Hujan Deras, Senderan Timpa Rumah Warga

Senderan longsor menimpa rumah I Wayan Setiasa, 55, di banjar setempat. Akibat kejadian itu pula, anak kandung korban, I Kadek Arta Wirawan, 30, sempat tertimbun material di bagian kaki. Anaknya selamat dari timpaan longsor, hanya mengalami luka memar.

Kelian Dinas Banjar Asah I Nengah Arsana mengungkapkan longsor tersebut terjadi pada senderan milik saudara kandung korban, I Nyoman Setiawan, yang rumahnya berada di bagian atas. Ketinggian longsor sekitar 7 meter. “Kejadiannya tiba-tiba, tidak terdengar suara atau tanda-tanda gemuruh,” kata Nengah Arsana.

Akibat kejadian tersebut, anak korban I Kadek Arta Wirawan sempat tertimbun di bagian kaki. Beruntung anak dan istri korban selamat, karena jauh dari runtuhan material. “Korban Arta Wirawan ini hanya tertimbun bagian kaki, tidak parah, hanya luka memar,” imbuh Nengah Arsana.

Menurut dia, longsor terjadi karena intensitas hujan di Desa Bantiran sangat tinggi. Hujan membuat tanah pinggiran rumah Nyoman Setiawan (saudara kandung korban) labil, hingga longsor ke bawah menimpa kamar tidur milik I Wayan Setiasa. “Kamar korban di bagian belakang hancur. Bangunan lain tak ada terimbas. Meski ada material senderan longsor, rumah Nyoman Setiawan masih kokoh. Karena posisi rumah itu agak jauh dari senderan,” beber Nengah Arsana.

Bencana itu sudah dilaporkan kepada aparat Desa Bantiran maupun Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Bantiran. Rencananya Selasa (7/12) hari ini akan ada kerja bakti untuk mengevakuasi material senderan. “Sekarang tidak bisa evakuasi, karena kondisi masih hujan. Kami akan lakukan besok (hari ini) secara gotong royong,” tegasnya.

Pada hari yang sama, rumpun bambu tumbang menutup akses jalan di Banjar Munduk Lumbang, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti. Rumpun bambu tumbang ini sudah diatensi personel gabungan dari unsur BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Tabanan, TNI, dan Polri. *des