Awas, Pohon Tumbang Masih Mengintai!
GIANYAR, NusaBali
Bencana pohon tumbang tetap mengintai masyarakat meskipun cuaca tak sedang hujan lebat.
Seperti sejumlah laporan kejadian yang diterima petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gianyar, Rabu (8/12) kemarin.
Tak ada hujan maupun angin, rumpun pohon bambu tumbang menutup saluran irigasi Subak Payal Kangin, Banjar Tegal Kajanan, Desa Tegaltugu, Kecamatan Gianyar. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan cuaca cerah saat ini tidak menjamin tidak muncul bencana alam, terutama pohon tumbang. Menurutnya, pohom bambu di Desa Tegaltugu itu tumbang, kemungkinan besar karena efek hujan lebat sejak beberapa hari yang lalu. Kondisi tanah masih basah dan pohonnya makin miring. ‘’Hujan dan angin yang berhembus bisa membuat pohon roboh," ujarnya.
Untuk menangani laporan bencana itu, BPBD mengerahkan TRC (tim reaksi cepat) beserta armada dan perlengkapan ke lokasi kejadian. "TRC melakukan pemotongan pohon dan pembersihan. Pukul 14.22 Wita, penanganan sudah selesai dan saluran subak sudah kembali normal," jelasnya.
Petugas BPBD juga menerima laporan pohon tumbang hingga menimpa kabel PLN dan mengganggu kenyamanan bagi pengguna jalan menuju Pura Subak Tubuh, Banjar Tarukan Kelod, Desa Pejeng Kaja, Kecamatan Tampaksiring. Pohon bambu ini tumbang sekitar Pukul 09.40 Wita. "Bencana ini nihil korban jiwa dan kerugian. Pukul 11.30 Wita pohon bambu sudah dapat ditangani dan dibersihkan," jelas Dibya.
Sementara itu, sebuah rumah di Banjar Mekulis, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung, rusak karena tertimpa pohon kelapa tumbang, Rabu (8/12) subuh. Bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun pemilik rumah mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Menurut pemilik rumah, Komang Sri Utami, peristiwa itu terjadi Rabu sekitar pukul 05.00 Wita. Saat kejadian dirinya dan 5 anggota keluarganya sedang berada di dalam rumah. Mereka semua kaget. "Tiba-tiba terdengar suara seperti gemuruh, saya kira itu gempa," ujar Sriutami.
Selanjutnya, Sri Utami terbangun dan langsung memanggil mertuanya. Setelah dicek, ternyata pohon kelapa yang berada di pekarangan rumahnya tumbang menimpa atap rumahnya dan bangunan merajan. "Beruntung batang pohon itu sempat terhalang tembok, sehingga tidak langsung menghantam rumah dan orang di dalam rumah selamat," kata Sriutami.
Proses evakuasi pohon tumbang itu dilaksanakan petugas BPBD Klungkung. "Saat ini badai La Nina masih terjadi, dan hujan bisa datang tiba-tiba disertai angin kencang. Kami harap masyarakat tetap waspada," kata Widiada.
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, didampingi Camat Dawan I Dewa Gede Widiantara, meninjau langsung ke lokasi, Rabu kemarin. Dengan kejadian tersebut Wabup Kasta mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila ada pohon besar yang dirasakan sangat rawan akan roboh karena sudah lapuk, agar segera ditebang. "Upaya ini untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Wabup Kasta.
Wabup Kasta juga menyerahkan bantuan sembako yang diberikan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Klungkung, kepada distabilitas yang kebetulan adik dari pemilik rumah tertimpa pohon tersebut. *nvi,wan
1
Komentar