Program ASPD Sasar Ratusan Penyandang Disabilitas
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 330 orang penyandang disabilitas berat di Kabupaten Buleleng saat ini masuk dalam daftar penerima program Asistensi Sosial bagi Penyandang Disabilitas Berat (ASDP Berat).
Meski demikian, jumlah sasaran masih sangat rendah jika dibandingkan dengan jumlah penyandang disabilitas di Buleleng yang mencapai 5.303 orang.
Kepala Dinas Sosial Buleleng, I Putu Kariaman Putra didampingi Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Maman Wahyudi, Selasa (7/12) mengatakan, program ASPD memang menyasar penyandang disabilitas berat. Jaminan sosial yang bersumber dari APBN menyasar 230 orang disabilitas. Mereka setiap bulannya menerima bantuan uang tunai Rp 200 ribu per orang. Selain dari APBN, juga ada bansos uang untuk penyandang disabilitas yang bersumber dari APBD Buleleng, menyasar 100 orang.
“Kalau yang anggaran dari APBD baru bisa dianggarkan 100 orang dengan nilai Rp 1 juta per tahun. Memang masih sangat terbatas karena menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” jelas Kariaman. Dia pun tak menampik jika program jaminan untuk penyandang disabilitas ini masih sangat rendah. Sehingga Dinas Sosial dan Kemensos memprioritaskan penyandang disabilitas berat dan dari keluarga miskin.
Data Dinsos Buleleng, penyandang disabilitas berat hanya 10 persen dari jumlah total 5.303 orang. Artinya ada 530 orang yang harus dibantu mendapatkan jaminan, untuk membantu meringankan beban hidupnya. Keterbatasan anggaran pemerintah untuk jaminan sosial bagi penyandang disabilitas mengharuskan banyak yang masih harus menunggu daftar tunggu. Mereka baru mendapat kesempatan sebagai pengganti penerima, setelah ada penerima sebelumnya yang meninggal dunia.
Sementara itu untuk penyandang disabilitas sedang dan ringan, Dinas Sosial lebih mengupayakan program pemberdayaan. Seperti bantuan permodalan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), bantuan sarana prasarana, pelatihan keterampilan, hingga bantuan paket sembako.
“Sebenarnya untuk tahun ini banyak program pemberdayaan untuk penyandang disabilitas. Ada pelatihan keterampilan, bantuan permodalan, peralatan sekolah dan paket sembako. Tentu tujuannya bagaimana memberikan bekal mereka bisa hidup mandiri, sejahtera,” jelas Kariaman. Kariaman juga menyebutkan dari APBD tahun ini memberikan hibah biaya operasional penyandang disabilitas, yakni Rp 25 juta untuk Pertuni dan Rp 50 juta untuk Gerkatin Buleleng. *k23
1
Komentar