Permohonan Ambulans Dominasi Pengguna JES
NEGARA, NusaBali
Sejak dilaunching Bupati I Nengah Tamba bersama Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna pada 5 Maret 2021, warga yang melaporkan layanan kedaruratan dengan menggunakan aplikasi Jembrana Emergency Service (JES) mencapai 472 orang.
Jenis layanan kedaruratan yang paling banyak adalah permohonan ambulans dengan jumlah 127 laporan. Permohonan ambulans itu terhubung langsung dengan RSU Negara serta Dinas Kesehatan melalui puskesmas wilayah terdekat.
Sesuai data per Rabu (8/12), aplikasi JES yang bisa diakses lewat SpeedID pada Google Play Store, tercatat sudah di-instal sebanyak 13.688 orang. Dari total 472 laporan yang masuk pada aplikasi JES, selain 127 laporan terkait permohonan ambulans, juga ada soal bencana alam sebanyak 91 laporan, Covid-19 sebanyak 55 laporan, hewan liar sebanyak 42 laporan, kebakaran sebanyak 31 laporan, kecelakaan sebanyak 31 laporan, orang gila/telantar sebanyak 26 laporan, kriminal sebanyak 6 laporan, dan kejadian lain-lain sebanyak 58 laporan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jembrana I Made Gede Budhiarta, mengatakan aplikasi JES diluncurkan untuk memudahkan masyarakat melaporkan situasi darurat yang ada di wilayahnya. Program inovasi ini dalam pelaksanaannya tanpa membebani APBD. Aplikasi yang menjadi bagian pengembangan smart city ini, penggunanya adalah masyarakat. Sedangkan pengelolanya adalah beberapa OPD, di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, Dinas Kesehatan yang membawahi RSU dan puskesmas, Dinas Sosial, serta Dinas Pertanian dan Pangan.
“Penggunaan cukup mudah karena dapat diunduh secara gratis melalui aplikasi Google Play Store. Cukup mengunduh aplikasi SpeedID. Kemudian dengan masuk ke fitur SpeedSOS dengan menekan satu tombol SOS sesuai kedaruratan yang dialami, masyarakat mendapatkan layanan yang sudah terhubung di beberapa OPD,” ucap Budhiarta.
Budhiarta menambahkan, aplikasi JES itu akan terus dikembangkan. Saat ini perlu adaptasi dengan masyarakat sebagai pengguna agar menginstal dan terbiasa memanfaatkan aplikasi JES tersebut. “Hambatan penggunaan aplikasi ini adalah masih perlu adanya pembiasaan masyarakat untuk melaporkan kejadian secara online. Kita sarankan masyarakat sebaiknya menginstal aplikasi ini. Karena ketika tiba-tiba ada kejadian, kalau baru menginstal, tidak akan bisa melaporkan secara cepat,” ujarnya.
Dalam setiap kesempatan, Bupati Tamba sudah menyampaikan agar masyarakat mengunduh aplikasi. Termasuk menekankan pada perangkat desa dan kelurahan untuk ikut mensosialisasikan penggunaan JES, agar ketika ada kejadian di masyarakat yang membutuhkan pelayanan bisa segera diinformasikan dan ditindaklanjuti instansi terkait.
Sementara Kepala Lingkungan Loloan Timur, Kelurahan Loloan Timur, Muztahidin mengapresiasi adanya aplikasi JES. Aplikasi tersebut bermanfaat karena memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan. “Kami sudah merasakan beberapa kali manfaatnya, dan sudah luar biasa quick response dari dinas terkait. Tinggal klik dan kirim titik ordinat, tidak sampai satu menit kami sudah dihubungi oleh petugas. Apresiasi buat aplikasi yang memudahkan masyarakat Jembrana. Apalagi saat ini sering hujan. Banyak kejadian yang tidak terduga,” ucap Muztahidin. *ode
1
Komentar