GPS Ngaku Tak Masalah
Pasca Seorang Loyalisnya Masuk Gerbong NasDem
Pasek Suardika mengaku tak masalah seorang loyalisnya digaet NasDem, bahkan dia mendorong rekan-rekannya bisa berkembang di manapun mereka berada.
DENPASAR, NusaBali
Gede Pasek Suardika (GPS) yang saat ini sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) buka suara terkait digaetnya salah satu loyalisnya, yakni Nyoman Agung Sariawan masuk ke gerbong Partai NasDem melalui Ketua Bappilu DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Widiada. Pasek Suardika mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut bahkan dia mendorong untuk rekan-rekannya bisa berkembang di manapun mereka berada.
Melalui Juru Bicaranya, Kadek Cita Ardana Yudi, GPS dikatakan memang memiliki jiwa membina dan membimbing. Biasanya menurut dia, jika sudah dianggap mampu maka akan didorong untuk bisa berdikari. "Setahu saya Agung Sariawan sudah menyampaikan keinginannya untuk mulai mandiri. Seperti membangun kantor hukum sendiri, lalu mencoba peruntungan di parpol yang lain. GPS sangat mendukung dan yakin Agung Sariawan bisa memberikan kontribusi di NasDem seperti halnya sahabat-sahabat GPS lainnya yang sudah sukses di berbagai tempat dan profesi," ungkap Kadek Cita, Minggu (12/12).
Dia mengatakan, spirit GPS sangat senang jika yang dibinanya bisa berdikari. Sehingga ada waktu dan kesempatan bagi yang lainnya untuk dibina dan dikembangkan. Dia mengaku sampai saat ini Agung Sariawan masih sering meminta petunjuk ke GPS dan selalu didukung. "Itulah bedanya GPS dengan politisi lainnya. Walau berpisah kami tetap bersahabat," imbuhnya.
Kata dia, selain Agung Sariawan stafnya di DPR dan DPD didorong berkarir di tempat lain. Bahkan sampai saat ini ada jadi Jaksa, ada di staf istana, ada juga aktif di PPP. Teman-teman lainnya yang sering diajak diskusi dan dibina tersebar di NasDem, Golkar, Demokrat Hanura dan lainnya. "Di kantor hukumnya saja ada yg diminta tetap Independen seperti Made Kariada mantan Ketua KPU Klungkung, Bahkan Made Arnawa tetap memimpin Hanura Karangasem tidak diajaknya ke PKN walau satu kantor. GPS selalu membebaskan pilihan dan karena itu banyak yang nyaman bersamanya walau profesi atau parpol berbeda," ungkap Kadek Cita yang juga pengurus Astika Dharma Ashram milik GPS ini.
Kelebihan GPS menurut dia, bisa menjahit dan menenun perbedaan lewat persahabatan dan kata dia, GPS selalu berusaha mengembangkan dirinya dengan membuat sejarah baru untuk orang Bali di level nasional. Tidak semua orang dekatnya mampu mengikuti langkah cepat GPS. Akan tetapi sampai saat ini pertemanannya di partai lainnya tetap terjalin dengan baik.
"Level persahabatan itulah yang membuat GPS dipercaya sahabat sahabatnya menjadi Ketua Umum PKN dan menjadi partai fenomenal karena belum sampai dua bulan sudah nyaris seluruh provinsi terbentuk kepengurusannya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan saat NasDem kehilangan kader yang nyeberang ke Partai Golkar, dibalas dengan masuknya sejumlah kader baru ke partai besutan Surya Paloh itu, dalam sebuah deklarasi di Puri Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Sabtu (11/12) siang. Melalui gerakan Panglingsir Puri Peguyangan Denpasar sekaligus Ketua Bappilu DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada, sejumlah advokat, mantan birokrat dan mantan akademisi gabung ke NasDem Bali. Termasuk di antaranya Nyoman Agung Sariawan yang dikenal sebagai loyalis politisi dan tokoh nasional Gede Pasek Suardika (GPS). *mis
Melalui Juru Bicaranya, Kadek Cita Ardana Yudi, GPS dikatakan memang memiliki jiwa membina dan membimbing. Biasanya menurut dia, jika sudah dianggap mampu maka akan didorong untuk bisa berdikari. "Setahu saya Agung Sariawan sudah menyampaikan keinginannya untuk mulai mandiri. Seperti membangun kantor hukum sendiri, lalu mencoba peruntungan di parpol yang lain. GPS sangat mendukung dan yakin Agung Sariawan bisa memberikan kontribusi di NasDem seperti halnya sahabat-sahabat GPS lainnya yang sudah sukses di berbagai tempat dan profesi," ungkap Kadek Cita, Minggu (12/12).
Dia mengatakan, spirit GPS sangat senang jika yang dibinanya bisa berdikari. Sehingga ada waktu dan kesempatan bagi yang lainnya untuk dibina dan dikembangkan. Dia mengaku sampai saat ini Agung Sariawan masih sering meminta petunjuk ke GPS dan selalu didukung. "Itulah bedanya GPS dengan politisi lainnya. Walau berpisah kami tetap bersahabat," imbuhnya.
Kata dia, selain Agung Sariawan stafnya di DPR dan DPD didorong berkarir di tempat lain. Bahkan sampai saat ini ada jadi Jaksa, ada di staf istana, ada juga aktif di PPP. Teman-teman lainnya yang sering diajak diskusi dan dibina tersebar di NasDem, Golkar, Demokrat Hanura dan lainnya. "Di kantor hukumnya saja ada yg diminta tetap Independen seperti Made Kariada mantan Ketua KPU Klungkung, Bahkan Made Arnawa tetap memimpin Hanura Karangasem tidak diajaknya ke PKN walau satu kantor. GPS selalu membebaskan pilihan dan karena itu banyak yang nyaman bersamanya walau profesi atau parpol berbeda," ungkap Kadek Cita yang juga pengurus Astika Dharma Ashram milik GPS ini.
Kelebihan GPS menurut dia, bisa menjahit dan menenun perbedaan lewat persahabatan dan kata dia, GPS selalu berusaha mengembangkan dirinya dengan membuat sejarah baru untuk orang Bali di level nasional. Tidak semua orang dekatnya mampu mengikuti langkah cepat GPS. Akan tetapi sampai saat ini pertemanannya di partai lainnya tetap terjalin dengan baik.
"Level persahabatan itulah yang membuat GPS dipercaya sahabat sahabatnya menjadi Ketua Umum PKN dan menjadi partai fenomenal karena belum sampai dua bulan sudah nyaris seluruh provinsi terbentuk kepengurusannya," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan saat NasDem kehilangan kader yang nyeberang ke Partai Golkar, dibalas dengan masuknya sejumlah kader baru ke partai besutan Surya Paloh itu, dalam sebuah deklarasi di Puri Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Sabtu (11/12) siang. Melalui gerakan Panglingsir Puri Peguyangan Denpasar sekaligus Ketua Bappilu DPW NasDem Bali, Anak Agung Ngurah Gede Widiada, sejumlah advokat, mantan birokrat dan mantan akademisi gabung ke NasDem Bali. Termasuk di antaranya Nyoman Agung Sariawan yang dikenal sebagai loyalis politisi dan tokoh nasional Gede Pasek Suardika (GPS). *mis
Komentar