segara I Ketut De Sujana Mahartana mengapresiasi pelatihan monitoring sehingga memahami secara teori. Selama ini pramuwisata langsung praktek. “Sekarang kami tahu teori sehingga memahami jenis-jenis terumbu karang dan cara penyelamatannya. Terutama mencegah terjadinya aksi pengeboman ikan yang merusak terumbu karang,” jelas Sujana. Menurutnya, terumbu karang multifungsi. Terumbu dengan karang warna-warni ikan hias memikat wisatawan untuk menyelam. “Kami telah menenggelamkan 200 unit terumbu karang hasil buatan sendiri. Tujuannya untuk memancing agar tumbuh terumbu karang baru,” ungkap Sujana. Dia mengajak nelayan melestarikan terumbu karang dan melestarikan penyu agar tidak punah. *k16
1
Komentar