Intensitas Hujan Tinggi, TRC Kota Denpasar Siaga
Tim Biru PUPR Kerahkan Personel Bersihkan Got Tersumbat
DENPASAR, NusaBali
Tim Gabungan Pemkot Denpasar yang terdiri dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar gerak cepat melakukan penanganan banjir dan genangan sejak, Minggu (5/12 malam hingga Senin (6/12).
Banjir dan genangan terjadi akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, Senin kemarin mengatakan peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang belakangan ini membuat beberapa titik di Kota Denpasar tergenang dan pohon tumbang. Sehingga sejak, Minggu malam Tim Respon Cepat (TRC) Kota Denpasar langsung bergerak melakukan penanganan.
“Saat ini tim terus bergerak untuk melaksanakan penanganan, apakah itu pembersihan saluran untuk mempercepat aliran air ataupun penanganan pohon tumbang serta evakuasi masyarakat yang terjebak banjir,” ujar IB Joni Ariwibawa alias Gus Joni ini.
Selain itu, lanjut Gus Joni pihaknya juga secara intens berkoordinasi dengan BMKG. Sehingga upaya mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan dapat dioptimalkan sedini mungkin. "Sesuai prediksi BMKG bahwa Badai La Nina akan terjadi pada November 2021 hingga Februari 2022, dan kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan masyarakat diimbau menunda untuk bepergian jika terjadi hujan lebat. Namun demikian, jika terpaksa untuk bepergian agar menghindari berteduh atau berdekatan dengan pohon perindang yang besar, papan reklame serta piranti ketinggian lainnya.
Masyarakat juga bisa menghubungi BPBD Kota Denpasar melalui saluran telepon di 112 atau 0361 223333 jika terjadi informasi bencana. Juga diimbau untuk memantau kerawanan bencana lewat aplikasi Inarisk dan Info BMKG.
Di sisi lain, Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Denpasar, Ida Ayu Tri Suci mengungkapkan Tim Biru Dinas PUPR Kota Denpasar terus melakukan pembersihan gorong-gorong yang menjadi penyebab tersumbatnya air ke hilir. Dalam pembersihan itu, tim juga menyelam ke got kendati kondisi air cukup deras.
Dari pembersihan saat intensitas hujan yang tinggi kemarin, jumlah sampah yang diangkut ke darat untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) meningkat dari biasanya. "Peningkatan sekitar 20 persen dari biasanya. Biasanya 100 meterkubik (m3) sekarang meningkat 20 persen," ungkapnya. *mis
1
Komentar