Pantai Berawa Diterjang Ratusan Ton Sampah Kiriman
MANGUPURA, NusaBali
Selama dua pekan terakhir pantai-pantai di Kabupaten Badung diterjang sampah kiriman. Kali ini, sampah kiriman mengotori sepanjang garis Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Sabtu (11/12).
Alat berat dan para petugas kebersihan harus berjibaku membersihkan sampah kiriman ini. Bahkan, pembersihan tidak cukup dilakukan hanya sehari karena saking banyak volume sampah kiriman yang terdampar.
Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung, I Putu Suantara menjelaskan, potensi terdamparnya sampah kiriman ke bibir Pantai Berawa sudah dideteksi sejak malam sebelumnya. Padahal Jumat (10/12) siang sebelumnya, kondisi Pantai Berawa masih bersih.
"Kemarin siang (Jumat, Red) kondisinya masih bersih. Mulai kemarin sore sudah mulai ada indikasi akan terdampar (sampah kiriman). Puncaknya kemarin malam. Dan kami dari pukul 06.30 Wita tadi pagi sudah mulai eksekusi," ujar Suantara saat dikonfirmasi, Sabtu siang.
Suantara memperkirakan, sampah kiriman yang terdampar dari kawasan timur Canggu sampai wilayah Batu Belig mencapai 400 ton. Jenis sampah yang terdampar didominasi sampah ranting dan kayu. Ada juga sampah plastik yang masih terlihat menghiasi bibir pantai. Pihaknya harus menurunkan tiga alat berat serta 300 petugas kebersihan untuk membersihkan sampah kiriman ini.
"Karena tadi air laut sudah mulai pasang, jadi alat berat tidak berani terlalu ke dalam. Takut terseret ombak. Sampai siang ini (kemarin, red) sudah ada sekitar 50 truk sampah yang dibersihkan. Karena ini volumenya banyak, mungkin butuh waktu sampai dua hari," terangnya.
Lanjutnya, saat ini sampah dikumpulkan terlebih dahulu di sejumlah Stop Over (STO) yang ada di pantai. Selama dikumpulkan di STO, tak jarang masyarakat juga ada yang memanfaatkan sampah kayu maupun ranting yang masih bisa dimanfaatkan. "Sisanya nanti berupa residu baru akan kita tangani, baik dibawa ke TPST maupun TPA Suwung," kata Suantara.
Berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, kata Suantara, pantai-pantai di Badung biasanya akan mendapatkan sampah kiriman dalam rentang bulan September hingga Maret. Namun hal tersebut tidak bisa diprediksi karena kondisi cuaca tidak menentu.
"Memang hal ini tidak bisa kita prediksi. Seperti tahun ini, sampah kiriman yang terdampar baru terjadi dua minggu ke belakang. Pertama yang dapat sampah kiriman itu Pantai Seminyak, Legian, Kuta. Kemudian Pantai Jimbaran, Berawa, dan kita sekarang sedang bergerak ke Pantai Kedonganan, Batu Belig, dan Petitenget," bebernya.
Suantara membeberkan, dalam dua pekan belakangan ini, Dinas LHK Badung sudah membersihkan 796 ton sampah dari seluruh pesisir pantai yang ada di sebelah barat. Total itu semuanya akumulasi dari ujung utara hingga ujung selatan. Jika ditambah dengan volume sampah di Pantai Berawa yang diestimasi sebanyak 400 ton, maka sampah kiriman yang menerjang pantai-pantai di Badung sudah mencapai lebih dari 1.000 ton selama dua pekan terakhir.
Menurut Suantara, sampah kiriman ini sebetulnya bisa diantisipasi jika daerah lain juga mengantisipasi agar sampahnya tidak sampai masuk ke laut. "Sampah-sampah itu sudah terombang ambing selama berbulan-bulan di laut. Kalau kita identifikasi sebagian besar dari luar Badung, luar Bali, bahkan mungkin luar negeri. Karena kalau di Badung, sebagian besar sungainya yang bermuara ke laut sudah dipasangi penangkap sampah," tegasnya. 7 ind
1
Komentar