Dinas PUPR Kerahkan 10 Pompa Tangani Banjir
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, turut membantu penanganan banjir parah di Jalan Dewi Sri, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Senin (6/2).
Mesin pompa air dikerahkan ke beberapa titik banjir agar air bisa cepat surut. Kadis PUPR Badung Ida Bagus Surya Suamba, mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Kuta diakibatkan curah hujan yang tinggi, sehingga Tukad Mati menjadi penuh. “Curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan Tukad Mati penuh,” katanya.
“Sebetulnya di Jalan Dewi Sri itu terdapat pompa air yang bisa langsung memompa saat terjadi genangan. Pompa dalam keadaan hidup, namun itu tadi karena Tukad Mati penuh, sehingga air meluap,” kata Surya Suamba.
Untuk mempercepat air surut, Dinas PUPR mengerahkan tambahan mesin pompa untuk tangani banjir di Jalan Dewi Sri, termasuk di titik lainnya. Mesin pompa air yang dikerahkan sebanyak 10 unit, terdiri dari 6 pompa besar dan 4 pompa kecil.
“Kami mengerahkan mesin pompa tambahan, harapannya proses pengeringan wilayah yang tergenang lebih cepat,” kata Surya Suamba seraya mengatakan juga mengerahkan sekitar 40 personel untuk tangani banjir.
Mengantisipasi bajir parah terulang kembali, Surya Suamba merancang normalisasi rutin di Tukad Mati, sehingga tidak terjadi pendangkalan akibat banyak sedimentasi. “Kalau ini bisa terwujud dan normalisasi Tukad Mati bisa dilaksanakan secara rutin, 99 persen banjir di kawasan Dewi Sri dan sekitarnya akan tertangani,” tegasnya.
Hingga sore kemarin, sejumlah titik banjir terutama di ruas jalan utama sudah berangsur surut. Untuk diketahui, banjir parah terjadi di Kecamatan Kuta, Senin (6/12). Banjir tersebut akibat hujan yang mengguyur wilayah kampung turis sejak Minggu (5/12) malam hingga Senin (6/13) pagi. Salah satu titik terparah, yakni di Jalan Dewi Sri, Kelurahan Legian. Bahkan ketinggian air hingga sepinggang orang dewasa.
Sejumlah karyawan perkantoran harus dievakuasi oleh petugas karena terjebak banjir, sekitar pukul 12.00 Wita. Proses evakuasi selain menggunakan perahu karet juga menggunakan gerobak. Satu per satu karyawan diangkut ke tempat yang lebih aman yang berjarak sekitar 200 meter. *asa
Komentar